Atlas tersentak pelan saat tidak ada sandaran bahu Orion di samping nya. ia mengucek mata dan melihat saat ternyata Orion berpindah tempat. sialan!.
Ia melihat jam tangan nya yang menunjukkan pukul delapan pagi. mata nya melotot, ia berdiri dari duduk nya dan membuka pintu alivar.
Argh! Benar saja, lelaki itu tidak ada.
"Yon! nan! Bangun!."Kedua nya langsung membuka mata saat mendengar suara atlas.
"Kenapa? ngantuk nih gue."
"Alivar gaada."
"Loh?! ko bisa?!."Panik kedua nya.
Atlas memutar bola mata nya malas."Bisa lah, kan dia punya kaki. jadi bisa kabur. ayo cari."
"Kemana?."Tanya Orion.
"Ya kalau gue tau, ga bakal gue tanya lo. ngaco!."Setelah mengucapkan itu, atlas menuruni anak tangga rumah alivar diikuti oleh Keenan dan Orion.
Langkah ketiga nya terhenti saat melihat alivar yang menuruni motor nya dengan sangat lesu."Al? lo abis kemana?."Tanya atlas.
"Mereka jahat las."Jawab alivar tiba tiba.
"Maksud lo? siapa?."
"Tadi gue ke rumah sakit, cari mamah. tapi mereka bilang mamah gaada. mereka malah bilang mamah gue udah gaada, boong kan las? mamah ada di dalem ya?."
Atlas menggeleng pelan mendengar jawaban alivar.
"Al! Sampai kapan?!."Kesal atlas, memukul kencang pipi alivar membuat lelaki itu sedikit mundur ke belakang.
Keenan yang melihat itu berjalan ke arah kedua nya dan mendorong atlas pelan."Gue abisin balik lo. emosi mulu."Geram Keenan pada atlas.
"Tapi sampai kapan dia terus ngehayal kayak gini nan?."
"Alivar butuh waktu las. seiring berjalan nya waktu, gue yakin dia bisa ikhlas. tapi mungkin ga sekarang."Keenan menoleh ke belakang dan melihat alivar yang terdiam.
"Al?."
"Nan? lo tau mamah gue?."
Keenam tersenyum kecil dan mengusap pundak alivar."Dia lagi sama tuhan. nanti lo bakal ketemu kok kalau udah waktu nya."
"Kenapa ga sekarang?."
"Ssst. lo ga boleh ngomong gini, kehidupan lo masih lama."
"Tuhan jahat sama gue nan. dia ambil satu satu nya hal berharga di hidup gue. dia jahat sama gue."Parau alivar, menutup wajah nya dengan prustasi.
"Tuhan ga jahat sama lo. kematian itu pasti, semua nya juga bakal kebagian. tapi di waktu yang berbeda. sampai sini lo paham kan?."Alivar membuka kedua lengan yang menutupi wajah nya dan menatap Keenan sendu.
"Nan. tapi mamah gue terlalu cepat."
"Mungkin ini yang terbaik buat mamah lo. gue mohon, jangan kayak gini lagi. terima semua nya. Jangan buat mamah lo ngerasa ga tenang di sana."Ucapan Keenan membuat alivar terdiam.
"Paham kan?."
"Iya."
*****
Alivar menatap dingin papah nya yang baru saja pulang dari luar negri bersama Arthur dan Sandra. Bahkan tentang kematian mamah alivar saja, papah nya tidak ada. ia tidak menyangka bahwa papah nya seburuk ini.
"Al? bagaimana? usaha kamu setiap hari untuk menjaga sofia, sia sia kan? dia akhirnya mati. dan saya ta-."
Bugh!.
Alivar menonjok keras pipi rama membuat pria paruh baya itu tersungkur ke depan.
"Al! lo gila? dia papah lo!."Tegas Arthur sambil membantu rama berdiri.
"Lo semua yang gila! terutama lo ram!. sampai kapan pun, gue ga akan pernah maafin lo. inget ucapan gue. gaada kata maaf untuk orang brengsek kayak lo!."
"Al! jaga bicara kamu!."Sentak sandra.
"Bacot! pelakor ga guna! murah! cih!."
Bugh!.
Kali ini, tubuh alivar yang tersungkur saat Arthur mulai memukul alivar akibat ucapan lelaki itu."Sekali lagi lo ngomong mamah gue murah, lo abis sama gue al!."Ucap Arthur dengan nafas naik turun.
"Gue ucap gini karena emang mamah lo murah. ga sadar lo?."Ucap alivar tajam sambil berdiri dari duduk nya.
Saat ingin menonjok kembali, sandra lebih dulu mencekal lengan Arthur."Stop ar, mamah gapapa ko."
"Dia kurang ajar mah! Arthur ga terima!."
"Anak sama ibu sama aja. sama sama tukang rebut!."
"Keluar kamu Al!."Bentak rama keras dan ini kali pertama nya Rama berteriak sekeras ini.
Alivar terkekeh."Gue bakal keluar!."Ucap alivar, keluar dari rumah nya dan menutup dengan kencang pintu rumah nya.
Huh!. apa rama pikir, alivar akan takut pada rama kali ini? jawaban nya tidak. ia bahkan sangat tidak peduli dengan sikap nya sekarang pada papah nya karena alivar tau, rama harus di perlakukan layak nya seorang sampah.
Alivar benci papah nya. dan mulai saat ini, ia tidak akan menganggap bahwa papah nya ada.
Ia menaiki motor nya dan menancap gas nya kencang, keluar dari perkarangan rumah nya. Rasanya, ia sangat ingin kembali tinggal di rumah sakit bersama mamah nya dari pada di rumah milik rama.
*****
Atlas mengetuk pintu rumah alivar berkali kali yang masih belum di buka sama sekali.
"Kak? alivar nya keluar kali ya."Ucap rain.
"Kayak nya. apa kita balik lagi?."
"Terserah lo."
"Ya-."Saat ingin pergi, pintu rumah alivar terbuka dan menampakan rama bersama istri baru nya. sial! Atlas ingin sekali menghabisi lelaki ini. Ia menarik tubuh rain, dan membiarkan adik nya berdiri di belakang nya.
"Ada apa ya?."
"Ada alivar?."Tanya atlas to the poin, rasa nya ia tidak perlu menyalimi rama.
"Dia sudah keluar sejak sore tadi."Jawab rama.
"Kemana?."
"Saya tidak tau."
"Om beneran papah nya alivar kan? kok soal anak sendiri aja gatau."Ucap atlas berani.
"Saya tidak ada urusan dengan alivar."
"Si-".
"Kak! Ayo pulang."Potong rain, ia tidak ingin papah alivar malah kelepasan dan menghabisi atlas saat ini.
"Rain, gu-."
"Alivar nya gaada. kita kan kesini cari alivar. kalau dia gaada, ngapain disini?. ayo pulang. kalau gitu, kita permisi om, tante. makasih ya info nya."Ucap rain, menarik lengan atlas menuju motor nya.
"Rain? kenapa si?."
"Dia bahaya. gue gamau lo malah di apa apain."
"Gue apa apain balik lah. yakali takut sama kakek kakek ubanan kayak dia. mana sok cakep lagi. muka kek tudung saji gitu. dih!."Hina atlas menatap kedua orang itu yang sudah masuk ke dalam.
"Kayak uang ga bakal tua aja. udah ayo."
"Eh jangan dulu."Cegah atlas saat mendengar notifikasi hp nya. Ia merogoh saku nya dan melihat pesan yang di berikan oleh Keenan.
Keenan :
Alivar di bar, dia mabok berat. sini cepetan.......
ALLOJANGAN LUPA TERUS DUKUNG CERITA INI. DAN SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITA NYA.
BTW, JAGA KESEHATAN!.
DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN VOTE AND COMEN UNTUK PART INI.
SEE YOU NEXT PART AND HAVE A NICE DAY!!♡♡

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Genç Kurgu[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...