27. Berani jatuh cinta = Siap sakit hati

476 65 4
                                    

Mama Erika turun dari mobilnya dan langsung berlari ke kamar Natya. Begitu dia dapat telpon dari Niki tentang keadaan Natya, dia langsung membatalkan semua agendanya dan langsung pulang ke rumah.

"Natya, sayang!"

Niki yang kaget langsung reflek berdiri dari duduknya ketika mama Erika membuka kasar pintu kamar Natya saking paniknya.

"Ma! Ssstt!!"

Niki menempelkan telunjuknya di bibirnya, memberi himbauan agar mamanya tenang dan jangan berisik karena Natya baru aja tidur.

"Gimana kakakmu? Kok dia bisa pingsan??"

"Kayaknya dia telat minum obat, Ma"

"Tadi dia pingsan di depan. Untungnya ada kak Jake yang langsung gendong kak Natya ke dalem"

"Dia pasti kecapean lagi"

Mama Erika menghampiri Natya dan mengusap lembut kepala putrinya.

"Tadi dia udah sempet sadar kok, ma. Cuman dia ngeluh kepalanya sakit lagi. Abis minum obat pereda sakit akhirnya dia tidur"

Niki juga ikut menghampiri mamanya dan duduk di sebelahnya. Mereka sama sama memandang wajah manis Natya yang pucat. Melihat mamanya yang hampir menangis, Niki langsung membawa mama Erika ke dalam pelukannya.

"Semua bakal baik-baik aja, ma. Kak Natya itu kuat dan kita semua sayang sama kak Natya. Dia punya banyak dukungan"

"Iya, kamu bener. Kita berdoa dan bantu kakak kamu ya sayang"

Mama Erika membalas pelukan Niki. Dan gak terasa, air matanya keluar lagi sambil memandang wajah Natya.


•••


"Anjir lah! Gue harus keliling muter 5 mall dan 8 toko  buat cari 1 buku dan yang dipake cuma 1 paragraf doang! Gini amat rasanya skripsi"

Jake merenggangkan tubuhnya di meja belajarnya. Semaleman dia begadang buat selesain skripsinya sampe dia ketiduran. Dan pagi ini dia bertekad buat langsung selesain sisanya biar bisa dia kumpulin hari ini.

Tiba-tiba dia inget tentang masalahnya sama Leora kemaren. Dia belom sama sekali hubungin Leora lagi karna kemaren dia udah sibuk sama Natya yang sakit.

"Ajak ketemu sekalian kembaliin buku aja kali yaa"

Dia bangkit dari kursinya dan mengambil ponselnya di tempat tidurnya.

"Ra, bisa ketemu sebentar?"

°°°

Leora duduk di bangku sebuah taman tepat di depan perpustakaan kampusnya. Tadi pagi Jake menelponnya dan mendadak minta ketemu. Jujur, dia belum siap buat ketemu Jake. Entah dia masih malu dan takut suasana bakal canggung, atau karena masih sakit hati karena perkataan Jake kemarin. Tapi mendengar nada bicara Jake yang masih santai kayak biasanya, mungkin semua bakal baik-baik aja.

"Jake mau apa ya selain kembaliin buku? Takut nih gue"

Udah sekitar 15 menit dia nunggu Jake dan batang idungnya Jake belum juga keliatan. Padahal mereka janjian jam 10 dan sekarang masih jam setengah 10 lewat 10 menit.

"Gue kecepetan nih kayaknya. Aargh kenapa juga gue harus semangat gini. Ayolah Leora..."

"Leora"

Leora membalikan badannya setelah mendengar seseorang memanggil namanya dari arah belakang. Senyum manis yang tadi menghiasi wajahnya berubah jadi ekspresi wajah yang ketakutan. Berharap Jake yang tadi manggil namanya, tapi nyatanya..

Until I Can See You ( JAY ) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang