XXIV
Mary memutar badannya dengan surat yang didekap.
"Aku bisa gila, Isabella! Kau dan Sebastian Foster? Akankah aku menjadi pendamping pengantinmu?" ia kemudian menghempaskan tubuh di sofa sembari mencium surat yang ia anggap mewah dengan stempel lilin berwarna biru dengan simbol 'F' dan beberapa serat emas di sudut amplopnya. Ia menyentuh stempel lilin perekat lalu membukanya perlahan, "kau lihai dalam membuka surat. Tidak ada sedikit pun cacat di surat ini. Kau serius sudah membacanya?"
Isabella mengangguk lalu duduk di samping jendela besar, memainkan tirai yang menjuntai setinggi empat meter. Mary terlihat membaca surat itu, ia menggaruk ujung hidungnya yang sebenarnya tidak gatal.
"Aku tidak mau menikahinya..."
"Tapi, dalam surat ini," Mary melambaikan selembar kertas, "kau memang harus menikahinya karena— beberapa alasan? Alasan apa?"
"Itulah yang aku tidak tahu, Mary. Setahuku untuk memperbaiki hubungan antara Collins dan Foster. Aku tidak tahu tentang detailnya... aku harap mengetahuinya..."
"Sudah semestinya kau tahu! Kau yang akan menikah, mengikat batinmu dengan pria yang bahkan baru kau kenal di pesta dansa—"
"Aku tidak bicara dengannya sedikit pun di sana! Dan ia tidak menyadari kehadiranku. Alangkah baiknya jika Mr. Hougham tidak menyebut namanya."
"Yeah... kau menyebut nama Sebastian Foster saat mengantar surat untuk Henry, kau ingat?"
"Aku ingat"
"Namun, Isabella," Mary duduk di lantai tepat sebelah Isabella, "tidak mungkin ia menikahimu hanya karena itu. Maksudku hal sepele seperti itu, kau tidak mengenalnya, ia tidak mengenalmu. Pertemuan pertama. Ku yakin ada alasan besar. Perkawinan ini tidak terjadi tiba-tiba, mungkin sudah terencana sebelumnya?" Mary membaca surat itu dengan lantang:
"Teruntuk Isabella di Northing Ham Manor,
Isabella, my dear, aku harap apa yang kutulis kali ini tidak menyakitimu. Tidak dengan hatimu, tidak untuk memperkeruh suasana. Ide mengenai Eleanor murni berasal dariku dengan harapan besar kau akan menyutujinya malam tadi. Namun suasana hatimu segelap malam, kau menolakku bahkan di langkah pertamaku.
Pikiranku melayang tidak menentu, aku tidak memiliki petunjuk. Aku salah membaca peta. Hanya satu yang aku harap bahwa aku tidak salah dalam melakukannya. Menikahimu. Aku memang tidak melihat pernikahan sebagai suatu yang sacral, namun jika bagimu itu istimewa, aku akan menjadikannya istimewa.
Aku melihatmu berbeda dari wanita lainnya di Inggris, maafkan aku jika aku merusak ekspektasimu mengenai standar para aristocrat. Percayalah banyak pria yang lebih baik dariku, jika kau menganggap aku yang terburuk, aku tidak akan menghalangi pendapat seseorang. Aku hanya akan membuktikannya salah. Namun aku pervayai, bahwa memiliku adalah sebuah ketidakmungkinan.
Isabella, kau pantas dicintai oleh lelaki terbaik di Inggris dan itu bukan diriku. Aku sudah cukup menyakiti wanita, aku tidak akan menyakitimu. Temui aku di Stoneville Lake sore ini, setelah itu kau dapat meninggalkanku. Aku berjanji untuk tidak akan menganggumu lagi, Isabella.
Dari yang tidak kau sukai,
Sebastian A.L. Foster."
Isabella menutup kedua telinga agar ia tidak mendengar semuanya. Ia tidak mau lagi mendengar keputus asaan dari seorang pria. Ia tidak menyangka bahwa ia dapat menghancurkan perasaan seseorang sebegitu dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella and The Duke (On Hold)
Ficção HistóricaIsabella Collins; Seorang wanita yang mandiri, periang, dan cukup beruntung bagi seseorang yang hidup pada masa industrialisasi Inggris. 1863 bukanlah tahun yang baik kecuali karena ia dipertemukan kembali dengan keluarga terhormatnya dan hidup dala...