chapter 20

17 1 0
                                    

Alivar terjatuh saat Arthur menengkas kaki nya dengan sengaja. Tangan alivar terkepal kuat, ia menahan untuk tidak memukul habis habisan Arthur saat ini.

"Ups! pelayan cafe nya jatuh, bangun dong masa cupu si."Kekeh Arthur.

Alivar mencoba untuk tenang dan berdiri dari duduk nya."Jangan buat gue habisin lo sekarang ar."Ucap alivar tajam.

"Ngancem? lo pikir gue takut sama orang kayak lo?. Cih!."

"Al? lo jadi pelayan cafe disini?."Tanya Kayla.

Alivar menoleh dan mengangguk."Iya, kenapa? ga suka?."

"Tapi kan bokap lo?."Kata Kayla heran.

"Gue cuman mau hidup mandiri aja. kasian juga bokap gue udah biayain dua orang ga mampu di rumah gue."Sindir alivar.

"Maksud Lo?!."Tanya Arthur yang mulai naik pitam dengan perkataan alivar.

"Maksud gue? ya lo, sama mamah lo. sama sama ga mampu. buktinya, kalian numpang, minta biaya ini itu. apalagi coba kalau bukan orang ga mampu?. ya gapapa si, anggap aja lah ya sedekah."Kekeh alivar.

Saat ingin menonjok, Alivar lebih dulu menepis lengan Arthur kasar."Mau marah?. apa kata kata gue ada yang salah? bahkan gaada sama sekali!."

"Gue tau ko, lo cuman sirik sama gue karena papah lo udah ga peduli in lo lagi!."

"Sirik? sama lo?. tapi kayak nya, gue lebih bersyukur deh dari pada lo. karena semua yang lo dapetin saat ini, itu bekas gue, termasuk kayla. jadi, silahkan menikmati barang bekas gue!."Ucap alivar melirik Kayla sekilas yang terdiam.

"Alivar!."Alivar menoleh ke belakang dan melihat pekerja cafe yang memanggil nya. Ia berjalan ke sana dan pergi meninggalkan kedua nya.

"Iya kenapa pa?."

Pa jojo menggeleng dan menepuk pundak alivar."Gausa di ladeni. kamu lanjutkan kerja kamu."

"Iya pa, alivar cuman sedikit kesel aja."

"Iya, yaudah gih. banyak yang pesanan nya belum di antar. nih."Ujar pa jojo menyodorkan nampan pada alivar untuk di antar ke meja lain.

"Yaudah alivar antar dulu."Ujar alivar mengambil nampan itu dan berjalan ke arah bangku sesuai dengan pesanan nya.

******

"Mah?."Ucap alivar pelan saat rapot milik nya kini berada di tangan mamah nya. Ia menelan saliva nya sulit, shit! bagaimana bisa mamah nya mengecek isi rapot nya.

Alivar takut nilai nya dapat mengecewakan mamah nya.

"Kamu udah bagi rapot?."

"Al, minta maaf mah. al ga bisa jadi apa yang mamah mau."Ucap alivar memohon.

Sofia menyerngit dan menggeleng."Kenapa ga bilang sama mamah kalau kamu udah bagi rapot?."

"Al takut mamah kecewa sama hasil nya."

Sofia membuang nafas nya pelan dan menaruh rapot alivar lalu menepuk tempat sebelah nya agar alivar duduk di samping nya."Mamah suka nilai kamu."Wajah heran di tunjukkan oleh alivar saat mendengar ucapan mamah nya.

"Suka? alivar dapet kelima mah. itu pasti ngecewain."

"Coba al, kamu lihat dari usaha nya. bukan dari hasil nya. mau sebagaimana pun hasil nya, yang penting usaha nya dulu. dan ini, mamah benar benar bangga sama kamu. seenggak nya kamu udah berusaha untuk jadi yang terbaik."Ucap sofia mengusap punggung alivar pelan.

"Tapi alivar ga bisa jadi yang pertama."

"Sayang, sukses itu bukan dari peringkat pertama nya. tapi kerja keras. kamu tau kan banyak inspirasi di dunia ini yang sukses tanpa sekolah, itu karena dia ada kemauan untuk maju."

