Natya duduk menghadap Jay yang lagi lahap makan mie instan buatannya. Udah hampir tengah malem dan Jay bilang kalo dia belom makan. Dia cuma mau makan sama Natya katanya.
"Kamu kenapa ga bilang dulu sih kalo mau dateng? Kan aku bisa masakin atau beliin kamu makanan. Masa kamu makan pake mie instan doang" kata Natya
"Maaf, mendadak" jawab Jay
"Terus kamu kenapa tiba-tiba tengah malem kesini? Mana bilang mau nginep lagi. Bikin aku panik aja.."
"Kenapa harus panik?"
"Hah? Ituu..."
"Panik terjadi sesuatu yang diinginkan?" canda Jay
Buru-buru Natya memegang pipinya yang mulai merah dan panas.
Jay kebiasaan...
Natya beranjak dari kursinya dan pergi menuju kamarnya. Beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar dengan membawa bantal, guling, dan selimut yang dia taro di sofa ruang tengah apartemennya.
Natya memperhatikan lagi penampilan pacarnya yang sekarang masih asik makan mie. Dilihat dari kantung mata di wajahnya, Jay pasti kurang tidur. Masalahnya beberapa hari ini pasti bikin dia susah tidur atau bahkan gabisa tidur sama sekali. Tubuhnya pun agak sedikit demam malem ini.
Setelah Jay selesai makan, Natya langsung membawa Jay ke kamarnya. Sejujurnya dia juga udah ngantuk banget. Dia pengen cepet-cepet merem aja.
"Ini kamar aku. Kamu tidur di sini ya. Kalo Niki tempat tidurnya tipe single jadi gak bisa buat tidur berdua"
"Yaudah kalo gitu aku keluar ya. Aku mau tidur juga. Night Jay"
"Natya!"
Jay menahan pergelangan tangan Natya yang baru aja mau beranjak keluar dari kamarnya.
"Kenapa?"
"Kamu mau tidur dimana?"
"Di sofa depan. Sofanya enak kok bisa dijadiin tempat tidur juga"
Jay meraba-raba seluruh tempat tidur Natya. Dia cuma mastiin kalo tempat tidur Natya bukan tempat tidur tipe single yang cuma bisa dipake satu orang.
"Tempat tidur kamu bisa buat dua orang, Nat"
"Ya emang. Terus kenapa?"
"Kalo gitu ngapain tidur di sofa?"
"Ya terus aku tidur sama kamu gitu disini??"
"Iyaa. Emang kenapa? Waktu kecil kan kita selalu tidur siang berdua di kamar aku"
"I-iyaa siih.."
"Yaudah terus masalahnya apa sekarang?"
"Ya masalahnya adalah kita udah gede, Jay Park! Umur kita udah 20 tahun lebih"
"Ya, terus?"
Rasanya Natya mau triak di kuping Jay langsung buat kasih tau apa yang dia maksud, tapi dia terlalu malu buat bilangnya. Lagi pula ada apa sih dengan otak pacarnya ini. Dia gatau Jay lagi pura-pura polos buat godain dia atau emang beneran minta dipukul kepalanya.
"Stop. Udah ya aku keluar. Night"
Jay ikut berdiri dan menarik lagi tangan Natya sebelum dia keluar dari
pintu kamarnya."Jadi kamu gak mau tidur disini?"
"Engg-"
"Aku ngerti kok. Aku bercanda. Yaudah kalo gitu kamu tidur disini, aku yang di sofa" kata Jay
Natya membulatkan matanya dan kembali membawa Jay ke tempat tidurnya.
"No! Kamu tidur di kamar. Badan kamu lagi gak fit, Jay. Kamu agak demam. Aku gak mungkin biarin kamu tidur di luar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Can See You ( JAY ) ✔︎
Fanfiction"Aku mencintaimu setiap hari. Tapi sekarang aku cuma bisa merindukanmu setiap hari." ♡♡♡