Alivar tersentak saat Arthur tiba tiba menyenggol bahu nya. Ia berdecak dan menatap lelaki itu malas.
"Lo ga liat kalau jalan masih lebar?."Kesal alivar.
"Liat ko, cuman gue mau jalan disitu aja. kenapa? ga boleh?."Tantang Arthur sambil bersedekap dada di hadapan alivar.
"Gila lo!."
Langkah alivar yang ingin pergi, kembali terhenti karena ucapan Arthur.
"Thanks ya al."
"Maksud lo?."Tanya alivar tanpa membalikkan arah untuk menatap Arthur.
"Makasih karena udah gantiin uang papah yang gue ambil, untung duit lo banyak."
Sontak, alivar langsung membalikkan tubuh nya dan menatap Arthur tidak percaya."Jadi lo yang curi uang papah? iya?!."Arthur berpura pura berfikir sebelum akhirnya mengangguk.
"Iya. Abis nya papah ngasih duit ke gue dikit banget, dia kan banyak duit. kaya tapi pelit. ya udah gue curi. gapapa kan?."
"Ar! lo tau, karena itu papah semakin benci sama gue!."
"Ya terus kenapa? kita kan saudara. ya gaada salah nya dong sesama saudara itu saling membantu?."Ucap Arthur tersenyum mengejek ke arah alivar.
"Kita ga saudara! dan gue bakal kasih tau semua nya sama papah!."Ancam alivar.
"Emang papah percaya sama lo? dia kan benci sama lo. mau sampe mulut lo berbusah pun buat tuduh gue, dia ga akan percaya."
Alivar mengepalkan lengan nya, sial! Mengapa ada manusia seperti Arthur? Apa lelaki itu tidak tau bagaimana alivar bekerja keras untuk menabung?.
"Lo gatau ar gimana susah nya gue cari uang itu! dan dengan enak nya, papah ambil uang itu karena lo!."
"Lo kan bisa kerja lagi. susah amat."
Bugh!.
Satu pukulan mendarat di pipi Arthur. Ia benar benar tidak bisa menahan emosi nya."Kalau lo mau buat papah benci sama gue, ga gini caranya!."
"Dia emang udah benci sama lo. ga terima lo?. lo tuh harus nya pergi dari rumah! nyusahin tau ga? kayak mamah lo!."
Bugh!.
"Jangan bawa bawa mamah gue! dia ga pernah nyusahin! apa lo ngerasa di susahin sama mamah gue? ga! gue bahkan ga pernah minta lo buat bayarin biaya rumah sakit mamah gue! pikir kalau ngomong!."
"Hadeh al. tapi emang bener kan mamah lo tuh nyusahin?."Ucap Arthur, memancing emosi alivar dan sial nya, alivar benar benar terpancing untuk memukul Arthur habis habisan.
"Alivar!."
Alivar berhenti memukuli saat mendengar suara pa robert, ia menoleh ke belakang dan melihat teman teman nya juga banyak siswa siswi yang seperti nya mereka melihat kedua nya.
"Kenapa kamu memukuli Arthur?!."Tegas pa robert, menghampiri kedua nya. Alivar hanya diam, tidak menjawab apapun.
"Kamu tidak apa apa Ar?."Tanya pa robert, membantu Arthur berdiri begitu pun dengan Kayla yang ada disana.
"Lo keterlaluan al!."Bentak Kayla.
"Lo gatau apapun kay!."Tajam alivar.
"Tapi Arthur hampir ga sadar karena lo!."
"Hampir kan? gue bisa ko buat dia ga sadar. mati sekalian!."Ucap alivar yang sama sekali tidak takut.
Alivar tersentak saat atlas menarik lengan nya paksa untuk meninggalkan kerumunan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...