Chapter XXV

2.5K 265 23
                                    

"Henry!" Isabella berlari dari kereta kuda. Di pekarangan depan, Lucy—pelayannya —sudah menunggu. Isabella tidak menghiraukannya, ia juga tidak menghiraukan Mary yang baru turun dari kereta kuda.

"Miss, Anda telat." Lucy berusaha mengejar Isabella di koridor, "Miss Anne baru saja pulang."

Isabella menghentikan langkahnya, "Benarkah? Ya Tuhan, ia bahkan tidak mau menungguku meski sebentar saja!"

"Dua jam bukan waktu yang sebentar. Dari mana saja dirimu, Isabella?" Henry muncul. Tampaknya ia baru saja membersihkan dirinya. Rambutnya basah, bahkan di bawah matanya saja Isabella masih dapat menemukan beberapa butir air.

"Henry, aku bertemu dengan Lucille!"

"Ia tidak ada hubungannya denganku." Henry berlalu menaiki tangga. Isabella mencoba menyejajarkan langkahnya dengan sang sepupu, namun sepertinya Henry terus mempercepat langkahnya. Isabella baru bisa berbicara saat mereka berdua berada di kamar Henry.

"Kenapa kau mengikutiku?" Henry merapikan beberapa kertas di atas meja tulis lalu merapikannya dengan memasukkan semua itu ke dalam sebuah kotak kayu besar.

"Aku melihat Lucille saat ia menuju rumah Sebastian."

"Lantas apa yang kau lakukan di Cambridge?"

"Aku tidak ke Cambridge—aku ke danau Stoneville."

"Horndon barat, baiklah. Lalu apa yang kau lakukan di sana?"

Isabella meremas surat dari Sebastian sebelum ia memberikannya pada Henry, "kurasa kau berhak mengetahuinya." Henry menerima dan langsung membacanya. Ia tidak mengeluarkan ekspresi apa pun dan tidak merespons sedikit pun.

"Sebastian tidak akan merelakanmu dengan begitu mudahnya." Henry mengembalikan surat tersebut, "namun setidaknya aku senang kau memiliki niat untuk menghampiri terlebih dahulu."

"Aku berusaha untuk mengenalnya. Aku melakukan seperti apa yang kau minta."

"Kau tidak melakukan apa yang aku minta, Isabella. Kau melakukan apa yang seharusnya kau lakukan."

"Kau sahabatnya, kau bisa membantuku untuk mengenalnya lebih jauh. Kau akan melakukan itu bukan?"

Henry memainkan pena di atas mejanya, memutarnya lalu menaruhnya ke dalam tinta, "jika kau mengunjungi Stonville, maka kau sudah mengunjungi kediamannya."

"Aku tidak memasuki kediaman. Lagi pula danau itu seperti berada di barat rumahnya."

"Utara. Danau itu berada di utara rumahnya." Henry menarik kursi lalu duduk, ia menarik kertas dari tumpukan di samping mejanya, "lantas apakah kau melihat bagaimana penampakan Angerwood?"

"Angerwood? Nama yang buruk! Sayangnya aku tidak masuk ke sana. Aku menghabiskan waktu hanya untuk berdebat dengan pria itu."

"Ku yakin Sebastian akan membiarkanmu mengganti nama itu saat kelak kau menjadi istrinya." Henry mencoba untuk membaca surat-surat sebelum ia memberinya stempel. Isabella menghempaskan tubuhnya ke ranjang Henry yang sontak membuat si pemiliknya terkejut.

"Jangan mengotori ranjangku!"

Isabella lalu menggoda sepupunya. Ia melepas sepatunya, menggosokkan kakinya, yang masih diselimuti stoking, ke ranjang Henry.

Isabella and The Duke (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang