Peristiwa hujan badai yang terjadi di Inggris menggantikan berita mengenai Sebastian di kolom berita utama surat kabar. Sudah seminggu semenjak kejadian Colchester, hujan terus berlangsung setiap sore hingga pagi menjelang. Mengikuti waktu itu, demam Isabella belum juga menemui titik membaik.
Beberapa pabrik keramik di Romford terpaksa menghentikan operasinya akibat terlalu banyak kerugian yang ditanggung oleh sang pemilik karena rusaknya beberapa alat produksi dan bahan yang sudah tidak dapat digunakan kembali. Barisan buruh berjalan melintasi rumah-rumah para aristokrat yang letaknya hanya terpisah kurang dari enam kilo dari lokasi mereka bekerja. Para penjaga pintu utama sepakat untuk menutup semua gerbang utama mansion dan manor untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan mengingat buruh-buruh yang putus asa ini dapat melakukan penjarahan bahkan penyerangan terhadap para aristokrat yang kebanyakan merupakan tuan pemilik pabrik.
Isabella menegakkan tubuh yang masih lemas, ini surat keempat yang Sebastian kirim semenjak kedatangannya di London. Demam yang tidak kunjung membaik serta larangan keras Henry untuk tidak meninggalkan Northingham Manor menyebabkan Isabella terus memberikan alasan yang tidak masuk akal selagi ia menolak semua ajakan Sebastian untuk menemuinya di Angerwood. Surat terakhir yang baru tiba pagi tadi menyatakan bahwa kemarin merupakan hari dimana Sebastian melakukan operasi bedah dan surat itu ditulis oleh Richard Foster karena adanya perbedaan gaya tulis tangan antara surat itu dengan ketiga surat lainnya yang tiba dalam seminggu terakhir. Surat itu mengatakan bahwa Sebastian menghabiskan dua belas jam operasi pengangkatan jaringan di punggung hingga pinggang karena diagnosa dokter adalah tetanus. Isabella meminum teh yang disajikan di meja makan kecil di kamarnya, ia baru sadar bahwa meja itu berada di sana.
"Mr. Collins memerintahkan untuk memindahkan agar memudahkanmu dalam menyantap sarapan, melakukan afternoon tea dan makan malammu" Lily, pelayan pribadi Isabella, menyiapkan beberapa lapisan pakaian dan bubuk-bubuk warna.
"Henry selalu mengetahui apa yang terbaik bagiku," Isabella bergurau dengan Lily yang hampir seumuran dengannya, orang tuanya sudah mengabdi dari generasi ke generasi pada Keluarga Collins. Isabella menggulung rambutnya dan memutuskan untuk turun dan menyantap sarapan bersama keluarganya. Ruang makan masih kosong atau memang sudah kosong karena jam dinding menunjukkan pukul sembilan. Isabella melanjutkan langkahnya menuju dapur luar, dimana makanan dimasak dan menemukan ruangan itu kosong, hanya ada Doki yang sedang memakan daging ayam yang ia ambil dari atas meja. Namun tawa Eleanor terdengar kencang dari arah istal, ia lantas menuju sumber suara.
Eleanor menuntun salah satu kuda jantan berwarna cokelat, yang masih ditutupi oleh kain semacam selimut di sekujur tubuhnya, mengelilingi pohon apel di halaman samping. Kuda-kuda itu telah melewati malam panjang dan cuaca yang tidak mendukung, mengajaknya berkeliling adalah salah satu cara untuk menjaga kuda itu tetap hangat dan bertenaga. William terlihat sedang mengejek Lucy karena ketidak mahirannya dalam memeras susu dari sapi milik Louis Collins. Arthur memikul satu ember kayu berisi pakaian pakaian yang baru selesai ia cuci karena tetesan air keluar dari celah-celah di bawahnya. Isabella melihat Henry sedang berbincang dengan salah satu pelayan wanita, ia melipat tangan di punggungnya dan seraya menunjuk beberapa benda dengan ujung hidungnya. Isabella benar-benar merindukan suasana seperti ini, ia kembali merasa memiliki keluarga. Namun kenyataan tentang kematian ibunya memang tidak dapat diterima begitu saja. Seminggu terakhir ia mencoba untuk menerima semuanya, namun ada beberapa hal yang sejatinya tidak masuk akal. Apa Henry membohongiku? Pertanyaan seperti itu yang selalu terngiang di kepala Isabella. Kematian orang tuanya bagai duri dalam daging, menyakitkan hati serta mengganggu pikirannya. Henry menyudahi perbincangannya saat pelayan itu pamit, ia mengencangkan tali jemur yang Arthur ikat di tiang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella and The Duke (On Hold)
Historical FictionIsabella Collins; Seorang wanita yang mandiri, periang, dan cukup beruntung bagi seseorang yang hidup pada masa industrialisasi Inggris. 1863 bukanlah tahun yang baik kecuali karena ia dipertemukan kembali dengan keluarga terhormatnya dan hidup dala...