20. Jay cuma butuh Natya

631 82 3
                                    

"Bunda, kenapa masih gelap??"








Jay mencoba meraba-raba sekitarnya. Pandangannya masih gelap, masih seperti biasanya. Bunda Risa dan Ayah James langsung menghampiri Jay yang panik karena penglihatannya belum juga pulih.

Situasi ini mengingatkannya pada pertama kali dia sadar dari koma pasca kecelakaan 7 tahun lalu. Dia bangun dan semua gelap. Terpukul, cuma itu yang sangat dirasa Jay.

"Dokter, ini maksudnya gimana??"

Ayah James yang lagi panik tapi dia tetap berusaha menenangkan istrinya yang udah menangis sambil memeluk Jay.

"Biar saya periksa dulu ya. Ibu, bapak dan yang lain bisa tunggu di luar sebentar?" kata dokter

Mereka berempat pun satu persatu keluar dari kamar meninggalkan Jay yang masih meraung-raung minta penjelasan tentang kondisinya.

"Jake, Jay...." tanya Natya

Bibir dan tangannya bergetar hebat melihat keadaan Jay. Jake pun merangkul dan memeluk Natya lalu mencoba menenangkannya.

"Kita tunggu kata dokter ya. Lo jangan panik"

Setelah sekitar setengah jam akhirnya dokter keluar dari ruang rawat Jay.

"Setelah saya periksa lebih lanjut, ternyata sistem saraf pada mata Jay menolak kornea matanya yang baru. Itu biasa terjadi pada kasus donor organ tubuh, termasuk kornea mata. Maafkan saya, ternyata belum waktunya penglihatan Jay kembali normal"

Bunda Risa langsung menangis dan memeluk ayah James. Dia sangat kecewa mengingat udah 7 tahun Jay menunggu kesempatan ini tapi nyatanya ini semua cuma bisa buat anak semata wayangnya itu kecewa.

Natya terduduk lemas di kursi di depan kamar rawat Jay. Dia gak bisa bayangin gimana sakit dan kecewanya Jay karena donor kornea matanya gagal. Lagi-lagi dia harus menunggu donor mata yang cocok, entah berapa lama lagi.

"Jay.."

Natya masuk ke dalam kamar dan berjalan menghampiri Jay yang lagi diam duduk di atas ranjangnya. Dia gak menghiraukan suara yang memanggil namanya walaupun dia tau siapa yang manggil dia barusan.

"Jay.."

Panggil Natya lagi. Sekarang suaranya bergetar menahan tangisnya sambil menyentuh kedua pundak Jay.

"Ternyata belum saatnya ya" kata Jay

"Jay, nanti pasti kamu-"

"Maafin aku, Nat" potong Jay

"Buat apa kamu minta maaf, Jay?" tanya Natya

"Aku belum bisa liat kamu sekarang. Aku belum bisa wujudin kemauan kamu buat liat sunset sama aku. Aku masih belum bisa jadi pacar yang sempurna buat kamu. Maaf, maafin aku Nat.."

Air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya keluar juga. Natya gak percaya, di tengah rasa kecewanya, Jay masih memikirkan semua keinginan Natya. Gak sanggup lihat Jay yang mulai menangis, dia langsung memeluk Jay erat dan ikut menangis.

"Jay, stop! Semua bukan salah kamu! Tolong jangan salahin diri kamu sendiri lagi ya, please! Aku sayang kamu apapun keadaan kamu, Jay. Jangan nangis, aku disini terus buat kamu"

1 hal yang selalu disyukuri oleh seorang Jay Park, dia bisa bertemu, jatuh cinta, bahkan bisa dapetin perempuan seperti Natya, yang hanya dengan satu sentuhan dan satu kalimat penyemangat darinya bisa buat Jay yang berapi-api bisa kembali tenang.

"Jay, its ok. Ada waktu yang tepat buat kamu balik ke kehidupan normal kamu yang dulu. Kita tunggu sama-sama ya"


•••

Until I Can See You ( JAY ) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang