Chapter XIX

2.5K 291 26
                                    

            "Aku tidak menyangka akhirnya seorang Henry Collins mengunjungi Bath untuk pertama kalinya dan seorang diri," Hougham turun dari kuda dan langsung memberi hormat kepada pria di depannya, "Ada perkara apa di London, Mr. Collins?"

            Henry maju selangkah untuk mendekati Christopher, menaruh tangannya di atas tugu yang setinggi pinggangnya, "Aku hendak menemui seseorang."

            "Ernest Foster kurasa." Henry menggeleng, "Oh baiklah, Mr. Collins. Kupikir kau hendak menemuinya. Jika iya, maka kau terlambat. Ia sudah wafat empat tahun silam, apa kau tidak mendengarnya?"

            "Turunkan nada bicaramu, Mr. Hougham. Kau harus sadar dengan siapa kau berbicara sekarang."

            Christopher menunduk, "Maafkan aku, aku memang tidak setara denganmu." Lelaki itu lantas berjalan mendahului Henry menuju mansion megah di sana, "Kau sudah menemukan penginapannya, Mr. Collins?"

            "Aku belum sempat ke pusat kota Bath."

            "Sungguh? Tidak jauh sebenarnya."

            "Hey Christopher! Lantas apa yang kau lakukan di kediaman Ernest sedangkan pria itu sudah lama wafat?"

            "Bukan apa-apa. Mari masuk, Mr.Collins"

            "Jawab pertanyaanku terlebih dahulu. Lagi pula aku tidak tertarik untuk masuk ke dalam."

            Christopher menghentikan langkahnya dan menoleh, "Aku membawa Isabella ke sini selama empat hari. Sangat disayangkan bila aku tidak bisa menunjukkan padamu apa yang pernah ku tunjukan pada Isabella kemarin."

            Henry terlihat sangat geram mendengar nada bicara dan rangkaian kata yang keluar dari mulut mantan anggota militer itu. Ia merasa harga dirinya sebagai seorang Marquess terinjak terlebih jika ia menuruti apa yang dikatakan oleh Christopher.

            "Mr. Collins. Kau memilih masuk atau tidak?" Lagi-lagi nada bicara Christopher membuat Henry marah.

            "Kau tahu Mr. Hougham," Henry menghampiri dan menarik kasar cravat di leher Christopher membuat pria itu mendekat, "Pelajari lagi bagaimana untuk berbicara dengan pria yang jauh lebih terhormat darimu. Cukup ini yang terakhir kau berbicara seperti itu pada ku, pada kaum ku. Jangan sampai kau berbicara seperti ini pada Sebastian."

            Christopher terdiam namun memberikan senyumannya pada Henry.

            "Jika kau tidak mengubah nada bicaramu, aku akan membuatmu mengetahui posisimu yang sesungguhnya." Henry melepas genggamannya kasar lalu menubruk bahu kiri Christopher keras, "Aku punya waktu sepuluh menit, cukup untuk menjelaskan mengapa kau ada di sini, Mr. Hougham."

            "Aku hanya berkunjung kemari. Aku memiliki kediaman tak jauh dari sini. Aku tinggal bersama adikku. Ia sakit, Mr. Collins, dan obatnya hanya ada di mansion ini. Ernest sangat paham mengenai herbal dan obat-obatan lainnya, tidak sia-sia Lord Richard memasukkannya ke sekolah kedokteran kala itu."

            Henry menyentuh sebuah daun dan mengamatinya, "Sekolah kedokteran katamu?"

            "Benar Mr. Collins. Ia pria yang sangat pintar. Ia mengerti racun sekalipun."

            "Jika aku tidak salah mendengar perihal kematiannya, bukankah ia diracun?"

            "Bukan, Mr. Collins."

            Henry menatap Christopher tajam, "lalu apa sakit yang adikmu derita?"

            "Penyakit kuning. Hampir seluruh kulitnya menguning, ini tahun keduanya. Dan ia tidak juga membaik."

Isabella and The Duke (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang