chapter 51

43 3 0
                                    

Atlas memberhentikan gas mobil nya setelah sampai di dekat gedung yang sudah arthur sharelock, tepat di handphone milik sandra, jangan tanyakan siapa yang mengirim pesan itu, yang jelas itu bukan Sandra.

Atlas menoleh ke belakang, dan melihat papah nya juga kedua teman nya, jangan lupakan bahwa sandra yang juga ikut.

"Kita ga akan kesana sekarang, nanti atlas cek untuk masti in kalau Arthur dan papah nya ga liat kita."Ujar atlas.

"Las."Panggil Keenan.

"Ya? Kenapa?."

"Gue rasa, bakal lebih baik kalau kita panggil polisi sekarang."Saran Keenan yang di anggukan setuju oleh Orion.

"Mereka bahaya las, bisa jadi aja mereka tetep gamau kasih rain kan?.",

"Yaudah, boleh. tapi bilang buat ga nyalain suara mobilnya. kalau gitu, gue pergi kesana sebentar. jangan lupa cek hp kalian, buat liat pesan dari gue."Ucap atlas.

"Las, hati hati."

"Pasti pah. atlas keluar ya?."

"Las, apa perlu gue ikut?."Tanya alivar yang di balas gelengan oleh atlas.

"Lo disini aja. nanti lo kesana kalau gue udah chat lo."Alivar menghela nafas nya dan mengangguk lalu memperhatikan atlas yang berjalan memasuki gedung itu. Ini terlihat tidak cukup besar, tapi terawat.

Saat satu lantai untuk sampai kesana, suara rain memberhentikan langkah atlas.

"Tolong gue ar.. hiks..sakit.."

Tangan atlas terkepal kuat mencoba untuk tidak pergi kesana untuk saat ini menemui mereka. Ia akan membalas semua nya, semua yang Arthur lakukan hingga membuat rain kesakitan seperti ini.

"Diem! Lo bisa ga si tutup mulut lo itu?! perlu gue bius?!."Bentak Arthur yang semakin membuat atlas emosi.

"Kak tolongin..."Ucap rain sendu.

"Gue disini rain."Balas atlas pelan.

Hp di saku bergetar, pertanda chat dari seseorang. Ia merogoh saku nya dan melihat isi pesan dari Keenan.

Keenan :
Gimana las?."

Me :
Aman. Polisi nya udah datang?.

Keenan :
Belum, sebentar lagi kok. jangan dulu naik ke atas sebelum polisi nya datang. bahaya.

Me :
Tapi rain kesakitan disana nan.

Keenan :
Iya, tapi lo ga boleh gegabah. tahan dulu.

Atlas menghela nafas nya dan berjalan masuk ke ruangan yang ada di sana, jika terus terusan berdiam di tangga seperti ini, atlas bisa saja ketauan oleh Arthur dan papah nya.

*****

Arthur membuka pintu ruangan rain dan masuk ke dalam, melihat keadaan lemah gadis itu. Mata nya begitu sembab, mungkin karena tiga hari ini dia terus terusan menangis.

"Gimana? masih sakit? lo cape?."Tanya Arthur. Rain menatap lelaki itu tidak percaya, apa Arthur pikir ini terlihat seperti luka biasa?.

"Lo tau, harusnya alivar yang disini, bukan lo. tapi karena lo bongkar semua nya, lo jadi kesini. Ya itu karena ulah lo sendiri."

"Atau, gue juga bisa buat alivar ikut kesini. buat dia lebih menderita di banding lo."Lanjut nya, tertawa keras di hadapan rain.

"Apa lo sejahat ini ar?. apa dengan gue yang disini aja, lo ga puas?!."Teriak rain keras.

ALIVAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang