Jay mengenakan jaket kulitnya sambil berdiri di depan kaca besar yang ada di kamarnya. Dia merapikan baju dan rambutnya serapih mungkin. Ada hal yang sangat penting untuk hidupnya yang bakal dia lakukan hari ini.
"Ganteng juga ya gue. Dulu terakhir gue bisa liat kan gue gak seganteng ini"
Ini adalah hari ke 4 setelah operasi cangkok kornea matanya. Dan selama 4 hari ini dia banyak belajar kebiasaan kebiasaan baru yang biasa dilakukan oleh orang yang hidup normal. Mulai dari belajar menyetir mobil dan kembali menghafal tata letak rumahnya. Tapi emang dasarnya Jay adalah anak yang cepat belajar, belum seminggu dia udah lancar mengikuti kehidupan orang normal seperti biasanya.
Jay membuka laci meja yang terletak di sebelah tempat tidurnya. Dia mengambil kotak kecil berbahan beludru warna merah yang kemarin dia beli di mall bersama bundanya. Dia tersenyum sebentar sebelum memasukan kotak kecil itu ke dalam saku jaket kulitnya lalu keluar dari kamar.
"Jay, kamu mau kemana? Rapih banget" tanya bunda Risa yang lagi santai baca majalah di ruang tengah
"Ke rumah Natya. Hari ini kan dia pulang"
"Ooh itu"
Bunda Risa tersenyum ketika dirinya mengingat sesuatu yaitu tentang rencana besar putranya yang juga udah diberi lampu hijau oleh dia dan suaminya. Dia menutup majalahnya dan berjalan menghampiri Jay.
"Today is the day?"
"Iya bunda. Doain aku ya"
"Pasti sayang. Bunda yakin Natya pasti jadi perempuan paling bahagia sekarang, karena dia punya kamu"
"Yaudah tunggu apa lagi? Buruan berangkat. Nanti gak sempet siap-siap. Keburu Natya sampe rumah"
"Kunci mobilnya mana?"
"What?? Kamu mau nyetir sendiri? Nggak ya, Jay. Kamu baru beberapa hari belajar nyetir mobil sendiri. Kamu belum terbiasa"
"Tapi aku udah lancar kok nyetirnya"
"I say No, Jay! Bunda gak siap kalo sampe terjadi apa-apa lagi sama kamu. Gak dulu ya kalo mau berbuat nekat. Paham??"
Jay menganggukkan kepalanya pelan. Gak ada lagi yang bisa dia lakuin selain nurut apa kata bundanya. Lagi pula apa yang bundanya bilang emang benar dan itu buat keselamatan dirinya juga.
Akhirnya seperti biasa, Jay pergi diantar oleh sopir terbaiknya, mang Supri. Begitu dia sampe di rumah Natya, dia turun dengan wajah yang berbinar. Rasanya udah 8 tahun dia gak kesini, padahal sebelumnya hampir tiap minggu dia mampir kesini.
"Mang Supri pulang aja. Saya agak lama disini"
Mang Supri mengangguk patuh setelah itu pergi meninggalkan Jay di rumah Natya. Jay mulai berjalan masuk ke dalam pekarangan rumah Natya. Rindu rasanya, seakan akan dia udah bertahun tahun gak menginjakan kakinya disini.
Dan sangat kebetulan, mama Erika keluar dari rumahnya dan melihat Jay yang udah berdiri pas di depan pintu rumahnya.
"Jay?"
"Halo, Ma"
"Ayo masuk"
Mama Erika melebarkan pintu rumahnya dan membiarkan Jay masuk lebih dulu. Tapi ada sesuatu yang mengganjal di pikiran mama Erika. Jay bisa jalan sendiri tanpa tongkatnya??
"Jay, wait!"
"Kenapa, ma?" jawab Jay seraya membalikan tubuhnya menghadap mama Erika
"Jay? Ka-kamu? Tongkat kamu mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Can See You ( JAY ) ✔︎
Fanfiction"Aku mencintaimu setiap hari. Tapi sekarang aku cuma bisa merindukanmu setiap hari." ♡♡♡