"Mamah gamau kamu terlalu mikir bagaimana cara nya dapat rangking satu di kelas. yang mamah mau, kamu terus berusaha buat dapet nilai yang terbaik. itu aja udah buat mamah bangga sama kamu."Lanjut sofia.

Alivar mengangguk dan memeluk mamah nya dari samping."Alivar cuman takut karena alivar ga dapet rangking pertama, mamah kecewa sama al."

"Sut. ga boleh mikirin itu. mamah tau ko kamu itu pinter. Jangan dengerin papah kamu ya."

Alivar mengeratkan pelukan nya dan memejamkan kedua mata nya."Cuman mamah yang bisa ngertiin al. alivar minta, mamah cepet sembuh ya?."

"Bisa kan mah?."Lanjut alivar saat tidak ada jawaban dari sofia.

"Mamah ga yakin."

*****

"Al cafe kita menerima pesanan cukup banyak, kamu mau antar makanan nya ga?. ini alamat nya."Ujar pa jojo memberikan kertas alamat nya pada alivar.

Alivar mengambil kertas itu dan memperhatikan alamat yang tertera. Alamat ini, seperti nya tidak asing bagi alivar. tapi, dimana?.

"Banyak banget pa?."

"Lumayan. kamu bisa pakai mobil di depan ko, makanan nya juga udah di masukin. tinggal di antar saja."

"Gitu ya pa, yaudah al anter dulu."Ucap alivar membuka apron nya dan menaruh di loker kecil milik nya.

"Hati hati ya."Alivar mengacungkan jempol nya dan mengangguk sebelum akhir nya keluar dari cafe itu.

Setelah masuk ke dalam, ia menancap gas mobil nya dengan kecepatan yang sedang menuju alamat yang sudah di tentukan.

Hampir setengah jam, akhirnya alivar sampai. Ia memperhatikan sekitar nya yang sangat ramai. bukan kah ini gedung yang sering keluarga nya pakai untuk acara?.

Jadi, jangan bilang ini ada acara yang alivar tidak tau.

"Gue, ga mungkin masuk. tapi pesanan nya?."Ucap alivar pelan sambil menoleh ke belakang, dan melihat plastik makanan.

Seketika pandangan nya jatuh pada satu masker, ia tersenyum lebar dan memakai masker itu lalu keluar dari mobil dan menurunkan pesanan nya.

"Mas, pesanan nya ya?."

Alivar menoleh dan melihat pekerja papah nya lalu mengangguk.

"Sudah di bayar?."

"Sudah."

"Yasudah mas, sampai sini saja. biar kami yang bawa makanan nya ke dalam. Terimakasih."Ucap nya.

"Mba."Panggil alivar saat pekerja wanita itu ingin masuk ke dalam membuat langkah wanita itu terhenti.

"Iya, kenapa?."

"Di dalam, ada acara apa ya?."

"Oh, pa rama dan keluarga besar sepakat untuk memberikan perusahaan nya nanti pada anak nya."jawab nya.

"Bukan nya, gue?."Ucap alivar dalam hati.

"Siapa mba?."

"Arthur."

"O-oh, begitu, terimakasih mba."

"Iya sama sama."

Alivar masuk ke dalam mobil, dan membuka masker nya. Memikirkan ucapan mba tadi.

Bukan kan papah nya sudah berjanji bahwa perusahaan itu akan jadi milik alivar?. apa papah nya benar benar tidak peduli lagi dengan nya?. apa papah nya juga lupa siapa peran Arthur di rumah nya?.

"Kalau nanti kamu besar, papah bakal kasih perusahaan papah sama kamu. tapi kamu harus janji sama papah, kamu bakal jadi anak yang pintar."Ucap Rama sambil mencubit hidung alivar pelan.

"Oh ya? tapi, alivar kan ga ngerti pah."

"Nanti papah ajarin. pokoknya, yang berhak ngelola perusahaan papah itu cuman kamu."

"Gue lupa kalau anak papah sekarang itu, cuman Arthur."Kekeh alivar yang langsung pergi meninggalkan tempat itu.

















......
ALLO.

JANGAN LUPA TERUS DUKUNG CERITA INI. DAN SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITA NYA.

BTW, JAGA KESEHATAN!.

DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN VOTE AND COMEN UNTUK PART INI.

SEE YOU NEXT PART AND HAVE A NICE DAY!!♡♡

ALIVAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang