Jean memejamkan kedua mata nya sambil menarik udara di luar yang sangat segar di banding di dalam, rasanya ia sudah sangat tenang setelah alivar mencabut tuntutan nya.
"Om."Jean menoleh ke arah alivar saat lelaki itu memanggil nya.
"Iya, kenapa al?."
Alivar tersenyum simpul sebelum berbicara."Maafin al karena udah nuduh om yang ngga ngga, al salah di sini om, maafin al."Ucapnya tulus membuat atlas menoleh ke arah alivar.
Jean menghela nafas dan mendekat pada alivar."Gapapa, ini bukan salah kamu. om juga pasti ngelakuin hal yang sama kalau di posisi kamu."Jawab Jean sambil mengusap bahu alivar.
"Tapi om-."
"Ssst, udah. gapapa. om sudah maaf kan kamu, jauh sebelum kamu meminta maaf, tidak usah di bahas lagi ya?."Ujar Jean tersenyum lebar, lalu mengacak rambut alivar pelan.
"Makasih om."Jean mengangguk mengiyakan ucapan alivar.
"Jadi setelah ini, kalian akan melakukan apa?."Tanya Jean menatap kedua nya bergantian.
"Rain."
Wajah Jean menatap atlas heran saat menyebut nama putrinya."Rain? maksud kamu?."
"Rain di culik pah, dia ga pulang selama tiga hari. dan atlas yakin pelaku nya adalah keluarga johan."Ucap atlas yang langsung membuat Jean mengepalkan tangan nya.
"Lalu, bagaimana sekarang? kita harus mencari rain kemana?."Tanya Jean khawatir.
"Papah tenang aja, sekarang papah pulang buat temuin mamah, biar atlas sama alivar yang cari."Ujar atlas.
"Las, papah ikut. papah juga ma-."
"Pah, mamah gaada yang jagain di rumah, atlas takut mamah kenapa napa. mending papah pulang ya sekarang? biar atlas sama alivar aja."Lerai atlas yang di balas anggukan pasrah dari Jean.
Setelah berpamitan, keduanya mulai pergi ke rumah alivar, untuk menemui sandra lagi disana.
Tidak berselang lama, kedua nya sampai di depan rumah alivar."Las, gimana kalau sandra masih tutup mulut soal keberadaan arthur?."
"Gue bakal buat dia buka mulut soal ini, apapun cara nya."
"Yaudah kalau gitu, ayo masuk."Ajak alivar yang di balas anggukan oleh atlas, lalu keduanya masuk ke dalam dan mencari keberadaan sandra.
"Udah selesai las? papah lo udah keluar?."Tanya Keenan saat melihat keduanya sampai.
"Udah kok. makasih udah jagain dia."Ujar atlas melirik sandra yang terduduk sambil menunduk.
"Lo masih mau tutup mulut san soal keberadaan adik gue?."Tanya atlas yang sama sekali tidak di sahuti oleh alivar.
"San! jawab!."Bentak atlas kasar.
"S-saya benar benar tidak tau apapun soal ini. jangan paksa saya, lepaskan."Pinta sandra.
"Gue bakal terus paksa lo sampai lo bener bener bilang semua nya!."Sandra menggeleng kuat, masih tidak ingin menjawab soal Arthur, ia tidak akan biarkan atlas membawa anaknya ke kantor polisi.
Jika soal sandra, tidak apa. ia bahkan sudah tidak peduli jika dirinya di penjara sekalipun, tapi arthur? ia tidak akan biarkan apapun terjadi pada Arthur. ingat, apapun.
"Argh! apa kalian juga mau bunuh adik gue hah? iya?! apa bagi kalian, nyawa seseorang ga sepenting itu?! Kalau kalian buat rain mati, gue bakal buat Arthur juga mati di tangan gue!."
Sandra mendonggak saat mendengar ucapan akhir yang keluar dari mulut atlas."Jangan pernah sentuh anak saya atau-."
"Atau apa?!."Potong atlas keras membuat sandra kembali bungkam, sedangkan atlas hanya terdiam sambil menahan emosi nya yang bersiap meluap kapan saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVAR (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!.] "Gue slalu ngerasa kalau tuhan ga adil. dia ga kasih gue celah kebahagian, dia ga pernah denger gue. gue cape. berkali kali gue bilang dan teriak kalau gue cape. tapi tuhan ga pernah denger gu...