"Jangan sekali kali bongkar apapun rain!.'"Bentak Arthur dari sebrang telpon, ucapan rain siang tadi pada alivar membuat Arthur sedikit ketakutan jika rain membongkar semua nya.
"Lo harus inget! gue pantau semua kegiatan lo! dan lo ga akan bisa bocorin apapun tentang gue dan papah gue."
Rain mendelik kesal mendengar Arthur yang sedari tadi berbicara."Cepat atau lambat, semua nya bakal kebongkar Ar! sekalipun gue ga bilang sama siapapun, gue yakin lo bakal ketauan."
Arthur terkekeh pelan."Gaakan, gue akan pastiin semua nya ga akan terbongkar, dan gue juga pastiin kalau Lo bakal terus tutup mulut."
"Gue benci lo ar."
Setelah mengucapkan itu, rain mematikan telpon nya dan membuang benda pipih itu asal, ia sangat tidak tahan untuk mengatakan semua nya. Rain ingin mereka semua tau bahwa Arthur adalah pelaku nya.
"Rain?."
Rain mengerjapkan pandangan nya saat mendengar suara berat milih atlas yang memanggil nya, ia menoleh ke belakang dan melihat atlas yang berdiri di pintu kamar nya.
"K-kak? k-kenapa?."Tanya rain sambil berdiri dari duduknya dan menghampiri atlas yang terus menatap ke arah nya.
Sial! apakah atlas mendengar semua nya? bagaimana jika Arthur tau, dan lelaki itu melakukan hal buruk pada alivar? hah, tidak. rain tidak akan biarkan itu terjadi.
"Lo?."
"A-apa? gue kenapa?."
"Tadi gue-."Rain menutup mulut atlas saat lelaki itu ingin mengucapkan sesuatu, ia menoleh ke segala arah kamar nya, takut jika Arthur mendengar lewat alat sadap nya.
"Ayo kita ke bawah, lo mau ngajak gue makan kan?."Ujar rain sambil menarik atlas untuk segera pergi dari sana dan membawa lelaki itu ke gudang bawah.
Rain yakin bahwa hanya di situ ia dapat berbicara aman dengan atlas.
"Lo denger apa?."Tanya rain saat sudah sampai di gudang.
"Kak? lo denger apa?."Tanya rain lagi saat tidak ada sahutan apapun dari atlas.
"Apa yang lo rahasia in dari gue?."Tanya atlas datar.
"Lo, denger?."
"Jawab gue rain, kali ini gue ga mau lo sembunyiin apapun dari gue. sedikit pun."Tegas atlas sambil menatap mata adiknya tajam.
"Kak.."
"Tentang rahasia yang lo omongin sama arthur tadi."
"R-rahasia?."Atlas mengangguk.
"Sejak kapan Lo Deket sama Arthur?."
"Gue ga deket sama dia."
Atlas memutar bola mata nya malas lalu memajukan wajah untuk menatap adiknya."Lo punya rahasia sama Arthur yang orang lain gatau, itu buktinya kalian deket, udah saling percaya kan?."Ujar atlas membuat rain berkeringat dingin.
Ia baru melihat sikap dan wajah atlas yang seperti ini padanya, sebelum sebelum nya tidak pernah.
"Tapi gue ga deket sama di-."
"Sampai kapan pun, gue ga akan pernah izinin lo buat deket sama Arthur!."Tegas atlas.
"Kak, gue ga deket, gue cuman,"Gantung rain lagi, ntah kenapa ia begitu sulit untuk mengatakan semua nya pada atlas.
"Cuman apa?."
Atlas menatap rain lama karena tidak ada sahutan apapun dari gadis itu, ia membuang nafas nya kasar lalu memposisikan diri nya seperti biasa lalu bersedekap dada sambil memperhatikan rain yang sepertinya sedikit takut padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...