Siang itu matahari bersinar lebih terik dari biasanya. Northingham Manor berhasil mengeringkan puluhan baju yang baru dicuci hanya dalam beberapa jam saja. Pelayan-pelayan domestik hingga pelayan dapur memilih menjalankan kegiatannya di dalam rumah karena gelombang panas yang tidak mungkin mereka lawan hanya dengan payung-payung hitamnya yang besar. Begitu juga dengan sungai Thames, sungai yang berada di jantung kota London mengalami kekeringan yang drastis. Penguapan terjadi sepanjang minggu menyebabkan bau tidak sedap itu menyelimuti seisi kota. Bukan rahasia lagi mengenai mengerikannya sungai Thames ketika musim panas tiba. Sungai itu menjadi peristirahatan terakhir bagi kotoran-kotoran hewan maupun manusia hingga mayat hewan ternak yang ditemukan mati di jalanan utama kota. Bau busuk itu memang tidak sampai ke Romford, namun hembusan angin panas nan kering mengikutsertakan debu-debu industri dan cerobong asap pabrik hingga terhirup oleh seluruh makhluk yang menghisapnya. Sungai-sungai yang mengairi perkebunan pun surut, hewan-hewan ternak tidak memiliki sumber air bersih untuk tetap hidup hingga menyebabkan hampir setengah dari populasi hewan ternak di sana sudah dibumi hanguskan oleh gelombang panas yang tidak biasa ini.
Northingham Manor tidak dapat berbuat banyak, para pelayannya tidak dapat menemukan daging-daging segar di pasar, tidak juga di peternakan. Mereka harus menemukan cara agar daging yang sudah berhari-hari mereka simpan dapat disajikan sesegar mungkin di meja makan. Salah satunya dengan merendamnya di air beberapa jam sebelum dimasak.
"Ada apa dengan bunga kol ini? Dan juga seladanya?" Arthur mengambil satu selada yang disajikan di hadapannya, "apa kita memiliki masalah dengan persediaan makanan di rumah ini?"
"Maaf tuan, tapi kami tidak dapat menemukan sayuran dan buah-buahan yang segar di pasar," seorang pelayan dapur menjelaskan setelah dirinya dipanggil oleh pelayan lainnya.
"Sudah mengunjungi perkebunan maupun peternakan untuk mencari pilihan lainnya?" tanya Henry.
"Mereka juga tidak memilikinya, tuan. Apabila makanannya tidak berkenan, kami akan ganti dengan yang baru."
"Aku—tidak masalah dengan makanannya, sungguh. Hanya saja kurang nyaman dengan penampilannya. Itu saja. Kau dapat kembali, terima kasih," tutup Arthur yang terpaksa memakan sayuran tak segar yang sudah disajikan untuknya. Di tengah makan pagi itu, William bergabung dengan busur panas dan pakaian berburunya.
"Kau hendak kemana, William?" tanya Isabella di sela-sela kunyahannya.
"Pesta dansa. Tentu saja berburu, bodoh."
"Kau tidak perlu menjawab seperti itu, lagi pula Isabella hanya bertanya" tanggap Arthur. Isabella kemudian menggenggam tangan Arthur—yang duduk di sampingnya—dan mengelusnya dengan ibu jari di bawah meja.
"Kau akan menjadi orang bodoh jika menanggapinya"
"Aku akan menjadi orang bodoh jika menanggapinya" ujar Isabella dan Arthur dengan sangat pelan namun bersamaan; seperti mereka sudah dapat membaca isi pikirannya masing-masing.
"Maaf membuat kalian menunggu," Mrs. Collins masuk dengan tergesa-gesa; berharap seluruh orang di sana menunggunya untuk menyantap sarapan bersama namun saat ia tiba yang dilihat hanyalah piring-piring setengah terisi dan cangkir teh yang sudah kosong, "oh, lupakan saja. Aku harus menulis surat untuk keluargaku di Moreton dan tidak menyangka bahwa Henry akan sarapan pada pukul sembilan."
"Memang kapan biasanya kita melakukan makan pagi jika bukan pukul sembilan?" bantah Henry atas tuduhan ibunya atas dimajukannya jam makan pagi sehingga ia tidak dapat bergabung tepat waktu.
"Oh sudahlah, ibu tidak mau membahasnya," Mrs. Collins mengambil garpu dan mengambil ikan tuna pada nampan yang disuguhkan oleh pelayan saat ia duduk, "sudah tiga hari kita memakan tuna. Rupanya kalian menikmatinya mengingat tidak ada yang berkomentar atas itu sebelum aku." Ia lantas menyeruput teh dan memuntahkannya kembali ke dalam gelas, "Jesus! Teh ini sangat berbau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella and The Duke (On Hold)
Historische RomaneIsabella Collins; Seorang wanita yang mandiri, periang, dan cukup beruntung bagi seseorang yang hidup pada masa industrialisasi Inggris. 1863 bukanlah tahun yang baik kecuali karena ia dipertemukan kembali dengan keluarga terhormatnya dan hidup dala...