Chapter 1 - kakak

3.8K 208 8
                                    

    Hinata pov's

"Haaah...hahh...haahh...   maafkan aku, ayah"

PLAKK

"Aku minta maaf..."

BRAKK

"Aku mohon ayahhh!!"

"Ayahh!!!!"

"DASAR CACAT!!!! ANAK TIDAK BERGUNA!!!!"---

DAKKK

"Aku minta maaf.. Hiks..hiks.. Aku tidak sengaja..."

BRAAKKK

"Tolong... Maafkan aku, ayahh.."

____________________

"Shou...

"Shou-chan, bangun...

"Shou!!!!"

Kini suara itu makin membesar ditelinga ku, badanku diguncangkan beberapa kali.

Perlahan aku membuka mataku. Dan saat itu juga aku sadar bahwa itu hanyalah sebuah mimpi.

Mimpi yang selalu menghantui malamku....
Seakan akan, masa lalu itu sebuah jiwa yang tak ingin ku lupakan...

"Shou?"

Aku membuka sempurna mataku, dan melihat orang yang membangunkanku dari mimpi buruk itu.

"nngghh.... HOAAAMM"
Aku membuka mulutku lebar lebar..

Dan seketika sebuah tangan mendarat dimulutku..

"Kalo nguap ditutup, shou!" kata orang didepan ku.

Aku hanya mengangguk.

"Kita-nii, sekarang jam berapa?" tanyaku.

"Jam 5"

Aku lagi lagi hanya mengangguk.

"Kalau begitu, sana siap siap sekolah! Aku akan menunggu di bawah"

"Okeee" jawab ku.

Kita-san pun keluar kamar dan turun kebawah, mungkin sekarang dia sedang membuat sarapan.

Aku pun bangun dari kasur empuk ku, dan mulai bersiap siap untuk sekolah.

Setelah 30 menit bersiap, aku turun kebawah. Dan.. Aku langsung disambut oleh ocehan pagi ke dua kakak ku yang bawel.

"Atsumu-nii, osamu-nii, ini masih pagi... Tak bisakah kita damai??" ucapku dari tangga.

"Sayangnya tidak bisa, chibi" jawab atsumu.

"Kau kenapa, shou?" tanya osamu kepadaku.

"Emang aku kenapa?" tanyaku balik.

Osamu mendekat ke arah ku,"shou, kau seperti panda" ucapnya sambil mencubit ke dua pipiku.

"S-sakit, osamu-nii!!!" protesku

"ada apa ini???" tanya sebuah suara yang sangat ku kenal.

"Kita-nii!! osamu-nii nakal!!" adu ku kepadanya.

Osamu pun melepas tangannya dari pipiku.

"Kita-san, lihatlah dia sudah seperti panda" kata osamu sambil menunjuk wajahku.

Kita-nii pun mendekat dan hendak melihat wajahku, tapi aku langsung membuang muka ke arah lain.
Dia memegang kedua pipiku dengan satu tangan, lalu wajahku dihadapkan kewajahnya.

"Kau bergadang??" selidik kita-nii.

"E-enggak kok" elak ku.

"Kau tak bisa berbohong padaku, shou!"

We're MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang