28. Kejutan untuk Natya

421 63 5
                                    

1 tahun kemudian..

"Kamu yakin sayang?" tanya mama Erika

Dia berdiri di depan pintu kamar Natya sambil ngeliatin Natya yang lagi semangat siap-siap. Hari ini adalah hari pertama dia mulai kerja. Setelah lulus kuliah, dia langsung semangat melamar pekerjaan di berbagai perusahaan.

"Yakin dong, Ma. Masa aku udah diterima malah nggak yakin sih"

Mama Erika cuma khawatir kalau pekerjaan kantor akan menyita waktu dan istirahat Natya. Karena jelas itu bakal makin memperburuk kesehatannya.

"Sayang, mama tau kamu pengen banget punya brand fashion sendiri. Mama bisa kok minta tolong temen temen mama buat kerjasama sama kamu. Bunda Risa juga pasti mau bantu kamu. Soal modal kamu serahin aja sama mama, kamu gak usah khawatir"

Natya menghentikan kegiatannya dan menghembuskan napas panjangnya. Lagi-lagi mamanya bicara kayak gitu.

"Ma, aku gak mau nyusahin mama. Aku mau modal bisnis ku dari uang aku sendiri makanya aku kerja. Please ma, aku bukan orang yang kayak gitu. Mama sendiri tau kan?"

Mama Erika mengerti, Natya memang bukan tipe anak yang manja dan hampir gak pernah menyusahkan mamanya. Apalagi semenjak orangtuanya pisah dan mengharuskan mamanya lebih sibuk kerja, Natya gak pernah menuntut waktu mamanya dan dia membantu mamanya merawat Niki.

"Iyaudah kalo gitu mama anter. Gak ada nolak ya"

Mama Erika langsung menarik tangan Natya biar putrinya itu gak membantahnya lagi. Dia tau, Natya pasti bakal nolak. Tapi gimana pun juga dia khawatir kalo Natya harus nyetir mobilnya sendiri.

Natya pasrah. Dia gak mau membantah mamanya lagi. Dia pun mengikuti langkah mamanya yang berjalan duluan keluar rumah. Tapi baru aja mereka mau masuk ke mobil, sakit kepala Natya kembali menyerang. Dia mencengkram kuat kepalanya sambil meringis kesakitan.

"Ma, sakit"

"Kenapa, Nat??? Sakit lagi?? Kita ke rumah sakit sekarang!!"

Natya menahan tangan mamanya sambil menggelengkan kepalanya. Dia gak mau ke rumah sakit karena ini hari pertamanya kerja. Dia gak boleh telat.

"Aku gapapa. Aku cuma perlu minum obat pereda sakit aja nanti juga enakan kok. Yuk ma jalan, nanti aku telat" kata Natya.

"Tapi Nat mama tuh- .. Natya hidung kamu!!"

Mama Erika langsung panik melihat darah segar keluar lagi dari hidung Natya. Natya pun sibuk mencari tisu di tas nya.

"Aduh tissue mana sih??"

Belum sempat dia nemuin tissue-nya, tubuhnya langsung terasa lemas dan hampir buat dia jatuh. Kepalanya juga makin sakit.

"Natya, kita ke dokter sekarang!"

°°°

"Jadi gimana dok?"

Dokter masuk ke dalam UGD menghampiri Natya dan mama Erika sambil membawa hasil pemeriksaan  Natya.

"Sel kanker yang ada di kepala kamu perlahan semakin merusak jaringan-jaringan di tubuh kamu. Kalau gak segera ditangani lebih lanjut, dia bisa menjalar lebih luas ke hampir seluruh tubuh kamu. Kamu bener-bener harus perhatiin kesehatan kamu, Natya. Jangan terlalu stress dan kecapean. Bisa?"

Dokter muda berparas cantik itu menatap Natya dengan penuh haru. Dia seperti memohon agar Natya lebih memikirkan kesehatannya dan seakan akan mencoba meruntuhkan sifat ambisius pasiennya ini. Walaupun dengan senyum tipis di wajahnya, itu sama sekali gak membuat Natya merasa tenang.

Until I Can See You ( JAY ) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang