Jam udah menunjukan pukul 1 dini hari. Mama Erika tentu aja udah pergi ke alam mimpinya. Dia masih tertidur pulas sampai bunyi ringtone ponselnya yang sengaja dia setel agak keras berbunyi hingga membuat dia langsung terbangun.
Dia langsung bangkit dari posisi tidurnya dan berusaha mengambil ponselnya yang ada di meja sebelah tempat tidurnya. Apalagi saat dia melihat siapa yang menelponnya tengah malam begini. Ya, Rumah Sakit. Perasaannya langsung berubah tidak enak.
"Hallo??"
"Ibu Erika, malam ini pasien Natya Anastasia harus dipindahkan ke ruang ICU"
"A-apa???"
Mama Erika menjatuhkan ponselnya ke lantai dan langsung berlari menghampiri Niki di kamarnya. Untungnya Niki ada di rumah karena semenjak Natya tinggal di rumah sakit, Niki memutuskan untuk kembali ke rumah dan menemani mamanya di rumah.
"Niki! Bangun Niki! Kita ke rumah sakit sekarang juga!"
°°°
Mama Erika dan Niki berlari menyusuri koridor rumah sakit yang udah sangat sepi karna waktu udah menunjukan hampir pukul 2 pagi. Air matanya udah tumpah ruah membasahi pipinya sejak dia berangkat dari rumah.
"Ya tuhan, Natya. Kamu kenapa lagi sayang??"
Mama Erika terus berlari sambil membayangkan keadaan putrinya yang lagi-lagi harus masuk ICU. Padahal sebulan ini, kesehatannya menunjukan kemajuan yang lumayan pesat.
Saat sampai di depan ruang ICU, ternyata sudah ada dokter Yena yang lagi bicara dengan beberapa suster.
"Dokter, Natya kenapa, dok??"
Mama Erika terus menggoyang-goyangkan lengan dokter Yena, dia mencoba meminta penjelasan tentang putrinya yang tiba-tiba drop kembali.
"Ibu tenang, tenang dulu. Sekarang kita duduk dulu"
Dokter Yena membawa mama Erika yang masih terus menangis untuk duduk di salah satu kursi yang ada di depan ruangan ICU.
"Ma, tenang dulu. Kita dengerin penjelasan dokter dulu ya"
Niki terus mengusap usap pundak mamanya agar mama Erika cepat tenang.
"Menurut cerita suster tadi, tengah malam Natya keluar dari kamar. Mungkin dia haus makanya dia keluar buat beli minum di vending machine, itu karena waktu dia ditemukan ada 2 botol air mineral yang jatuh di sebelahnya"
"Seperti biasa suster masuk untuk liat keadaan Natya dan ternyata dia gak ada di kamar. Hapenya pun ditinggal di kamar. Akhirnya setelah dicari, Natya ditemukan pingsan di koridor deket aula yang udah sepi. Setelah saya periksa keadaannya kritis, detak jantungnya sangat lemah karena itu saya pindahkan Natya segera ke ICU"
Mama Erika kembali menangis terisak dan ditenangkan oleh dokter Yena. Niki yang juga mendengar penjelasan dokter Yena langsung beranjak dari kursinya dan mengintip keadaan kakaknya lewat kaca yang ada di pintu ruangan ICU.
Dilihatnya tubuh kakaknya yang semakin lama semakin kurus itu terbaring lemah diatas ranjang dan tubuhnya dipasang beberapa alat medis. Matanya masih terpejam. Pemandangan yang menyakitkan itu udah biasa buat Niki beberapa bulan ini.
"Kak, bangun"
Air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya menerobos juga keluar dari matanya.
"Kak, please. Kakak tega liat aku, mama dan kak Jay kayak gini? Kita semua hampir gila kak! Kita gak akan pernah siap kalo harus ditinggal kakak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Can See You ( JAY ) ✔︎
Fanfiction"Aku mencintaimu setiap hari. Tapi sekarang aku cuma bisa merindukanmu setiap hari." ♡♡♡