chapter 17

18 2 0
                                    

Rain mengaduk makanan nya sambil memikirkan ucapan mamah alivar semalam kepada nya. bagaimana bisa ia mengikuti ucapan nya? rain takut tidak bisa menepati janji nya.

Tapi ia sudah terlanjur janji.

"Rain? ko di aduk doang sayang? makan dong."Ujar Jean, papah rain yang sama sekali tidak di gubris oleh rain.

Ketiga nya saling pandang dan setelah itu, atlas menepuk pundak rain yang langsung membuat gadis itu tersadar."E-eh? iya? kenapa?."

"Kamu mikirin apa?ko bengong si?."Tanya Jean.

Rain tersenyum dan menggeleng."Rain gapapa ko pah."Ucap rain lalu memakan makanan nya.

"Kalau ada apa apa cerita, jangan diem aja ya."Rain mendonggak, dan membalas ucapan papah nya dengan anggukan.

Atlas yang sedikit penasaran pun menggeser tempat duduk nya agar lebih dekat dengan rain."Rain, kenapa?."Rain menoleh dan menatap atlas yang mendekat.

"Ih! lo ngapain deket deket gue!."

"Ya elah! pengen tau doang gue, tenang rain, kalau lo banyak masalah, lo bisa cerita semua nya sama gue."Ujar atlas.

"Malah tambah banyak masalah gue kalau cerita sama lo."

"Yeu! siapa tau kan gue bisa bantu."

"Lo tuh cuman kepo kali."

"Eh sut! ko malah berantem gini? ayo makan, kan mau sekolah, nanti kalian telat."Ujar Dira.

"Nih kak atlas."Tuduh rain.

"Dih l-."

"Hush! diem!."Potong rain cepat lalu memakan makanan nya dengan lahap untuk cepat pergi ke sekolah.

Beberapa menit selesai, kedua nya keluar dari rumah. rain menyerngit melihat alivar yang ada di luar gerbang rumah nya, ia menggeleng dan mengucek mata nya.

"Kak? itu alivar?."

Atlas melirik dan mengangguk."Yap! benar!."

"Ngapain dia? mau jemput lo?."

Atlas memutar bola mata nya malas dan berjalan ke arah motor nya duluan."Ya jemput lo lah, masa gue. ngaco! udah sana."

"Lah ko gue?."

"Ya emang lo! kan ga lucu kalau alivar datang kesini cuman mau jemput gue. udah sana!."Usir atlas lalu menancap gas nya keluar dari gerbang.

"Al! titip ade gue!."Ucap atlas sedikit teriak sebelum benar benar pergi dari sana yang di balas anggukan oleh alivar.

"Gila!."Gumam rain sambil berjalan ke arah alivar dengan sedikit ragu.

"Al? gue ga minta lo jemput perasaan."

"Emang bukan lo."

"Terus?."

"Kaka lo."Ujar alivar menyodorkan isi chat nya dengan atlas yang menyuruh agar alivar menjemput rain. Setelah membaca itu, rain benar benar merasa kesal dengan atlas.

Kakak kurang ajar!.

"Besok besok gausa di dengerin. lo pergi duluan aja."

"Ayo naik."

"Tapi beneran gapapa?."Alivar tidak menjawab melainkan menyodorkan helm pada gadis itu.

"Al."Helaan nafas keluar dari mulut alivar dan langsung memakai kan kepala rain dengan helm yang sudah ia bawa untuk gadis itu membuat rain terdiam.

"G-gue, bisa ko."Ucap rain menghempas lengan alivar dan naik ke atas motor nya.

"Pegangan aja kalau lo mau."

ALIVAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang