Chapter 38 - "percayalah padaku"

287 64 15
                                    

"Baiklah, aku akan pergi sendiri..." Akagi baru membuka pintu, tapi Kuro lagi-lagi menariknya, Akagi yang sudah mulai kesal pun melemparkan tatapan ada apa?

"Lalu, kau pikir kami akan melepasmu?!" tanyanya. Akagi menjadi serba salah.

"Mmmm... Begini.." semua menoleh ke arah Tsukishima yang mulai angkat bicara.

"Kenapa tidak kita pastikan siapa bawahannya?" usulnya. Atsumu yang mendengar itu menunjukkan ekspresi setuju. Begitu juga Kenma dan Kageyama. Kini, mereka ber4 menatap Kuro dan Akagi meminta persetujuan.

"Itu ide bagus.." dia pun menarik Akagi menjauh dari mobilnya.

"Atsumu, bagaimana dengan bawahan orang ini?" tanya Kuro menunjuk Akagi.

"Kalau tidak salah..--"

"Ponselku masih terhubung dengannya.." potong Akagi. Atsumu yang mendengar itu langsung beranjak dari tempatnya, tapi dicegah oleh Akagi.

"Tunggu, Atsumu!! Jangan! Kumohon... Cukup percaya padaku!! Dia bukan orang jahat!!" pintanya. Tapi, deathglare Kuro sudah sangat mengerikan. Atsumu juga penasaran, terlebih lagi ini untuk pembuktian.

Dia pun mengambil ponsel Akagi dan menyalakan speaker telponnya dalam volume agak rendah.

"AKAGI!!!! KAU DIMANA?!!! WOEY?! AKAGI-SAN!!! AKAGI!!! AKAGIIIII!!!!!!"

Seketika semua terdiam mendengar suara familiar itu.
'Suara itu...' batin mereka semua. Mereka menebak itu suara seseorang, tapi.... Rasanya tak mungkin...

Ya,.itu suara (y/n)...tak lain dan tak bukan... Suara agak cempreng yang terdengar tegas dan jelas... Tak lain, tak bukan hanya milik (y/n) seorang.

Akagi bangkit, dan merebut ponselnya dari tangan Atsumu.
"Apa terjadi sesuatu?"

"Akagi-san! Akhirnya nongol!! Kapan lhu sampe, woey?!!!!!"

"Aku minta maaf... Ada kejadian tak terduga.."

"Apa? Kodok masuk kedalam mobil? Atau ada kucing terjebak dimesinmu? Atau ada kuda poni yang menumpang di atap mobil mu?!"

"Pertanyaan mu absurd banget... Apa Hinata dalam bahaya?"

"Untuk saat ini tidak.... Seperti dugaan mu mereka adalah forest mafia.. Mereka sepertinya berniat menjual Hinata ke Shiratorizawa setelah mengetahui mereka mencarinya.."

"Begitu, sekarang aku di***** aku akan kesana dalam kecepatan penuh.."

"Lhu baru disana?!!!!! Gilak!!!"

"Ya, aku akan segera sampai.."

"Akan ku tunggu.."

Akagi menonaktifkan speaker telponnya. Dan menatap semua orang yang ada disana, termasuk Kuro.
"Jadi, bagaimana? Kau akan membiarkan aku pergi?" tanya Akagi.

"Ck, aku akan membantu.. Tapi, kau tetap belum lolos.." jawab Kuro. Akagi yang mendengar itu bernapas lega. Mereka pun bisa menjalankan rencana dengan mulus.































Akaashi's pov

Aku dan Bokuto-san dengan penuh kesabaran menunggu para pengendara mobil itu dari tempat persembunyian. Bokuto-san sudah tampak cemberut lemas, ya dia hampir masuk ke dalam mode emo nya. Dan kalo sampai itu terjadi, hancur sudah lah...

"Agaaasheee.. Aku ingin pulang saja..." ucap Bokuto.

"Tidak bisa, Bokuto-san.. Bagaimana kalo mereka adalah kriminal?" tanya Akaashi.

We're MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang