22. Fall

538 71 13
                                    

"Kok sakit ya?"




Natya memijit-mijit kepalanya yang rasanya kayak lagi digetok palu dari belakang. Dia bersandar di kursi kemudi mobilnya sambil menahan sakit di  kepalanya.

"Perasaan gue hari ini gak minum kopi. Gue juga udah sarapan. Tapi kenapa pusing banget ya?"

Natya merogoh tas selempangnya dan mencari barang yang gak pernah boleh ketinggalan dan pasti selalu ada di dalam tasnya. Benda bulat kecil yang gapernah boleh abis ini jadi penyelamat tiap maagnya kambuh.

Dia memium obat maagnya dan merem sebentar sampe sakit kepalanya sedikit mereda. Bukan sekali dua kali, udah kurang lebih hampir dua bulan ini Natya selalu tiba-tiba sakit kepala, bahkan kadang sampe mual muntah yang selama ini dia pikir pasti cuma gejala dari penyakit maagnya.

Akhirnya setelah sedikit reda, dia turun dari mobilnya yang sekarang lagi terparkir di parkiran sebuah mall. Hari ini dia janjian sama Leora setelah beberapa saat lalu dia sibuk dengan tugas pamerannya.

Natya masuk ke dalam cafe yang jadi tempat janjiannya sama Leora tadi. Setelah pesen minuman buatnya dan buat Leora, dia milih tempat duduk paling pojok deket jendela. Itu tempat favoritnya dan Leora kalo lagi nongkrong di cafe.

"Nat!"

Leora menepuk pundak Natya pelan dari belakang. Dia duduk persis di depan Natya. Tapi menurut Natya, ada yang aneh dari Leora hari ini. Matanya sembab?

"Ra, lo sehat?"

"Sehat kok. Kita baru 2 bulan ga ketemu kayak udah bertahun-tahun aja"

"Iya kita 2 bulan gak ketemu. Tapi gue udah bertahun-tahun jadi sahabat lo"

"Terus maksudnya gimana?"

"Lo kenapa?"

"Kenapa apasih, Nat?"

Natya merogoh lagi isi tasnya dan mengeluarkan sebuah kaca kecil dan langsung dihadapkan ke arah wajah Leora.

"Mata lo bengkak"

Leora kaget liat make upnya yang ternyata gak berhasil nutupin mata panda dan bengkak dimatanya.

"Ada yang mau lo ceritain sama gue, Ra?"

"Im fine, Nat. Biasaa abis begadang jadi begini" Leora ngeles

"Justru lo yang hari ini pucet banget. Lo sakit?" tanya Leora

"Kalo gue emang lagi sakit kepala aja sih daritadi. Bahkan udah beberapa minggu ini. Kadang mual juga. Kayaknya pencernaan gue lagi bermasalah akhir akhir ini" jawab Natya

Leora ngeliatin Natya dengan tatapan curiganya, entah apa yang dia pikirin, tapi udah pasti yang nggak nggak.

"Nat, jangan bilang kalo lo sama Jay...."

"Apaaa?"

"Lo hamil ya?" kata Leora bisikin Natya

"Gila ya lo?? Ngomong apa lo barusan?? Emangnya kalo tidur berdua sambil pelukan doang gue bisa hamil??" kata Natya polos

"Hah?"

Seketika dua sahabat yang sama lemotnya ini sama-sama diem buat mencerna omongan masing-masing. Lagi-lagi Natya keceplosan.

"Ah apaansih lo, Ra. Palingan ini pencernaan gue lagi gak beres"

"Ya lo sih dari SMA gapernah berubah. Terlalu sibuk sama satu kegiatan sampe lupa sama kesehatan sendiri. Kalo lo sakit lo gak kasian apa sama Jay? Gue kan yang paling tau dia sebucin apa sama lo" omel Leora

"Iyaa iyaaa kanjeng mami"

"Btw, Lo lancar aja kan sama cowok lo?" tanya Natya

Seketika senyum yang tadi merekah di bibir Leora langsung pudar. Leora sama sekali gak tertarik buat ngomongin hubungannya dan pacarnya sekarang. Karena menginget perlakuan pacarnya sungguh bikin moodnya hancur.

Until I Can See You ( JAY ) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang