Dira sedari tadi menatap jam dinding yang menunjukan pukul 12 malam, tapi anak gadis nya masih belum pulang juga.
Ia sudah mencoba mengubungi atlas dan rain, tapi telpon kedua nya sama sama tidak aktif.
Jika rain pergi dengan atlas, atlas tidak akan mungkin membiarkan rain pulang hingga selarut ini. Lagi pula, dira yakin bahwa atlas sedang mengurusi beberapa hal tentang suami nya.
Suara motor milik atlas membuat Dira sedikit bernafas lega, semoga saja ia pulang bersama rain. Dengan sangat cepat dan tergesa gesa, ia membuka pintu nya dan melihat atlas yang menuruni motornya lalu menghampiri ke arah nya.
"Assalamualaikum mah."Ucap atlas yang tidak ada sahutan apapun dari Dira, bahkan lengan atlas yang sudah mengulur untuk menyalimi lengan Dira pun, di acuhkan.
Atlas memperhatikan mamah nya yang sepertinya mencari keberadaan seseorang ntah siapa.
"Mah? Cari siapa?."
Dira menoleh ke arah atlas dan menatap anaknya."Rain mana? ko dia ga bareng kamu?."Atlas menyerngit heran.
"Rain? bareng sama atlas? mana ada, orang sore aja dia udah pulang kok. Kan atlas ada urusan dulu soal papah, ga mung-."
"Tapi dia belum pulang las."Potong diri khawatir membuat atlas sedikit terkejut.
"Hah? serius? ini udah larut loh mah, dia ada izin main sama mamah?."
"Gaada, hp dia ga aktif. las, gimana? mamah takut rain kenapa napa."Khawatir dira membuat atlas juga tidak tau harus melakukan apa.
"Mamah tenang aja ya, biar atlas yang cari tau. rain pasti baik baik aja kok. gausa panik."Ujar atlas menenangkan dira, ia mengambil handphone nya dan mencoba menghubungi rain tapi masih tidak aktif.
Pikiran nya tertuju pada alivar, dengan sangat berani, ia mencoba menghubungi lelaki itu tetapi respon nya tidak ada. Begitu pun dengan kedua sahabat rain.
"Kan, gaada. dia kemana si."Ucap Dira gelisah sambil menatap ke luar pagar, berharap bahwa anak nya akan pulang sekarang.
Atlas mengusap punggung mamah nya."Ssst, gapapa mah. udah mending sekarang mamah masuk aja ya? istirahat, rain biar jadi urusan atlas. mamah gausa mikir apa apa, cukup doain aja semoga rain ga kenapa napa."
"Gimana mamah bisa tenang?! dia cewe loh!."Kesal Dira.
"Iya atlas tau, tapi rain tau batasan mah, atlas yakin dia ga akan lakuin hal yang ngga ngga."Ucap atlas berusaha menenangkan dira lagi.
"Kamu harus ketemu sama rain malam ini. Mamah gamau dia kenapa napa."Pinta Dira yang sudah terisak. Atlas yang melihat itu mengangguk dan mencium kening Dira sekilas.
"Jangan nangis, percaya sama atlas. mamah istirahat ya? ntar atlas kabarin soal rain. gih masuk."Dira memejamkan kedua mata nya sekilas lalu mengangguk.
"Makasih, maaf ngerepotin kamu terus. mamah cuman takut."
"Iya gapapa, mamah ga ngerepotin atlas kok. atlas juga ngerti. yaudah mamah masuk, atlas mau cari rain."Dira mengangguk dan masuk ke dalam rumah nya.
Setelah memastikan mamah nya masuk dan mengunci pintu rumah nya, atlas langsung kembali pergi untuk mencari adiknya.
Bahkan atlas juga bingung kemana ia harus mencari rain, baru kali ini rain pulang selarut ini. Tapi ia harap, tidak ada sesuatu buruk terjadi pada adiknya.
*****
Alivar yang mendengar ucapan atlas bahwa rain belum pulang membuat ia kepikiran soal gadis itu. Kemana rain pergi? apa harus sampai selarut ini?.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...