chapter 28

18 1 0
                                        

Keenan menepis botol di lengan alivar."Gila lo anjing! stop!."Bentak Keenan keras, agar terdengar oleh alivar karena suara bar yang sangat keras oleh musik.

"iya, gue gila. puas lo?."Ujar alivar setengah sadar.

"Mau mati lo?. hampir enam botol lo minum! lo ga boleh gini al."

"Gue mau mati nan, biar gue ketemu mamah. dia pasti kangen gue. iya kan?."Keenan mendonggak melihat orion.

"Bawa keluar aja nan. ayo."Keenan mengangguk dan membopong alivar paksa bersama dengan keenan tanpa peduli alivar yang memberontak.

"Lepas! gue mau ke dalam. di sana lebih enak dari pada di rumah gue. Lepasin."Ucap alivar yang ingin membalikkan tubuh nya namun lebih dulu di tarik oleh Orion.

"Bacot! gue ga suka lo kayak gini al. sedih boleh, tapi bego jangan."Kesal Orion.

"Al?!."Keenan dan Orion menoleh saat mendengar suara atlas yang datang bersama dengan rain.

"Dari kapan dia disini?."

"Sore tadi. kita ga sengaja ikutin dia, awal nya si gue sama Keenan mau ke rumah alivar, tapi keburu liat dia di jalan. yaudah kita ikutin, ternyata dia kesini."Jawab Orion.

"Minum berapa botol?."

"Lima."Rain melototkan mata nya mendengar itu. ah shit! ia takut terjadi apa apa pada alivar.

Atlas memejamkan kedua mata nya mendengar itu dan melihat bagaimana kondisi alivar saat ini."Bawa ke mobil gue. biar dia tidur di rumah gue malam ini."Ujar atlas.

Keenan dan Orion mengangguk dan membawa alivar masuk ke dalam mobil atlas.

"Kak? Dia gapapa kan?."

"Tenang aja. besok juga udah ga kok. ayo masuk."Ajak atlas berjalan duluan ke dalam mobil nya.

"Gue mau masuk ke sana. Buka pintu nya."Parau alivar sambil terus berusaha membuka pintu mobil namun sama sekali tidak bisa karena atlas mengunci nya.

Atlas membuang nafas nya kasar dan menghadap alivar sebelum pergi meninggalkan bar."Apa apaan lo kesini hah?. cari mati lo?. jangan kayak orang bodoh al!."

"Gue emang bodoh. papah gue juga bilang gue bodoh. ga guna. hahaha."

"Anjing!."Umpat atlas.

"Kak, ayo jalan."Atlas menoleh ke arah rain dan mengangguk lalu menancap gas nya pergi dari sana di ikuti oleh Keenan dan Orion di belakang nya.

"Kayak nya kalau gue mati, gaada yang peduli ya?. gue kan cuman nyusahin orang. Dan pasti orang orang juga bakal seneng kalau gue mati."Rain melirik alivar lewat kaca dan melihat mata alivar yang terpenjam tapi mulut lelaki itu terus mengeluarkan kata kata.

Apa setertekan ini alivar? sampai sampai dia harus mabuk seperti ini?.

"Gue benci Arthur. Dia udah rebut Kayla dari gue. Padahal gue sayang banget sama Kayla. Sialan."Ucap nya lagi, rain membuang arah pandang nya.

Seperti nya, hadir rain sama sekali tidak membuat lelaki itu melupakan Kayla.

"Tapi sekarang, gue udah lupain dia. gue benci Kayla juga. dia slalu nyakitin gue. apa dia pikir gue ga sakit?. jahat! Semua orang jahat sama gue."

"Orang sedeng, ngomong sendiri."Gumam atlas yang masih bisa di dengar oleh rain.

"Gue suka lo rain. tapi gue takut lo sama kayak Kayla."

*****

Mata alivar terbuka, rasa pusing kini begitu terasa di kepala nya. alivar menggeleng pelan, berusaha menghilangkan rasa pusing nya dan menatap seisi kamar.

ALIVAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang