chapter 29

13 1 0
                                        

Jean membuka pintu kamar rain perlahan dan melihat anak nya yang sedang melukis di dekat jendela kamar nya."Aduh, anak papah. seharian lukis sampai lupa waktu buat makan."

Rain memberhentikan gerakan nya dan menoleh."Papah?."

Jean mengangguk dan duduk di kursi sebelah rain dan mengusap rambut rain lembut sambil memperhatikan lukisan rain yang terlihat sangat bagus.

"Bagus banget lukisan nya."Ucap Jean tiba tiba yang tidak di jawab apapun oleh rain.

"Kamu kenapa? tumben seharian ga keluar kamar? hm?."Tanya Jean heran.

"Pah."

"Iya? kenapa?."Tanya Jean menatap ke arah rain dan melihat kedua manik mata nya, seperti nya rain ingin mengatakan sesuatu pada nya.

"Rain boleh cerita sama papah?."

Jean mengangguk dan memposisikan duduk nya menghadap rain."Boleh dong, cerita aja. kenapa?."

"Rain takut pah."

Kernyitan di dahi Jean begitu terlihat jelas saat mendengar ucapan anak nya."Takut? kamu takut kenapa?."

Rain menghela nafas nya pelan sebelum berbicara."Waktu itu, tante sofia suruh rain janji, dia bilang,"Gantung rain.

"Tante boleh minta sesuatu sama kamu?."Rain mengangguk pelan.

"Kalau nanti Tante udah gaada, tante minta sama kamu dan atlas buat jagain alivar dari papah nya. tante juga minta, apapun cara nya, jangan buat alivar balik sama kayla. dia udah terlalu jauh nyakitin alivar. tante gamau dia terus terusan ngerasa sedih."

"Jadi pengganti Kayla di kehidupan alivar. ya?."Pinta sofia memohon, sambil menggenggam erat lengan rain.

"Apa yang kamu takuti sayang?."Tanya Jean lembut.

Rain mendonggak dan menggeleng."Rain takut ga bisa ikutin apa yang tante sofia bilang pah. rain tau ko kalau alivar belum sepenuh nya lupain Kayla."

"Alivar tau soal ini?."Rain menggeleng.

Jean menghela nafas nya."Lakuin apa yang kamu bisa. papah tau, amanah itu harus bener bener di laksana in. tapi kalau alivar gamau sama kamu, kamu juga ga bisa maksa dia kan?."

"Tapi kalau nanti tante sofia ma-."

"Buat dia jauh dari kayla dan lindungi dia dari papah nya. itu aja udah cukup. papah ngerti kalau perasaan ga bisa di paksakan. kalau kalian ngejalin hubungan hanya karena amanah tante sofia, itu ga akan bener."

Rain menganguk mengerti."Iya, rain paham."

"Kamu suka alivar?."

Rain membuang arah pandang nya dan menggeleng."Rain ga suka sama alivar."

"Tapi kamu cinta sama dia?."

"Pah.."

Jean tertawa pelan dan memeluk tubuh anak nya erat."Anak papah udah gede, udah ngerti cinta sekarang. bentar lagi juga ninggalin papah."Ucap Jean, mencium pucuk kepala rain berkali kali.

"Ko papah ngomong gitu?."

"Iya lah. nanti kalau kamu nikah, kamu bakal ninggalin papah."

"Yaudah, rain ga bakal nikah."Kedua nya tertawa pelan mendengar ucapan rain.

Atlas yang berada di luar pintu tiba tiba menoleh ke arah alivar saat sedari tadi, kedua nya terdiam disana, mendengar dan memperhatikan interaksi rain dengan papah nya.

"Al?."

"Segitu nya mamah ga restuin gue sama Kayla?."

"Terus. lo mau gimana?."

Alivar tersenyum simpul dan menutup pintu kamar rain."Gue udah ga naro perasaan apapun sama Kayla. jadi, gue bakal bantu rain buat penuhi semua permintaan mamah."

*****

Alivar menarik lengan rain saat gadis itu ingin tertabrak oleh motor yang di tumpangi oleh, Arthur dan kayla.

"Anjing!."Gumam alivar tajam.

"Lo gapapa rain?."Tanya alivar. Rain mengatur nafas nya dan menggeleng.

"Gapapa ko al. makasih ya."Tanpa menjawab ucapan rain, alivar berjalan menghampiri motor Arthur yang berhenti tidak jauh dari kedua nya.

"Pake mata lo!. lo bisa buat rain celaka!."Geram alivar.

Arthur memutar bola mata nya malas."Tapi dia nya gapapa kan? gausa alay deh lo."Ucap nya malas.

"Gila lo! kalau dia kena gimana? mau tanggung jawab lo?."Kesal nya.

Rain mencekal lengan alivar, dan itu di perhatikan langsung oleh Kayla yang hanya diam saja."Al, gue gapapa ko. Arthur juga bener, gue kan ga kena. jadi gapapa."

"Tapi rain?."

"Gapapa al."Alivar membuang nafas nya kasar.

"Akhir akhir ini, lo kayak ngejaga rain banget. suka lo sama dia?."Tanya Arthur berusaha membuat Kayla cemburu saat ini.

"Ga perlu tau."

"Jaga baik baik. tar di ambil orang. lo kan paling ga becus jaga hal apapun."Celetuk Arthur sengaja.

"Maksud nya? lo mau ambil rain dari gue? iya?."Tanya alivar menantang. kali ini, alivar akan pastikan bahwa dia tidak akan kalah dari Arthur. ia tidak akan membuat rain jatuh pada siapapun kecuali pada nya.

"Engga tuh."

"Gue bakal jaga rain sebaik mungkin dan ga akan izinin orang brengsek kayak lo sentuh atau ambil dia dari gue. yang dulu dulu si gapapa, dia ga seberharga rain. jadi silahkan ambil."Ucap alivar, melirik Kayla sekilas yang sedang menatap ke arah nya.

Hati Kayla tergores saat mendengar ucapan alivar. Sial! Apa seperti ini rasa nya melihat orang yang kita sayang memilih gadis lain?.

Apa ini juga rasa nya bagaimana ia membela Arthur di hadapan alivar waktu dulu? begitu menyakitkan. Kayla menyesal. ia ingin kembali pada alivar. Ia akui bahwa, alivar lebih apa ada nya di banding Arthur.

Arthur terkekeh pelan dan menggenggam tangan Kayla."Maksud lo Kayla? asal lo tau, dia juga ga peduli sama lo."

"Yaudah. gue juga ga peduli sama cewe kayak dia!."Tegas alivar, menarik lengan rain agar pergi dari sana.

"Ko lo emosi banget si al."

Alivar mengatur nafas nya pelan dan duduk di tangga menuju koridor."Gue cuman takut lo kenapa napa tadi."

Jantung rain berdetak tidak karuan saat mendengar ucapan alivar.

Alivar menoleh ke arah rain, dan melihat gadis itu yang terdiam."Rain? ko diem?."

"A-ah, gapapa. gue sakit perut. gue ke kamar mandi dulu ya?."Bohong rain, berlari pelan meninggalkan alivar.

























......
ALLO

JANGAN LUPA TERUS DUKUNG CERITA INI. DAN SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITA NYA.

BTW, JAGA KESEHATAN!.

DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN VOTE AND COMEN UNTUK PART INI.

SEE YOU NEXT PART AND HAVE A NICE DAY!!♡♡

ALIVAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang