[4] Penasaran yang Menggebu

10.2K 736 23
                                    

"Cita-citaku dulu bahagia diatas penderitaan orang lain, tapi sekarang cita-citaku bahagia denganmu." ­– Nalaka

Pagi ini Nala tak perlu repot-repot untuk segera bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Nala tak perlu repot-repot untuk segera bangun. Status skorsingnya sedang berlangsung. Jika bisa dimanfaatkan, kenapa tidak. Masih dalam pembaringannya, Nala bergerak dengan gontai dan menyandar pada kepala kasur.

"Aisshh," gumam Nala mengusap kasar wajahnya.

Semalaman dia kepikiran terus pada wanita yang dia tolong bersama Raga. Sampai dia harus terbawa mimpi. Rupanya Raga sudah berhasil menembus tembok yang Nala bangun. Alih-alih bertekad untuk tidak terlibat dengan drama percintaan anak remaja, Nala malah terjebak oleh pesona seorang Raga. Dulunya Nala hanya ingin bersenang-senang melihat wajah orang-orang lemah dalam kendalinya. Misalnya membully.

"Ngapain mikirin dia mulu sih." Nala mengetuk kepalanya berkali-kali.

Dengan mendengus pelan, diraihnya benda pipih yang terletak di nakas. Membuka platform sosial media yakni Instagram. Mengetik nama lengkap, cowok yang mengusik malamnya.

"Kok, nggak ada postingannya," ujar Nala. Dia menatap akun Instagram Raga yang nol postingan itu. Pengikut Raga tak terlalu banyak dan orang yang dia ikuti juga hanya dua.

 Pengikut Raga tak terlalu banyak dan orang yang dia ikuti juga hanya dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan penasaran Nala membuka siapa yang diikuti oleh cowok itu. Untungnya akun Raga bukan akun privat. Kening Nala semakin tertekuk ketika melihat yang diikuti Raga adalah futsalindonesia dan Jokowi. Bahkan teman dekat cowok itu tidak ada dalam daftar yang diikutinya. Raga benar-benar cowok limited edition.

Nala tersenyum sumringah, setidaknya Raga tidak mengikuti akun wanita. Jadilah Nala tak mempunyai saingan. Dia beranjak dari duduknya dan melangkah ke toilet. Niatnya sekarang mencari di mana tempat tinggal Raga sekaligus mewawancariai Raga tentang gadis kemarin.

Warung Tante Dangdut adalah tujuan Nala saat ini. Awalnya dia berencana untuk masuk lingkungan sekolah dan menemui Kenzo – sepupunya. Tapi dia paham satpam sekolah tak akan mengizinkan Nala, apalagi saat tidak memakai seragam sekolah.

"Galang!" panggil Nala membuat Galang menoleh. Meski kesal dengan Galang, namun hanya cowok itu yang Nala kenal di sini.

Galang mengangkat alisnya lalu tersenyum. "Eh, ada neng geulis," ujar Galang sembari bersiul genit.

RAGNALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang