Alivar berlari kencang di koridor rumah sakit menuju ruangan mamah nya saat mendengar kabar dari suster bahwa mamah nya membuka mata nya.
Alivar membuka pintu itu dengan kencang, melihat mamah nya yang sedang di suapi oleh suster penjaga nya. mata nya memanas saat kedua manik mata milik nya bertemu dengan kedua manik mata milik mamah nya.
Suster itu berdiri, mempersilahkan alivar untuk duduk dan keluar dari ruangan itu.
"Mah?.."
Sofia tersenyum dan mengangguk, melihat wajah yang sudah lama tidak ia lihat.
"Al."
Dengan cepat, alivar memeluk tubuh mamah nya dengan erat dan menangis disana."Kenapa terlalu lama mah?."
"Maaf."
"Jangan tidur kayak gini lagi ya."
"Iya."Balas sofia sambil mengangguk dan melerai pelukan nya. mata nya seketika melotot saat menyadari luka di wajah alivar.
"Muka kamu?!."Panik nya sambil mengusap luka itu.
"Gapapa kok. ini juga udah sembuh."
"Siapa yang lakuin ini sama kamu? kenapa dia tega al?."
Alivar tersenyum dan menggeleng lalu melepaskan lengan mamah nya di wajah nya."Alivar beneran gapapa, mamah gausa khawatir. lagian juga ini udah di obatin kok."
"Beneran?."Alivar mengangguk.
Kini, sofia mengedarkan pandangan nya ke setiap sudut ruangan untuk mencari seseorang.
"Mamah cari apa?."Tanya alivar.
"Papah kamu dimana?."
Alivar memejamkan kedua mata nya saat mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut mamah nya. tidak akan mungkin ia menjawab yang sebenarnya.
"Al? ko diem? papah kamu dimana? mamah ko dari tadi ga liat."
"P-papah, ada ko mah. i-iya, ada."
"Dimana?."
"Papah lagi kerja. nanti kalau udah ga kerja, papah pasti kesini kok jenguk mamah."
"Mamah mau telpon papah, mamah kangen sama papah. Mamah yakin papah kangen juga sama mamah."
"Mah, tapi,"
"Al. ayo, mana hp kamu. mamah mau ngomong."Potong sofia cepat.
"T-tapi, hp alivar mati mah. besok besok aja ya?."
Sofia membuang nafas nya pelan."Yaudah, gapapa. besok kamu harus charger hp nya ya, biar mamah bisa ngobrol sama papah."
"I-iya, pasti alivar charger ko mah."
Sofia menyerngit, melihat alivar yang seperti nya sangat gugup."Tapi kamu ga sembunyiin apapun kan dari mamah? selama mamah koma, ga terjadi apa apa kan?."
"Gaada kok. mamah tenang aja. yaudah, mamah istirahat ya."Sofia mengangguk.
*****
Alivar berjalan masuk ke dalam rumah nya dengan sedikit cepat untuk mencari keberadaan papah nya.
"Alivar? kamu pulang? mau mamah buatin minum?."Tanya sandra dengan tulus saat melihat alivar yang ingin melewati nya.
Ah tapi lebih tepat nya berpura pura.
"Ga perlu!."Tolak alivar lalu berjalan ke ruangan papah nya dan masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.
"Tidak sopan!."Ucap rama dingin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...