"Kenma-san!!!"
"Jangan teriak! Jangan lari nanti ja--"
Gubrak..
"Tooh.."
"I-ittai..."
"Hati hati.."
"Udah telat!!"
Hinata mengempoutkan kedua pipinya.
Kenma yang melihat itu peduli tak peduli."Jadi, ada apa??"
Hinata mendekatkan wajahnya kearah wajah Kenma hingga sisa 7 cm jarak antara mereka. Kenma dengan wajah biasa saja, dan Hinata dengan tatapan lurus kemata Kenma langsung.
"Kenma-san, aku mau jadi mafia.." ucapnya pelan tapi terdengar sangat jelas.
"Eh? Kenapa?" tanya Kenma sambil menjauh.
"Soalnya, aku mau bantu Kita-nii.."
"Ya udah, ngomonglah bersama Kita-san. Kenapa kau bicara padaku??"
"Hmmp..sama Kita-nii gak boleh!! Kita-nii hidoii!!"
"Kalau disuruh memilih, aku lebih baik tidak berurusan dengan mafia. Harusnya, kau bersyukur.."
"Tapi, semua keluargaku mafia, kau mafia, Lev pun mafia. Kenapa hanya aku yg bukan mafia????"
"Berarti Kita-san, menyayangimu..dari sekian banyak keluarganya, dia tidak ingin kau terluka.."
"Hhmmmpp!! Kenma-san mou..kalian sama aja!!!"
Kenma menghela napas. Dan membuka hpnya.
"Ne.., Kenma-san??"
"Hmm??"
"Apa rasanya?"
Kenma menoleh kearah Hinata yang sedang menatap langit biru. Dia menaruh hp nya kembali."Rasanya?? Rasa BBQ mungkin??" canda Kenma.
"Isshh...apa rasanya jadi mafia??"
"Gak enak! Tapi,...mungkin enak juga.."
"Tuh, kaan....!!! Aku juga pengen jadi mafia!!!"
"Shoyou, kau tak perlu.."
"Kenapa??"
"Hmmm...karena, tak dibutuhkan(?)"
Jedeerr...
Bak petir disiang yang terik..
"Hmmmpphh.... KENMA-SAN HIDOI!!!!!!"
"E-ehh?? Maksudku, ...maksudku bukan begitu"
Hinata membelakanginya, rasa kesal menyelimutinya.
"Kau tidak dibutuhkan untuk menjadi mafia.."
Hinata semakin menekuk mukanya, dia benar benar kesal karena perkataan Kenma.
"Tapi, kau dibutuhkan untuk menjadi keluarga mereka...dengan itu kau masih seseorang yang sangat berharga.."
Hinata terdiam, lalu menatap kearah Kenma yang sedang menatap lurus kedepan.
"Keluarga...aku senang memiliki keluarga seperti mereka.." gumam Hinata pelan
"Kau tahu?" tanya Kenma sambil menatapnya.
"Tentang apa?"
"Dulu sa--"
Telolet telolet..
(Suara dering hp :v)"Ah, sebentar.." Kenma melihat kearah ponselnya, dan disana terdapat nomor tak dikenal yang menghubunginya.
'Siapa?' Kenma bertanya tanya dalam hati. Karena gak mau ribet dia pun mengangkatnya setelah sedikit menjauh dari Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Mafia
Aksi. . . . . . . . . . . enjoy it... . . Karakter milik Haruichi Furudate. . . Hanya kegabutan semata n_n Jangan lupa vote yahhh...