chapter 48

15 1 0
                                        

Arthur membuka knop pintu ruangan kecil itu, dan melihat rain yang masih tertidur disana. Ia mendengus pelan, sudah siang seperti ini tapi gadis itu masih belum bangun.

"Bangun! kebluk banget lo!."Suruh Arthur sedikit keras membuat rain tersentak pelan dan membuka kedua mata nya.

"Makan sekarang."Ucap Arthur sambil menyodorkan nampan berisi makanan dan minuman ke paha rain.

"Ga mood."

"Gatau terima kasih banget ya lo, makan!."Suruh Arthur lagi.

Rain menatap makanan itu sekilas, lalu terkekeh."Lo bodoh apa gimana si?."Ucap rain sambil menggeleng membuat Arthur menatap gadis itu tidak suka.

"Bodoh? Lo ngatain gue bodoh? gue udah cape cape ya cari makanan buat lo, tapi seenaknya Lo ngatain gue bodoh."Ucapnya tidak terima.

Rain membuang nafas nya kasar."Lo ga liat kalau gue di tali in kayak gini? gimana gue bisa makan coba?. karena itu, lepas tali nya sekarang."Ucap rain, ia sangat berharap Arthur membuka tali nya.

Hanya dengan itu rain bisa melakukan sesuatu dan pergi dari sini.

Arthur tertawa pelan."Gue ga akan pernah buka tali nya rain. gue tau isi pikiran lo."Smirk Arthur.

"Terus, gimana gue bisa makan?."Tanya rain malas.

"Biar gue yang suapin lo."Lerai Arthur lalu menarik kursi kosong dan duduk di hadapan gadis itu dan mengambil nampan nya.

Sodoran pertama lelaki itu hanya membuat rain menatap nasi nya tanpa berniat membuka mulut nya. Arthur berdecak pelan."Buka mulut lo."

Rain menggeleng."Gue mau makan kalau ga sendiri."Keukeuh nya yang membuat Arthur geram dengan rain.

"Buka atau gue paksa."

"Gue gamau."

"Lo bisa mati kalau ga makan!."Bentak Arthur.

"Itu kan yang lo mau?."

Arthur menaruh sendoknya dengan sedikit kencang."Buat lo menderita, dan setelah itu gue bakal buat Lo pergi dari dunia ini. kalau cuman buat Lo mati aja, bunuh Lo sekarang pun gue bisa."

"Bunuh gue sekarang!."

"Ga akan."Ucap Arthur yang kembali memasukkan sendok berdiri nasi ke dalam mulut rain secara paksa.

Ia yang melihat rain ingin mengeluarkan isi dari mulut nya pun langsung membekap mulut gadis itu."Bisa ga si turutin apa yang gue mau hah?! telen makanan lo!."Suruhnya.

Rain membuang arah pandangan nya, makanan apa ini? mengapa terasa begitu tidak enak?.

Ia menggeleng saat Arthur ingin kembali memasukkan makanan itu ke dalam mulut nya. Rain yakin bahwa makanan ini sengaja arthur beli untuknya, ini terasa menjijikan.

"Cuman buka mulut buat makan aja susah, giliran buka mulut soal rahasia gue aja gampang."Desis Arthur.

Rain menatap Arthur sekilas dan melihat makanan nya yang masih sangat banyak. Ia tidak tahan, dengan sangat sengaja, ia mengeluarkan semua nya di hadapan lelaki itu.

"Stop! gue ga suka makanan nya!."Pinta rain.

Rahang Arthur mengetat saat melihat rain dengan mudahnya mengeluarkan isi makanan nya dan mengenai celana nya. Ia melempar piring nya asal.

"Arghh! bisa ga si gausa seenaknya!. suka ga suka, mau ga mau, apa yang gue perintah itu ya ikutin!."

"Gue bukan budak lo!."

Arthur benar benar tidak percaya bahwa rain benar benar berani padanya bahkan dalam kondisi seperti ini pun, gadis itu selalu membantah nya. Dengan sangat kencang ia mencengkram dagu gadis itu kuat membuat rain meringis kesakitan.

ALIVAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang