chapter 25

15 1 0
                                        

Atlas berjalan santai ke dalam kelas nya, ia menaruh tas alivar di meja membuat alivar mendonggak dan menatap tas nya sedikit kaget.

"Ini tas lo kan?."Tanya atlas.

"Iya, ini tas gue. lo temuin dimana?."Tanya alivar sambil membuka tas nya dan mengecek tapi ternyata amplop uang milik nya tidak ada.

"Di pinggir jalan, ko bisa?."

Alivar membuang nafas nya pelan dan menggeleng."Gapapa ko. jatoh tas nya."

"Masa si? kalau jatoh, kenapa ga lo ambil? kan bisa puter balik?."Heran atlas duduk di samping alivar sambil melihat perubahan wajah alivar yang sedikit kusut.

"Oh iya las, hari in-."

"Jawab al."Potong atlas saat tau bahwa alivar ingin mengalihkan pertanyaan nya.

"Gue beneran."

"Ngga, lo bohong sama gue."

Alivar berdecak pelan, ia tau atlas akan terus memaksa nya. ah sudahlah."Jambret."Mata atlas melotot mendengar nya.

"Siapa?."

"Ya kalau gue tau, udah gue samperin orang nya lah las."

"Terus, apa yang di ambil?."

"Gajih gue."Lagi lagi atlas terkejut mendengar nya.

"Anjing! ini ga bisa di biarin."

"Udah kejadian, mau di apain? gue juga ga kenal mereka. yaudah lah, gapapa. gue bisa kerja lagi kan?."Atlas menggeleng mendengar ucapan Alivar.

"Lo udah kerja keras tapi hasil nya malah di ambil gitu aja. gue tau lo butuh banget uang nya."

"Las, udah. gapapa."

Atlas menghela nafas nya dan merogoh saku nya lalu menyodorkan kartu atm milik nya."Gue tau lo butuh uang kan? pake aja. jangan nolak gue al."

"Gue bisa cari uang sendiri."

"Iya gue tau. tapi uang lo di ambil kan? stok uang buat lo beli makanan nanti, gimana?."Tanya atlas dengan alis terangkat.

"Las-."

"Bisa ga si gausa sok nolak. gue temen lo al, gapapa ambil aja. gausa ga enakan gitu. pake. lo lebih butuh ini dari pada gue."Ujar atlas memasukkan kartu atm nya ke saku baju alivar.

"Las tapi kan-."

"Apa?! gue bisa ko minta sama papah. tenang aja."

Alivar mengangguk pelan."Thanks ya, nanti gue balikin."Ucap alivar sedikit tidak enak.

"Gausa di pikirin soal balikin nya, yang penting lo pake uang itu buat kebutuhan lo."

*****

Rain memperhatikan gerak gerik alivar yang sangat rajin bekerja di cafe milik papah nya. apa setulus ini alivar menyayangi mamah nya? boleh kah rain memiliki seorang lelaki seperti alivar?.

Ia yakin, jika mamah nya saja di jaga, pasti perempuan yang bersama alivar nanti pun akan di jaga.

Sangat di sayangkan karena Kayla dengan tega nya melepas cowo sebaik dan setulus alivar. Jika rain di posisi Kayla, mungkin ia akan menyesal seumur hidup nya.

"Rain."

Rain menoleh ke belakang dan melihat papah nya yang tiba tiba ada di samping nya."Kenapa pah?."

"Liatin siapa? alivar?."Tanya Jean berpura pura tidak tau. Rain yang mendengar itu tersenyum simpul dan menggeleng.

"Engga ko pah."

"Kalau suka, ya bilang dong."

"Rain ga suka alivar kok."Elak rain lagi.

Jean mengangguk anggukan berpura pura percaya."Yaudah, ajak alivar nya makan siang. biarin dia istirahat dulu. makanan nya ada di ruangan papah. gih sana, papah ada urusan dulu di luar."

"I-iya pah hati hati."Ucap rain mencium punggung tangan Jean sebelum benar benar pergi dari sana.

Dengan sangat ragu, rain berjalan ke dapur cafe, ia tersenyum kecil saat beberapa pelayan menyapa nya.

"Al. ayo makan."Ajak rain.

Alivar menoleh dan menyerngit."Makan?."Rain mengangguk.

"Lo belum makan kan?. papah udah sedia in makanan di ruang kerja nya buat lo sama gue. mubadzir kalau ga di makan."

"Seriusan?."

"Iya. ayo."Alivar mengigit bawah bibir nya ragu dan tersentak pelan saat mendapat senggolan dari pa Jojo.

"Ambil, rezeki. ga boleh di tolak. kalau perlu ambil hati nya non rain juga."Goda pa Jojo membuat kedua nya saling tatap sebentar.

"Bapa bisa aja."Ucap alivar berusaha tertawa.

"Yaudah sana. biar bapa yang kerjain."

"Makasih ya pa. kalau gitu alivar makan dulu."Setelah mendapat anggukan dari pa jojo, kedua nya berjalan ke arah ruangan papah nya rain.

"Papah lo gaada rain?."Tanya alivar, melihat seisi ruangan sambil duduk di samping rain.

"Lagi ada urusan kantor paling."Jawab rain sambil menyodorkan makanan milik alivar.

"Ayo di makan. masa di liat terus."Ucap rain yang langsung menyuapkan makanan nya ke dalam mulut begitu pun dengan alivar.

"Makasih ya."

"Iya, sama sama."Jawab rain di sela sela makan nya.

Saat kepala nya melihat alivar, iya menaruh sendok nya dan menunjuk ujung bibir alivar yang terdapat sisa makanan.

Alivar menyerngit dan menunjuk ujung bibir nya sendiri, masih tidak mengerti dengan isyarat yang di berikan rain sampai akhirnya gadis itu mengelap ujung bibir nya alivar membuat kedua nya terdiam.

"Aduhh! ganggu ni gue pasti!."

Plak!

Rain tiba tiba memukul ujung bibir alivar saat mendengar suara Atlas."A-ah, i-itu nyamuk nya gede banget ya al."Bohong rain.

Alivar berusaha menahan ringisan nya dan mengangguk."I-iya, pantes sakit."

"S-sorry."

"Oh nyamuk?."Rain dan alivar membalas ucapan atlas dengan anggukan.

"Tumben ya nyamuk nya ga-."

"Jangan ganggu orang makan. ga baik. mending keluar, itu lebih baik."Usir rain memotong ucapan atlas.

"Bilang aja gamau di ganggu."

"Jangan ngomong deh. emosi gue."Kesal rain.

















......
ALLO

JANGAN LUPA TERUS DUKUNG CERITA INI. DAN SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITA NYA.

BTW, JAGA KESEHATAN!.

DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN VOTE AND COMEN UNTUK PART INI.

SEE YOU NEXT PART AND HAVE A NICE DAY!!♡♡

ALIVAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang