Rain mengedarkan pandangan nya hingga tertuju pada seorang yang ia cari, dengan sedikit senang, ia berjalan ke arah sana menghampiri alivar yang sedang terduduk diam seorang diri.
Tanpa mengeluarkan kata, ia menduduki bokong nya di sebelah alivar tanpa mengundang tatapan lelaki itu.
"Al, gue bawa makanan kesukaan lo nih. pasti Lo belum makan, kan?."Ucap rain sambil membuka kotak makan yang sengaja ia buat pagi tadi.
Ia mendonggak dan masih menatap alivar yang tetap terdiam."Al? kenapa?."Alivar memutar bola mata nya malas dan menoleh membuat rain tersenyum kecil tanpa memperhatikan raut wajah alivar yang begitu datar.
"Ayo, makan bareng gue."Ujar rain memperlihatkan kotak makan milik nya yang hanya di lirik sekilas oleh alivar.
"Pergi."
Satu kata itu benar benar membuat otak rain berfikir, ia mengedarkan pandangan nya untuk mencari orang lain di antara kedua nya namun tidak ada.
"Gue?."Alivar mengangguk.
"Kenapa? Lo lagi ada masalah?."
"Banyak."
Rain menghela nafas nya sebelum kembali tersenyum."Mau cerita sama gue ga?."Sangat sayang, alivar bahkan tidak menjawab apapun dari pertanyaan rain.
"Al? bener gamau cerita?. atau gini deh, Lo makan dulu ini abis itu baru l-."
Brak!.
"Pergi rain!."
Rain tersentak pelan saat alivar menepis bekal miliknya dan membentak nya begitu saja. Ia mendonggak, menatap kedua mata lelaki itu yang terlihat penuh kebencian padanya.
Apa rain melakukan kesalahan kali ini? tapi soal apa?.
"Kenapa, al?."
"Per.gi. ngerti bahasa gue?."Katanya dingin.
"Tapi gue pen-."
"Oke. Gue yang pergi!."Lerai alivar yang langsung meninggalkan rain begitu saja.
Dengan sangat cepat, ia berlari mengejar alivar. Ayolah, rain melakukan apa kali ini hingga alivar begitu marah pada nya?.
"Al plis tunggu."Ucap rain saat berhasil meraih lengan alivar.
"Lepas!."
"Gue bakal lepas kalau lo jawab gue."
"Lepasin rain!."
"Gue lakuin kesalahan sama lo?, Gue minta maaf."Alivar menghempas kasar lengan gadis itu dan menatap rain tajam.
"Gausa pura pura gatau soal ini!."
"S-soal, apa?."
"Cih!. Lo sama atlas emang pinter banget ya nutupin semua nya dan berpura pura baik depan gue!."Ucap nya dingin, menahan emosi di tubuh nya yang seakan ingin meluap saat ini juga.
"Tapi gue bener bener gatau Lo kenapa."
"Tanya sama Kaka Lo."Ucap alivar yang benar benar pergi meninggalkan rain saat ini.
*****
"Kak, lo kenapa?."Tanya rain saat melihat luka lembab di ujung bibir atlas.
"Kepentok pintu tadi waktu mau masuk."Bohong atlas.
"Masa si?. udah di obatin belum?."Tanya rain lagi yang di balas anggukan oleh atlas.
"Udah. oh iya, mau ngapain disini?."
Rain mengigit bawah bibir nya ragu dan melirik ke arah jendela luar kelas, seperti nya tidak akan ada yang masuk ke kelas saat ini.
"Alivar, kenapa?."

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...