Bohong kalau Aera mengatakan ia sudah melupakan kejadian yang berlangsung kemarin siang, saat ia terjatuh menimpa tubuh Jungkook dan sesuatu yang yang tidak seharusnya terjadi membuat jantungnya seolah berhenti bekerja.
Memang hal tersebut hanyalah ketidaksengajaan, namun tetap saja rasa malunya masih dirasa Aera sampai sekarang. Ia terus menerus merutuki sikap bodohnya kemarin. Andai saja ia tidak berhenti melihat-lihat foto di kamar Jungkook melainkan langsung berjalan keluar pasti hal itu tidak akan terjadi dan bibirnya tetap suci.
Jujur itu adalah first kiss Aera, dan gadis itu kesal sendiri saat menyadari atas kecerobohan dirinya first kissnya jatuh kepada saudaranya, Jungkook. Konyol.
"Bodoh banget lo Ra.. kapok kan lo jadi berangkat pagi lari-larian buat nggak ketemu Jungkook."
Aera berangkat ke kampus lebih pagi dari biasanya, demi menghindari sosok Jungkook. Entahlah tapi Aera masih belum siap berhadapan langsung dengan pemuda itu.
Aera berlari kecil memasuki halaman kampus saat menyadari kelasnya akan dimulai sebentar lagi. Salahkan jalanan macet ibukota yang membuat taksinya terjebak diantara mobil-mobil lain yang saling berdesakan hingga membuatnya terlambat datang ke kampus.
Seandainya ia berangkat bersama Jungkook, pemuda itu pasti pandai mencari celah menerobos jajaran mobil yang berdesakan.
"Aduh!"
Seseorang tiba-tiba menarik kerah kemeja Aera dari belakang membuat langkah gadis itu terhenti dan tubuhnya sedikit terhuyung. Ia sudah siap mengomeli pelakunya namun bibirnya justru terkatup rapat saat mendapati Jungkooklah yang menarik kerah kemejanya.
"Kenapa nggak nungguin gue?" Tanya Jungkook dengan nada sedikit mengintimidasi.
Aera tersedak air liurnya sendiri, ia tampak gugup.
Gadis itu tergagap saat menjawab pertanyaan Jungkook setelah sempat membasahi bibirnya yang terasa kering.
"G-gue.. gue kira lo nggak ada kelas pagi.." Jawab Aera setelah menemukan alasan tepat untuk mengelak dari alasannya yang sebenarnya yaitu untuk menghidari pemuda itu. Namun, nyatanya usaha Aera bangun pagi-pagi sia-sia ketika mendapati Jungkook kini sudah berada dihadapannya.
Jungkook berdecak, seraya melepaskan kerah kemeja Aera.
"Lain kali bilang kalo mau berangkat duluan." Aera mengangguk cepat menghiraukan sesuatu yang sebenarnya aneh baginya.
"Iya besok-besok gue bilang, gue duluan keburu telat." Setelah mengatakan hal tersebut, Aera lantas sepenuhnya berlari menuju ke kelasnya.
Tanpa sadar, Jungkook tersenyum tipis.
"Hoi!"
Jungkook menoleh saat mendengar suara familier yang berasal dari balik punggungnya.
"Lo ngapain disini? Kita kan nggak ada kelas hari ini."
"Lo sendiri ngapain disini?" Jungkook balik bertanya pada Hoseok yang kini sudah berada tepat dihadapannya.
Pemuda itu mengenakan topi bucket berwarna krem, kaos berlengan pendek berwarna putih dan celana coklat susu dengan panjang selutut. Jangan lupakan juga ransel berwarna abu-abu yang disampirkan disebelah bahunya.
"Gue ada latihan dance sama anak-anak buat kompetisi bulan depan." Jungkook mengangguk-angguk mendengar jawaban Hoseok.
"Heh lo belum jawab pertanyaan gue Jung!—oh apa lo abis nganterin Aera? Astaga, lo sekalinya punya adek ditempelin mulu." Hoseok tertawa saat Jungkook membenarkan perkataannya bahwa ia datang ke kampus demi Aera.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Brother - jjk
FanfictionAwalnya, Aera pikir tidak masalah memiliki saudara tiri seperti Jungkook. Namun, setelah bertemu dan tinggal berdua dengan Jungkook membuat Aera menarik perkataannya. Dia, pemuda yang selalu menatapnya sengit. Jeon Jungkook. Sosok sempurna yang memb...