Kling Kling
Lonceng di ujung pintu berbunyi, pria bermantel biru safir itu masuk lalu mencari tempat. Datang rekannya dengan topi dan topeng. Pria di ujung ruangan menurunkan kakinya, menegakkan badan, dan yakin bahwa kedua pria di sana adalah tamunya. Setelah cukup lama mengamati, pria itu menghampiri keduanya saat si pelayan memberikan beernya.
"Mr. Foster!" si Pria bermantel biru berteriak, yang satu terkejut.
"Maafkan kami, jalanan cukup padat."
"biar kutebak, kalian membiarkan kuda-kuda kalian berjalan santai di belakang para kereta kuda?"
"Mungkin seperti itu halusnya, Mr. Foster!" si Pria bertopeng menimpali.
"Bagaimana kelanjutan ceritamu tempo lalu, Mr. Shaw?" Sebastian menggulung sedikit lengan bajunya ke atas, " tindakan apa yang dilakukan mantan anggota militer itu selama kau tidak melaporkannya padaku?"
"Yang kutahui ia pindah. Tidak lagi tinggal di pesisir barat Cornwall."
"Lalu kemana?"
"Brixton."
"Pantas saja." Sebastian mengepalkan tangannya di atas meja.
"Kuyakin masalahnya semakin besar, Mr. Foster?"
"Menurutmu? Aku tidak akan mengirimmu untuk mengawasinya jika memang aku tidak memiliki masalah dengannya." Sebastian mengalihkan pandangannya ke arah tamu satunya, "Lalu bagaimana ayahku, Mr. Gaal?"
"Ia sehat. Namun beberapa hari ke belakang banyak terjadi keanehan. Terlebih kedatangan Mr. Collins lima hari yang lalu."
"Louis Collins? Wah sungguh mengaget--"
"Henry Collins, tuan." Sebastian bungkam mendengarnya, lima hari lalu tepat Henry mengunjunginya di Angerwood. Ia menatap kosong gelas beer di hadapannya. 'Oh kawanku, sebenarnya apa yang kau rencanakan?'
"Mr. Foster?"
"Aku sedang berpikir." kedua tamunya diam, cukup lama hingga Sebastian mengeluarkan kata pertamanya.
"Aku," tamunya menunggu, namun Sebastian masih menjeda, "bahkan tidak dapat membaca peta situasi dan keadaan ini." Sebenarnya si tuan muda terdengar pasrah, namun raut wajahnya tidak.
"Jelas, kau tidak seperti Ernest."
"Dan hanya ada satu Ernest di dunia ini, aku tidak akan bisa menyamainya terutama di hadapan ayahku. Ia terlalu baik, manis, dan lembut untuk dunia yang kejam seperti ini." Sebastian menimpali.
"Kau menciptakan duniamu sendiri, Mr. Foster. Jauh berbeda dari dunia yang pernah diciptakan oleh Ernest dulu. Sesungguhnya kau yang memilih kehidupanmu, dan kau memilih kehidupan yang seperti ini." Mr. Shaw buka mulut, "Aku yakin Ernest mungkin bisa memilih kehidupan seperti ini, namun ternyata dia tidak pernah mengharapkannya."
"Ia terlalu lemah untuk dunia sekejam ini." kata Mr. Gaal tajam, "atau ia tidak pernah memiliki kesempatan."
"Kau sangat tega untuk mengatakan hal menyakitkan mengenai Ernest seperti itu terhadapku, Mr. Gaal."
"Tapi lihat dirimu, Mr. Foster. Kehilangan arah. Kau tersesat. Kau tidak tau bagaimana untuk melangkah."
"Dan orang jahat adalah orang yang dengan senang hati mencela, menyudutkan, seseorang yang sedang kehilangan jalan hidupnya, Mr. Gaal." Kata Sebastian diam.
"Aku minta maaf jika menyinggungmu, tapi aku tidak datang untuk mendengar segala kelemahan yang kau baru saja kau utarakan. Waktuku hanya terbuang sia-sia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella and The Duke (On Hold)
Narrativa StoricaIsabella Collins; Seorang wanita yang mandiri, periang, dan cukup beruntung bagi seseorang yang hidup pada masa industrialisasi Inggris. 1863 bukanlah tahun yang baik kecuali karena ia dipertemukan kembali dengan keluarga terhormatnya dan hidup dala...