Dari arah bawah, rain melihat dua kaki yang menggantung di atas rumah pohon. ia masih sedikit ragu untuk menghampiri lelaki itu. takut nya, nanti malah mengganggu.
"Emang kak atlas sialan!."Gumam nya.
Ia mencoba mengatur nafas nya dan naik ke atas dengan hati hati tanpa sepengetahuan lelaki itu.
Setelah sampai di atas, rain melihat alivar yang menatap kosong ke arah atas. kedatangan nya, seakan tidak mengganggu lelaki itu.
"Al."
Alivar mengalihkan pandangan nya, dan melihat rain yang ada di dekat nya."Rain?."
Rain di buat sedikit kaget saat melihat wajah lelaki itu yang sangat parah."Al? muka lo?."Ujar rain duduk di hadapan alivar dan mulai menyentuh wajah lelaki itu.
"Parah banget, gue obatin ya."
Alivar lebih dulu mencekal lengan rain yang ingin mengambil kotak p3k membuat gerakan gadis itu terhenti."Gausa. gue gapapa."
"T-tapi, luka lo harus di obatin."
"Kenapa lo disini?."Tanya alivar menatap dalam ke arah rain.
"G-gue, d-datang, kar-."
"Apa lo sama kaya kayla?."Potong Alivar.
Rain menggeleng."Gue ga sama kayak dia."
"Lo ga beneran peduli sama gue kan rain?. jangan bohong. gue benci di bohongin, kalau emang lo cuman pura pura peduli sama gue, gue minta lo jauhi gue."Pinta alivar, melepaskan pegangan nya di lengan rain.
"Gue, peduli sama lo."
"Gaada yang peduli sama gue. papah gue pun ga peduli sama gue."Sarkas alivar cepat.
"Kalau gaada yang peduli sama lo, harus nya lo sendiri yang peduli sama diri lo. jangan buat luka ini terus terusan ada di wajah lo al."Ucap rain tulus.
Alivar menunduk, tidak ingin menatap wajah rain kali ini."Kenapa harus lo?. kenapa bukan Kayla?."Gumam alivar yang masih bisa di dengar oleh rain.
"Jangan pikirin ini dulu al, luka lo harus cepet di obatin."Ujar rain yang langsung mengobati luka alivar begitu saja.
"Gue pasti bakal seneng kalau ini, Kayla."Ucap alivar tanpa sadar.
"Tapi gue rain."Batin gadis itu
"Rain, salah gue apa ya sampai tuhan tega buat keluarga gue hancur, papah gue jahat, dan Kayla juga jahat sama gue."
"Lo ga boleh berfikir yang engga engga. yang harus lo lakuin sekarang adalah jaga sesuatu yang lo punya saat ini. yaitu mamah lo."
Alivar tersenyum kecut mendengar itu."Gue ga yakin mamah gue bakal bangun."
"Loh? ko gitu si? lo ga boleh mikir kayak gitu. lo harus yakin kalau mamah lo bakal bangun."Ucap rain.
"Tapi sampai sekarang gaada perubahan apapun."
"Mungkin ga sekarang. lo harus tunggu, gue yakin ko mamah lo pasti sadar."
"Rain.."Panggil alivar pelan.
"Ya?."
"Gue lemah ya?."
Rain menggeleng."Lo ga lemah. lo lelaki kuat yang pernah gue temui."Jawab rain.
"Tapi gue ga pernah kuat rain."
"Lo kuat, buktinya lo bisa bertahan sampai sejauh ini. ga semua orang bisa bertahan kayak lo."
"Gue cape rain."
"Abis ini lo pulang terus istirahat ya."
"Selamanya?."Tanya alivar polos.
"Ga! ga boleh."Bantah rain cepat sambil membereskan kotak p3k nya karena sudah mengobati wajah alivar.
"Kenapa?."
"Siapa yang jaga in mamah lo nanti?."
Alivar terdiam, tidak menjawab ucapan rain.
"Jangan berfikir kayak gitu, semua nya bakal terlewati al."
Rain menghela nafas dan menyodorkan makanan yang di berikan atlas pada nya untuk alivar."Makan dulu, lo belum makan kan?."Tanya rain yang di balas anggukan oleh alivar.
*****
"Gue yang pukulin Arthur."
Alivar menoleh ke arah atlas dan menyerngit."Jadi, lo?."Tanya alivar yang di balas anggukan oleh atlas.
"Gue bener bener gabisa tahan al."
"Lo tau, papah marah sama gue karena luka di wajah arthur. dia bilang, luka itu karena gue."Mata atlas melotot mendengar itu.
"Arthur bohong?."
"Gue gatau."
"Gue yakin, pasti dia pengen bokap lo makin marah al. gue ga terima."Alivar menarik lengan atlas yang ingin pergi.
"Jangan las. gue minta sama lo, lo gausa bantu gue sampai kayak gitu. gue tau ko niat lo baik sama gue, tapi gue mohon, ini terakhir kali nya lo pukulin arthur. makasih. tapi udah cukup kok, gue bisa sendiri, kalau nanti gue butuh lo gue bakal kasih tau lo."
"Al, sorry. gue gatau kalau dia bakal bilang lo yang pukulin dia."
"Gapapa. udah biasa juga gue di pukulin."Kekeh alivar membuat Atlas mengepalkan tangan nya. kebencian nya kepada papah alivar dan Arthur semakin menjadi jadi pada diri atlas.
"Lo tinggal sama gue aja al."Ucap atlas yang sama sekali tidak di mengerti oleh alivar.
"Maksud lo?."
"Iya, gue yakin kok mamah sama papah gue mau terima lo di keluarga gue. gue gamau lo di pukulin terus."
Alivar tertawa pelan mendengar nya."Lo sama rain baik banget, makasih tawaran nya, tapi ga usah, gapapa. gue masih bisa kok."
"Al."
"gue bisa ko lewatin semua nya."
"Gue slalu disini al."
......
APA KABARNYA?.JANGAN LUPA TERUS DUKUNG CERITA INI. DAN SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITA NYA.
BTW, JAGA KESEHATAN!.
DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN VOTE AND COMEN UNTUK PART INI.
SEE YOU NEXT PART AND HAVE A NICE DAY!!♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...