Alivar membuang nafas nya kasar dan naik ke atas motor nya sambil memperhatikan kertas di tangan nya. huh! kenapa semua nya menolak alivar untuk bekerja di tempat mereka.
Ia bahkan tidak tau harus dengan cara apa lagi untuk mencari uang jika bukan bekerja.
"Semangat! gue pasti bisa!."Ujar alivar, menyemangati diri nya, lalu memasukkan kertas itu ke dalam tas dan pergi ke tempat lain.
Alivar harus bisa mendapatkan pekerjaan hari ini juga.
Motor nya terhenti di depan cafe yang sangat ramai. menatap beberapa anak muda, namun pandangan nya beralih pada kertas di depan pintu.
Ia melebarkan senyum nya dan mengeluarkan kertas itu dari tas nya sambil berjalan masuk ke dalam warkop.
"Mba? saya boleh tanya?."Tanya alivar pada satu kasir.
"Boleh, apa yang bisa saya bantu?."
"Benarkan disini menerima lamaran kerja?."
"Betul. disini memang sedang membutuhkan tiga orang pekerja untuk membuat minuman dan mengantarkan nya ke meja meja."
"Saya bisa lamar kerja disini mba?."Tanya alivar penuh harapan.
Wanita itu menyerngit, melihat penampilan alivar yang memakai baju SMA."Maaf dek, kami hanya membutuhkan karyawan yang sudah lulus sekolah. dan seperti nya, kamu masih sekolah?."
"Tapi saya butuh pekerjaan ini mba."
"Saya tidak tau, tapi mas nya bisa tanya ke pemilik cafe ini, ruangan nya di ujung sana. silahkan."
Alivar mengangguk."Terimakasih mba kalau gitu."Setelah mengucapkan itu, alivar berjalan ke ruangan pemilik cafe nya.
Tepat di hadapan ruangan itu, alivar menarik nafas nya dalam dalam dan membuang nya perlahan."Bismillah. semoga bisa."Gumam nya sambil mulai mengetuk pintu itu.
"Silahkan masuk!."
Alivar menyerngit heran saat mendengar suara yang tidak asing lagi di telinga, ia mengedikkan bahu nya acuh dan masuk ke dalam.
"Permisi pa, maaf ganggu waktu nya."
"Ya tidak apa apa, ada yang bisa saya ban-."Alivar mengerjapkan pandangan nya saat kursi itu memutar dan memperlihatkan papah nya atlas.
"Al?."Tanya Jean, berdiri dari duduk nya dan menjabat lengan alivar.
"Gimana kabar kamu? om sudah lama tidak melihat kamu."Ucap Jean sedikit senang.
"A-al, baik ko. om sendiri gimana?."
"Saya baik juga. yasudah, silahkan duduk."Alivar mengangguk dan duduk di hadapan Jean. shit! kenapa dunia sangat sempit?.
"Jadi, apa yang bisa saya bantu?."
"Om, alivar boleh lamar kerja disini kan?."Mata Jean sedikit melotot mendengar nya.
"Kerja? kamu masih sekolah al. kenapa kamu kerja? bukan kah, papah ka-."
"Alivar pengen hidup mandiri aja ko om. jadi, alivar boleh kan kerja di tempat om untuk sementara?. alivar bener bener butuh pekerjaan ini om buat mamah."
"Y-ya, saya bisa saja mempekerjakan kamu disini. tapi bagaimana jika waktu belajar kamu berkurang nanti?. saya tidak ingin itu terjadi."Ucap Jean yang sudah tau apa yang terjadi dengan kehidupan alivar.
"Saya bisa bagi waktu ko om, saya juga tidak akan mengurangi waktu belajar saya. saya janji. tapi saya mohon om, izinin saya kerja disini."
"Kamu janji?."Alivar mengangguk dan menyodorkan kertas yang slalu ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...