"Jay, kamu lagi ngapain?"
Bunda Risa membuyarkan lamunan Jay yang sekarang lagi duduk di bangku pinggir kolam renang di belakang rumahnya. Ini tempat favorit Natya setiap dia main kerumah Jay. Tapi semenjak Natya masuk rumah sakit sampe detik ini Jay cuma duduk disini sendirian.
"Eh bunda, ngagetin ajaa"
"Tumben kamu disini"
"Aku kan emang biasa disini kalo Natya dateng"
Bunda Risa duduk di sebelah Jay. Beberapa hari terakhir wajah ganteng anak semata wayangnya ini memang gak seperti biasanya. Jay yang selalu senyum tiap ngobrol sama bundanya, beberapa hari ini keliatan murung terus.
Bunda Risa semakin yakin kalo Jay pasti lagi ada masalah sama Natya. Apalagi kemarin mama Erika juga sempet nelpon bunda Risa dan cerita kalo Natya akhir-akhir ini juga selalu diem di kamar semenjak terakhir Jay pulang dari rumahnya.
"Jay, bunda boleh tanya?"
"Mau nanya apa, bun?"
"Kamu sama Natya ada masalah ya?"
"Siapa yang bilang bun?"
"Kemarin bunda telponan sama mama Erika kayak biasa. Terus dia cerita katanya Natya gamau keluar kamar semenjak kamu abis dari sana"
Jay menoleh ke arah bunda Risa. Seketika dia langsung panik denger Natya yang gamau keluar dari kamarnya.
"Terus Natya gak kenapa napa kan bun??"
"Gapapa. Dia masih mau makan kok kata mama Erika. Kesehatannya juga udah mulai pulih. Cuman ya dia lebih ngurung diri aja di kamar dan lebih banyak diem"
"So, what happened? Kalian berantem atau gimana?"
Jay kembali menunjukan raut muka sedihnya. Dia mengusap kasar wajahnya sebelum dia menceritakan semuanya pada bundanya.
"Semuanya salah aku. Aku udah bikin Natya nangis"
Bunda Risa kaget. Dia emang tau kalau anaknya ini udah lama suka sama Natya. Dari pertama kali Jay sadar kalo dia suka sama Natya waktu dia masih kelas 2 SMP, dia langsung cerita sama bundanya. Jadi gimana bisa tiba-tiba dia nyakitin Natya? Dia tau persis sifat Jay. Dia bukan laki- laki yang gampang menyakiti perasaan perempuan, apalagi Natya, yang jelas sangat dia sayang.
Bunda Risa yakin, Jay pasti punya alesan kenapa dia bisa gak sengaja buat Natya sakit hati dan dia pasti sama sekali gak berniat buat Natya menangis.
"Aku nggak pernah tau kalo ternyata selama ini Natya punya perasaan yang sama kayak aku. Tapi dia bilang itu, setelah aku gak sengaja ngeluarin kata- kata yang ternyata bikin dia sakit hati"
"Emang gak kamu coba jelasin?" tanya bunda Risa
"Aku mau jelasin, tapi udah telat banget karena dia udah terlanjur kecewa. Padahal aku mau bilang.... kalo aku juga sayang sama dia.."
"Kenapa baru mau jelasin sekarang? Kenapa gak dari dulu aja kamu bilang kalo kamu itu sebenernya sayang sama dia?"
Jay menghembuskan napas panjangnya. Dia kembali mengingat kejadian dihari dia harus kehilangan penglihatannya.
"Aku gak bisa, bun. Nantinya aku cuma bikin Natya malu karena punya pacar buta. Dia gak bakal bisa ngerasain kayak cewek-cewek lain yang jalan sama pacarnya berdua, dijemput dan dianter pulang. Aku cuma bisa nyusahin dia, kayak sekarang"
"Seandainya aja aku nggak buta, aku sama Natya pasti udah pacaran sekarang"
Bunda Risa mengangguk mengerti. Jadi itu yang buat Jay selama ini lebih memilih memendam perasaannya pada Natya. Dia ternyata bener-bener memikirkan kebahagiaan Natya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Can See You ( JAY ) ✔︎
Fanfiction"Aku mencintaimu setiap hari. Tapi sekarang aku cuma bisa merindukanmu setiap hari." ♡♡♡