chapter 41

10 0 0
                                    

Di sepanjang jalan, Kayla menyunggingkan senyum nya tanpa melepaskan pelukan nya di pinggang alivar. Bolehkah Kayla kembali mendapat kan alivar, dan di cintai sekali lagi oleh nya?.

Kayla merindukan nya, berkali kali ia katakan.

Ia juga tidak menyangka bahwa alivar masih sedikit perhatian pada nya, buktinya ia tidak menolak saat Kayla meminta nya untuk mengantar pulang.

Motor alivar tiba tiba terhenti di pinggir jalan membuat Kayla menyerngit heran dan menatap sekitar.

"Al? masih jauh, ko berhenti? atau Lo mau beli sesuatu dulu?."

Alivar melirik kayla di kaca spion milik nya, lalu melepaskan kasar lengan gadis itu yang dengan lancang nya memeluk tubuh nya erat.

"Turun!."

"Eh? kenapa?."Tanya Kayla tidak mengerti.

"Turun, kay."Tegas alivar penuh penekanan yang langsung di turuti oleh gadis itu.

"Kenapa? Lo mau mampir dulu kemana?."

"Balikin helm nya."Suruh alivar.

"Hah?."

"Ck, balikin."Tanpa mengeluarkan kata apapun, Kayla mengembalikan helm itu dan masih menatap alivar heran.

"Eh Lo mau kemana?."Tanya Kayla saat alivar ingin pergi meninggalkan nya sendiri di pinggir jalan.

"Pulang."

"Terus, gue gimana?."

Alivar menghela nafas nya dan membuka helm nya lalu menatap Kayla jengkel."Kaki Lo ga berfungsi? perlu gue amputasi? jadi, jalan sendiri."Ujar alivar tajam, persis seperti kata Kayla saat itu padanya.

Dan itu benar benar membuat hati Kayla mencelos, ia yakin alivar menyindir nya kali ini.

"Terus kenapa tadi lo terima ajakan gue?."

"Tadi khilaf."

"Tapi al, g-."

"Udah lima menit, Lo buang buang waktu gue."Ucap Alivar sebelum memakai helm dan benar benar pergi meninggalkan Kayla seorang diri.

Kayla menatap Alivar yang lama lama menjauh dari pandangan nya. Ayolah, kemana hilang nya sikap lembut lelaki itu pada nya?. Lihatlah, Kayla sangat labil bukan? dulu menyiakan alivar, dan sekarang ia sangat ingin lelaki itu kembali pada nya.

"Kay!."Kayla menoleh saat mendengar nama nya di panggil oleh, Arthur?.

"Ar? l-lo, disini?."

"Gue tungguin, kenapa lo malah bareng alivar?."Tanya Arthur sedikit dingin tanpa melepaskan tatapan tajam nya pada Kayla.

"G-gue, gue tadi udah tunggu lo, tapi lo nya gaada, yaudah gue balik sama, al."

"Haduh, munafik banget si lo. murah tau ga si kay? semua cowo lo mau."

"Semua cowo?."

"Iyalah, jijik gue. Dahlah."Ucap Arthur tanpa basi basi dan pergi dari sana.

"Lo cuman jadiin gue badut Ar. Gue cape sama lo.."Lirih Kayla.

*****

Arthur dan Sandra menoleh ke arah rama yang menyebut nama alivar berkali kali tanpa membuka kedua mata nya. Arthur menatap rama malas, sial! haruskah lelaki tua itu menyebut nama alivar?.

"Mah, gimana itu?."Tanya Arthur.

"A-al, maafin papah.."Lirih Jean yang terus mengigau tanpa berhenti menyebutkan tiga kata itu.

"Biarin, dari kemarin dia kayak gini terus."

"Huh, biar berhenti gimana?."

"Cara satu satu nya si, alivar kesini. tapi kan dia gamau kesini. iya, kan?."Tanya sandra yang di balas anggukan oleh Arthur.

"Tapi lama lama berisik juga mah, gedek Arthur."Malas nya sambil menduduki bokong nya di sofa.

"Kamu mau ga bujuk alivar buat kesini? siapa tau kan papah kamu bisa aja berhenti karena ketemu alivar?."Ujar sandra.

Arthur melirik mamah nya sekilas."Males ah mah, dah lah. ujung ujung nya juga dia mati."Ucap Arthur dengan santai nya membuat sandra meringis pelan.

"Ar, pelan pelan."

"Kenapa?."

"Tar ada yang denger."

"Gaakan, mah."Sandra menatap sekitar nya lalu membuang nafas nya lega dan mengangguk.

Tanpa kedua nya sadar, rama mendengar itu. Sial! Apa maksud dari ucapan Arthur kali ini? apa dia mendoakan nya pergi kali ini? mengapa anak itu sangat tidak tau diri?.

Tanpa melakukan apapun, rama kembali tertidur. Saat ini ia akan tau siapa sebenarnya kedua nya.

*****

Atlas menatap ke arah pintu kelas saat tidak melihat tanda tanda kedatangan nya alivar, ia sangat berharap alivar datang hari ini karena ada ujian, jika tidak, atlas takut nilai lelaki itu sangat menurun nanti nya.

"Baik anak anak, seperti nya sudah sepuluh menit untuk membaca buku, jadi tutup buku nya sekarang dan kerjaan soap di kertas ini tanpa mencontek ya."

"Baik, Bu."Jawab semua murid kelas nya.

Atlas menoleh ke belakang, menatap Keenan yang sama sekali tidak menatap nya."Nan, alivar datang hari ini?."Tanya nya yang hanya di balas lirikan oleh lelaki itu.

"Gue gatau."

"Boleh lo chat? gue gamau nilai dia nol di ijazah nanti."Ujar atlas.

"Lo masih terus pura pura peduli las?."Tanya Keenan dengan alis terangkat dan penuh menekankan.

"Nan. Gue peduli."

"Las, masih pagi. mending lo diem."Ujar Orion dengan wajah datar nya, dan itu terlihat sangat tidak seperti Orion biasa nya. Bolehkah atlas minta untuk mereka percaya pada nya?.

"Sorry ganggu, gue cuman tanya aja ko. kal-."

"Atlas! hadap ke depan, dan kerjakan ujian nya."Ujar Bu Dinda membuat atlas kembali memposisikan duduk nya seperti biasa.

"Iya bu, maaf."Ucap nya

Ia menarik nafas nya panjang, lalu mengerjakan soal soal di atas meja nya. Bagaimana pun, atlas tidak akan pernah berhenti untuk membuat mereka semua percaya kalau bukan papah nya yang melakukan itu.

Keenan yang melihat itu mengepalkan tangan nya. ayolah, ia sangat ingin percaya pada atlas. tapi bagaimana jika semua itu benar?.

"Yon? alivar udah Lo chat?."Tanya Keenan pelan.

"Udah, ga di bales. ceklis satu."

"Dia bolos lagi ya?."

"Kayak nya gitu. yaudah kerjain."Ujar Orion.

Keenan mengangguk sebelum akhirnya mengerjakan ujian nya."Gue susah percaya sama lo, las."Gumam Keenan pelan.















......
APA KABARNYA?.

JANGAN LUPA TERUS DUKUNG CERITA INI. DAN SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITA NYA.

BTW, JAGA KESEHATAN!.

DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN VOTE AND COMEN UNTUK PART INI.

SEE YOU NEXT PART AND HAVE A NICE DAY!!♡

ALIVAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang