Orion memegang pagar sekolah yang sudah tertutup dan melihat ke arah sekolah yang memang sudah sangat sepi karena pelajaran sudah di mulai.
"Pa, bukain dong. saya kesiangan tadi."Mohon Orion pada pa Yanto, satpam penjaga sekolah nya.
"Tidak bisa. kamu tunggu disitu dulu. nanti ada guru bk yang datang."
Orion berdecak pelan."Bapa itu adalah generasi yang bisa membuat anak anak bodoh tau pa."Ujar Orion, menatap pa Yanto.
"Masa si?."
"Iya lah. buktinya bapa larang saya belajar. kalau saya nanti jadi bodoh karena ga belajar, emang bapa mau tanggung jawab?."Tanya Orion menantang.
"Tapi kamu telat."
"Pa, saya it-."
"Selamat pagi pa."Sapa pa yanto pada pa dika, guru fisika yang baru saja datang. Orion menatap cengo saat pa yanto begitu mudah nya membuka kan gerbang untuk pa dika.
"Pagi juga pa Yanto."Balas pa dika.
Orion berlari pelan dan memegang stang motor pa dika yang ingin masuk ke dalam."Ngapain kamu? saya mau masuk."Ujar pa dika.
Mendengar itu, Orion tertawa pelan."Enak amat bapa masuk, saya aja yang telat di hukum. bapa juga harus di hukum lah. licik banget. pa yanto juga, pilih kasih."
Pa Yanto menatap Orion jengah."Orion, pa Dika ingin mengajar. lepaskan."Suruh nya.
"Ga bisa gitu dong pa. yang menuntut ilmu disini siapa?."Tanya Orion, menatap pa Yanto dan pa Dika bergantian.
"Kamu."Jawab nya berbarengan.
"Yang harus nya belajar itu siapa?."
"Kamu."
"Jadi, yang harus masuk siapa?."
"Kamu."
"Nah! yang di hukum harus nya siapa?."
"Saya."Jawab pa dika polos tanpa sadar.
Orion menepuk jari nya pelan."Nah. Itu tau, jadi biarin saya masuk."Ujar Orion yang ingin masuk namun terhenti karena pa Yanto mencekal nya.
"Tidak bisa Orion. Kamu telat."
"Hadeh pa. saya kan di sekolah ini bayar, kalau pa Dika? Ngga kan? malah pa Dika di bayar tuh pake uang saya. nah karena saya adalah, donatur penyumbangan untuk guru guru tercintahh, maka bapa ga boleh menghukum donatur pa."Kata Orion. Pa Dika yang mendengar itu meringis pelan. sialan! Mengapa dia begitu lancar berbicara seperti itu?
"Ori!."Peringat pa Yanto tegas.
"On nya ketinggalan pa."Koreksi Orion.
"Iya itu maksud nya, tapi kan-."
"Pa, biar saya aja yang urus ya."Ketiga nya menoleh ke arah Keenan yang baru saja datang.
"Oh iya den. urus aja ya. hukum yang berat sekalian."
"Enak aja lo yan-."Ucapan Orion terpotong saat Keenan membekap mulut Orion dan membawa pergi Orion dari sana, tidak lupa ia mengucapkan permisi pada pa Yanto dan pa Dika.
Jangan tanyakan kenapa, itu sudah tugas Keenan sebagai ketos untuk menghukum murid murid yang terlambat, termasuk Orion.
"Gila lo yon!. lo nyadar ga tadi ngomong apa di depan pa Dika?!."Kesal Keenan, menatap Orion tidak percaya.
"Nyadar lah, lo pikir gue koma ga sadar."
"Ya tapi lo gila."
"Gue masih waras nan."
![](https://img.wattpad.com/cover/280568872-288-k249766.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...