"Ada apa nih kok kayaknya serius banget??"
Ayah James dan bunda Risa menghampiri Jay yang lagi duduk di sofa ruang tengah rumahnya. Dia sengaja memanggil ayah dan bundanya untuk berkumpul di ruang tengah karena ada yang mau dia sampaikan pada kedua orangtuanya.
"Iya tumben. Ada yang mau kamu omongin?" tanya bunda
Jay berusaha menahan tangannya yang gemeteran. Padahal sebelumnya dia udah pernah minta izin pada orangtuanya soal tujuannya ini, tapi gak tau kenapa sekarang rasanya beda karena keadaannya pun juga udah berbeda.
"Jay? Ada apa sih?" tanya ayahnya lagi
Akhirnya Jay mengangkat kepalanya dan berusaha mengatur napas dan detak jantungnya di hadapan kedua orang tuanya.
"Ayah, bunda. Jay udah lamar Natya"
Ayah James dan bunda Risa sama-sama membulatkan matanya sempurna sambil menatap Jay.
"Lamar? Kapan?" tanya ayah
"Kamaren sore"
Sepasang suami istri itu saling menatap satu sama lain. Ekspresi wajah mereka sulit digambarkan. Antara kaget, senang, dan juga ada sedikit kebingungan.
"Sebentar, Jay. Kenapa tiba-tiba?" tanya bunda
"Natya punya satu permintaan. Sebelum dia operasi, dia mau menikah. Karena dia gatau apa yang bakal terjadi waktu dia operasi..."
"Kalau emang bener ini permintaan terakhirnya, seumur hidup aku bakal lebih nyesel dan gak akan bisa hidup tenang kalau gak bisa wujudin permintaan terakhirnya" lanjut Jay.
Bunda Risa dan ayah James kembali memandang satu sama lain. Kali ini senyum tipis tergambar di wajah mereka masing-masing. Bunda Risa bangkit dari kursinya dan pindah duduk di sebelah Jay dan mengelus lembut punggungnya.
"Bunda dan ayah tau sebesar apa cinta kamu sama Natya, Jay. Kalo kamu yakin dan siap sama pilihan kamu, ayah dan bunda pasti dukung kamu asalkan kamu tau resikonya"
Jay mengangkat kepalanya dan menatap bunda Risa dan ayah James bergantian dengan mata yang berbinar.
"Jadi ayah sama bunda setuju??" tanya Jay lagi
"Iyaa, kita setuju. Lagi pula kamu udah dewasa, Jay. Waktunya kamu tunjukin kalau kamu adalah laki-laki yang bertanggung jawab sama semua pilihan kamu. Jangan sampe kamu kecewain orang-orang di sekitar kamu. Paham?" kata ayah
"Makasih yah, bun" kata Jay seraya memeluk bunda Risa
"Sama-sama sayang. Mulai sekarang kamu dan Natya harus terus bahagia yaa. Bunda percaya, kamu bisa jagain Natya dan bantu keadaannya jadi lebih baik. Bunda selalu berdoa supaya keberuntungan selalu datang buat kalian berdua"
Bunda Risa memeluk Jay erat. Air mata bahagianya keluar tetes demi tetes. Dia terharu karena sebentar lagi dia akan mengantarkan satu-satunya putranya ke kehidupannya yang baru bersama wanita pilihannya.
•••
"Mau ke rumah sakit lagi ya?"
Kepala Jake nongol dari arah pintu kamar Jay. Ternyata daritadi dia udah berdiri di pintu kamar Jay dan merhatiin Jay yang lagi siap-siap.
"Gila, bikin kaget aja lo" kata Jay sambil mengelus dadanya karna kaget
"Lebay banget lo. Masa lakik kagetan" kata Jake
"Mending ngaca dulu sini" kata Jay
"Lagian lo ngapain sih tiba-tiba nongol kayak gitu? Mana kepalanya doang lagi. Untung gak gue lempar pake barbel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Can See You ( JAY ) ✔︎
Fanfiction"Aku mencintaimu setiap hari. Tapi sekarang aku cuma bisa merindukanmu setiap hari." ♡♡♡