Rain memegang lengan alivar saat lelaki itu ingin terjatuh."Al? lo gapapa?."Tanya rain sedikit panik saat melihat wajah pucat lelaki itu.
Alivar menoleh dan memegang sebelah lengan nya pada tembok di pinggir nya."G-gue, gapapa. cuman pusing dikit aja ko."Jawab alivar.
Rain menggeleng tidak percaya dan memegang kening lelaki itu, ia melototkan mata nya."Lo sakit al. dan lo bilang gapapa? ck! ayo ke uks."
Untung saja rain ke toilet, kalau tidak ia pasti tidak akan tau kondisi alivar."Gausa. gue gapapa."Rain menggeleng dan melingkar kan lengan alivar di leher nya lalu membantu lelaki itu berjalan ke arah uks.
"Rain?."
"Ini pasti karena kemarin kan?."
"Bukan ko."
"Bohong."Ujar rain, dan menduduki alivar di brankar lalu menaikkan kedua kaki lelaki itu ke atas.
Rain berjalan ke arah laci kecil yang berisi obat dan mengambil nya lalu menyodorkan nya pada alivar, dengan botol air mineral yang memang tersedia disana."Minum dulu, biar ga terlalu pusing."
Alivar menghela nafas nya dan mengambil obat itu lalu meminum nya.
"Kenapa lo sekolah al?."
"Gue gamau mamah tau soal ini."jawab nya.
"Tapi harus nya lo istirahat."
"Mamah bisa tambah drop kalau nanti mikirin gue, dia ga boleh banyak pikiran. dan gue gamau mamah tau soal ini."
Rain menghela nafas nya dan mengangguk."Sorry, kalau gitu lo istirahat, biar gue kompres demam nya."
"Ga perlu, obat aja cukup kok. Lo bisa ke kelas rain."
"Al, lo gini karena lo nganterin gue pulang kemarin sore, dan gue mau tanggung jawab ko soal ini."
"Gue ga nyalahin lo."
"Tapi-."
"Gue mau tidur aja. makasih ya."Potong Alivar tersenyum tulus dan memejamkan kedua mata nya.
Sudah cukup Kayla saja, alivar tidak ingin jatuh cinta pada orang yang salah lagi. Ia terlalu takut untuk itu, dan rain, alivar takut menaruh perasaan lebih pada gadis itu, ia juga takut kalau akhirnya, nanti rain akan seperti Kayla.
Bodoh memang, harus nya ia tidak menyamakan Kayla dengan rain yang jelas berbeda.
Tapi alivar hanya takut. Apa itu salah?.
Rain menghela nafas nya."Gue keluar kalau gitu. istirahat yang banyak ya."Ucap nya pelan yang masih bisa di dengar oleh alivar karena lelaki itu belum sepenuh nya tidur.
*****
"Var? mau gue anter balik? pake mobil Keenan, yakan nan?."Keenan mengangguk, mengiyakan ucapan atlas.
Alivar menggeleng."Gausa! ini cuman demam, gausa berlebihan. gue baik baik aja."Ucap alivar sedikit kesal. ayolah, kenapa mereka memaksa nya.
"Lo sakit."
"Dari dulu gue juga sakit las."
Ketiga nya terdiam mendengar jawaban dari mulut alivar. menatap mata lelaki itu yang sangat terlihat sendu.
"Al?."Ujar Orion pelan.
"Sorry, gausa khawatirin gue. gue gapapa."Ucap alivar, meninggalkan uks sendiri.
Orion membuang nafas nya kasar."Kayla emang tolol ga si!."Kesal Orion.
"Ko Kayla?."Gumam atlas heran."tapi emang iya si."Lanjut atlas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...