chapter 45

13 0 0
                                    

Alivar berusaha untuk tidak menghabisi Arthur kali ini juga. Wajah lelaki itu terlihat seperti biasa saja, malah sedari tadi Arthur tersenyum mengejek ke arah nya. ah shit! Apa ini terlihat lucu bagi Arthur?.

"Lo kalah lagi, al."Smirk Arthur.

"Gue yakin kalau lo paksa rain soal ini, ngaku Ar!."Bentak alivar kasar, tanpa melepaskan cekalan nya di kerah Arthur.

"Gue ga maksa apapun, karena emang gue sama rain saling suka. Kenapa? Gasuka?."

Alivar tertawa mendengar ucapan Arthur."Gue tau kalau rain ga akan pernah suka sama lo, jawab jujur sama gue! apa yang udah lo lakuin sama rain!."Kesal alivar.

"Mau lo paksa gue buat ngaku pun, jawaban gue bakal terus itu."Sahut arthur membuat alivar semakin jengkel.

"Sialan! bajingan!."Emosinya sambil menghempas Arthur hingga lelaki itu terjatuh.

"Al, lo ga akan pernah bahagia. Dunia lo harus lebih kejam dari apa yang pernah gue rasain."

*****

Arthur menoleh ke belakang nya sebelum masuk ke dalam ruangan rama, takut jika nanti ada yang menuturi nya. Namun Arthur rasa, ini sangat aman.

Tanpa menunggu waktu lama, ia membuka pintu ruangan itu dan masuk ke dalam, menghampiri mamah nya.

"Loh? muka kamu kok bonyok gitu? kenapa?."Tanya sandra khawatir sambil berdiri dari duduk nya dan menghampiri anak nya.

"Sst, Arthur gapapa mah. ini ga sakit kok, ah iya papah ada kesini hari ini?."Tanya Arthur to the poin.

Sandra melirik rama sekilas lalu mengangguk."Ada kok, tadi dia sempat ngobrol sama mamah, dan dia juga nanyain kamu."

"Terus mamah tau ga papah dimana sekarang?."

"Mamah gatau, kenapa? ada sesuatu yang mau kamu omongin sama papah?."Tanya sandra yang di balas anggukan oleh Arthur.

"Ada, dan ini penting mah."

"Soal apa?."

"Rain, dia tau kalau pelaku penabrak yang sebenarnya itu, papah. ini bahaya mah, gimana kalau dia bongkar semua nya."Cemas Arthur membuat sandra juga ikut cemas mendengar nya.

"Kok bisa? Terus gimana? kamu lakuin sesuatu?."

"Tentu mah, arthur udah lakuin sesuatu, tapi Arthur rasa rain pasti bongkar semua nya. Arthur gamau kalau kita ketauan."Ucap nya sedikit gusar.

Sandra mengangguk mengerti dan menggenggam lengan anak nya erat."Kamu tenang saja, papah kamu pasti melakukan sesuatu. Dan mamah harap kamu bisa membuat rain untuk bungkam sementara  dalam rahasia ini."

"Arthur ga bisa tenang mah."

"Sut, kita bisa. Kamu harus sabar, jalani semua nya dengan tenang, kamu mau kan kita balik lagi kayak dulu?."

Arthur membuang nafas nya kasar dan menatap rama tajam yang masih tidak sadarkan diri.

"Kenapa lo ga mati aja si ram?! bikin susah orang lain aja! sialan!."Kesal nya sambil menendang brankar Rama membuat sandra tersentak pelan. Dan tanpa kedua nya ketahui, Rama juga sedikit tersentak akibat tendangan Arthur.

"Ar!."

"Apa mah?."

"Ck! jangan kayak gitu!."

"Gapapa, dia emang nyusahin, tinggal mati aja ribet banget. kalau dia mati kan kita bisa cepet balik mah."

Sandra berdecak pelan mendengar perkataan anak nya."Kamu tuh sama kayak papah kamu, ga sabaran. bentar lagi juga dia mati, kamu tenang aja. ga akan lama."

ALIVAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang