Chapter 35 - Inilah Akhirnya

281 63 20
                                    

Tiba² sambungan telpon terputus begitu saja, Atsumu langsung pucat pasi ketakutan. Akagi yang sudah menyadari hal berbahaya pun langsung bersiap, begitu juga Atsumu.

Mereka menyiapkan alat² dengan cepat, setelah 3 menit mereka sudah melaju dengan kecepatan penuh menuju lokasi Hinata yang bisa dilacak melalui handphonenya.

Tidak selang lama, mereka sampai di sana. Karena sinyal yang jelek, Atsumu jadi sulit menemukan keberadaan sang adik yang tak terlihat. Mereka ber2 menemukan sedikit jalan setapak, dan mengikutinya.

Setelah 30 menit mencari, mereka hanya menemukan ponsel Shoyou yang rusak tergeletak. Atsumu mengambilnya, perasaannya sangat buruk, apa yang terjadi dengan adiknya selalu menghantui isi kepalanya.

Tak lama...







"SHOU!!!!!!" Atsumu menghampiri tubuh adiknya yang tergeletak dengan banyak luka dan darah. Atsumu yang melihat itu rasanya mau menangis. Bagaimana ini??

"Shou, bangun!!! Onegai... Okite!! SHOYOU!!!" Atsumu terus berteriak sambil sedikit menepuk-nepuk pipi Hinata yang........













Mulai mendingin?

Atsumu yang sadar akan hal itu, langsung mengecek keadaan jantungnya. Akagi hanya diam membeku melihat semua yang didepannya.

Atsumu membelalak tak percaya. Dia mengecek keadaan Shoyou berulang²...


Kenapa?.....
Kenapa......







Kenapa jantungnya tak berdetak.......








Atsumu menangis sejadi-jadinya. Merasa gagal melindungi sesuatu yang harusnya dia lindungi.

"INI BOHONG!!! SHOU, BANGUN!!! KU MOHON!!! BUKA MATAMU!!! TOLONG!!!!! SHOU!!!!!!" Akagi masih diam melihat Atsumu yang memeluk tubuh Shoyou yang penuh darah dan luka.

Akagi akhirnya mendekat. Dan mengelus surai kuning Atsumu yang lepek karena keringat. Atsumu memandang Akagi

"Ayo kita kerumah sakit!! Pasti masih ada harapan, kan?...." tanya Atsumu sambil menangis.

"Kalau jantungnya masih berdetak... Itu mungkin. Tapi, rumah sakit takkan bisa menyembuhkan seseorang dari kematian..." jawab Akagi dengan sendu. Dia beralih memeluk Atsumu beserta Shoyou yang berada Dipelukan Atsumu. Atsumu makin menjadi-jadi tangisnya. Dia meremas baju Shoyou karena rasa sedihnya yang meluap.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri..." ucap Akagi lagi.

"I...ini... Hiks... Ini.. S-salah-- salahku.... Hiks...." Akagi memeluknya makin erat.

"Jangan khawatir, Atsumu..." Akagi memeluknya sangat erat.
"Jangan khawatir...." Atsumu masih tak berhenti menangis dan menggumamkan kata maaf

















































"Jangan khawatir... Kalian takkan pernah terpisah..." bisik Akagi ditelinga Atsumu. Atsumu menoleh dengan tatapan kenapa












































































































































































"Karena, kau akan menyusulnya.."

Jlebb

"Uhkuk---!" Atsumu batuk mengeluarkan darah yang tidak sedikit.
Atsumu menatap Shoyou yang berada di pelukannya dengan tatapan kosong.

"Apa kau tahu artinya?" Akagi menancapkan pisau ke2 di samping pisau pertama yang menancap di perut Atsumu dari belakang.

"AKHH--!!" Atsumu menangis kesakitan sekaligus sedih bercampur kecewa.

"Artinya, kau akan mati juga, Atsumu..." Akagi menancapkan pisau ketiga. Atsumu rasanya ingin berteriak kesakitan. Tapi, mulutnya terbuka tanpa sepatah kata pun keluar. Shoyou yang tadinya berada dipelukannya mulai lepas dan tergeletak.

"Bagaimana jika aku jelaskan apa yang terjadi selama ini? Kau bisa mengenang semua ini di akhirat nanti... Bersama yang lainnya..." bisik Akagi.

"Semua yang aku lakukan hanyalah bagian dari rencana! Rencana untuk menghancurkan Inarizaki ...... Tak ku sangka, kau sangat mudah percaya padaku sehingga itu mempermudah semua rencanaku... Makasih, lho.. Atsumu.."

Atsumu menatap Akagi tak percaya. Betapa mudahnya ia terkena umpan busuk dari seorang penghianat seperti Akagi.

"Oh iya, obatnya!! Sebelum kau mati biar ku jelaskan padamu cara kerja obat itu....
Pertama itu akan menghilangkan racun yang ada ditubuh Shinsuke.. Tapi, setelah 24 jam. Obat itu akan berubah menjadi racun... Yang akan mematikan sel² serta fungsi organ dalam tubuh dengan jangka waktu 15 detik...
Betapa singkatnya hidup kalian, para mafia menyedihkan..."

Atsumu hanya bisa menangis tanpa suara, air matanya meluncur sangat deras bersama dengan darah yang keluar dari lukanya.

"Atsumu, lihatlah ke atas... Itu akan menjadi terakhir kalinya kau melihat langit bumi..." Akagi mengelus kepala Atsumu seperti biasanya.

"Tak apa, kau terlihat sangat kesakitan... Aku akan mengakhirinya sekarang..." Akagi menodongkan pistol ke dahi Atsumu.

Dorr

Atsumu tumbang dengan luka tembak di dahinya. Dia meninggal dengan penyesalan. Dan air mata yang masih mengalir.





















"Fiuh.... Ini sangat melelahkan..." Akagi membersihkan darah yang menempel ditubuhnya.

Di ujung jalan setapak sudah banyak bawahan yang menunggunya.
"Kerja bagus semuanya..." sapa Akagi tersenyum.

"OSKARESAMA DESHITA...!!!" sambut seluruh bawahannya.

Akagi masuk kedalam mobilnya, sebelum pintu mobil tertutup Akagi menyuruh bawahannya menelpon polisi...

"Target selanjutnya, Nekoma.. Setelah itu, Karasuno.."












"Aku akan mentraktir kalian minum² untuk perayaan hancurnya Inarizaki..."























The end...

-karakter milik Haruichi Furudate-
-haikyuu-

#masihmenungguseson5

Happy ending


Dah selese.. Mulai hari ini fokus book satunya..
Sekian

Terima kasih buat yang udah dukung dari awal ^^

We're MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang