"Gue Cuma mau bahagia, membahagiakan, dan dibahagiakan." – Raga
Hari pertama sebagai siswa SMA untuk lima gadis yang sekarang melangkah angkuh di koridor sekolah. Mengabaikan tatapan kagum kaum adam, dan tatapan iri kaum hawa.
Yang berjalan paling tengah bernama Nalaka Cempaka Bumi, gadis cantik dengan bibir tipis semerah cherry. Rambut cokelat curly sepunggung menambahkan kesan elegan untuk cewek yang sering disapa Nala itu. Seringaian kecil dan tatapan tajam adalah ciri khasnya. Meski menjadi tukang bully sejak SMP namun Nala masuk di SMA Wistara melalui jalur prestasi. Memiliki kecerdasan menjadi point tambahan untuk Nala.
"Bokap gue udah atur kelas kita, jadi kita semua sekelas." Suara itu berasal dari Alena Maria, gadis dengan wajah babyface. Dia berjalan disamping kanan Nala, rambutnya hitam sepunggung. Salah satu crazy girl diantara mereka, dengan kekayaan yang melimpah menutupi otak pas-pasan yang dimiliki Lena. Dia agak lemot memang.
"Aku seneng banget kita masih sama-sama," ujar Pilar Keyla Rosalia yang berada disamping kiri Nala. Pilar ini yang paling berbeda diantara temannya. Si gadis lemah lembut dan tidak banyak neko-neko. Ketika semua temannya sibuk berdandan, Pilar memilih menampilkan wajah yang natural. Agak susah berkomunikasi, lebih tepatnya Pilar ini pemalu.
Sedangkan yang berada disamping kanan Lena ada Indirah Maharani, si tomboy dengan rambut setinggi leher. Yang paling kejam jika ada yang mengganggu teman-temannya. Dia juga masuk di SMA Wistara dengan jalur prestasi. Bukan dalam hal akademik namun karena dia seorang atlit karate. Membahas tentang cowok adalah hal yang paling dihindarinya. Jadi para buaya menyingkirlah dari Indi.
Terakhir Dara Kezia Laksmana, gadis periang dan paling feminim. Yang menjadi ciri khas Dara adalah setiap minggu dia pasti mengganti warna rambutnya. Seiring dengan itu gonta-ganti pacar juga kegemarannya. Dara si pemilik asrama buaya. "Wistara banyak cogannya juga ternyata," ujarnya tersenyum cerah.
"Belum kapok juga si anying," celoteh Indi.
"Yang penting gue normal daripada lo, terancam LGBT," balas Dara memutar bola matanya.
Inilah lima anak gadis anggota geng Natural Killer yang siap menguasai Wistara. Jika ditelisik dari penampilan mereka, tidak ada yang burik sama sekali. Sepatu dan tas yang mereka gunakan dari brand yang lumayan terkenal. Anak-anak CEO dari perusahaan besar sedang bersatu beradu kekayaan.
"Masih kelas sepuluh aja udah belagu banget."
Mendengar celotehan itu, sontak kelimanya menghentikan langkah dan berbalik ke sumber suara. Nala maju paling depan, dia paling benci dihina. Tak memandang bulu, siapa pun akan menjadi lawan bagi Nala.
"Maksud lo apa bilang kayak gitu?" gertak Nala, matanya berapi-api menatap netra orang itu.
"He, lo sopan dikit dong sama senior!" ujar cewek itu mendorong Nala.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGNALA
Teen Fiction[Jangan lupa follow sebelum membaca] Ini tentang Dia Raga Semesta. Cowok dengan julukan kulkas berjalan yang memiliki pahatan wajah hampir sempurna. Juga tentang Nalaka Cempaka Bumi, yang jatuh cinta terlalu cepat pada Raga. Nala pernah berharap jik...