"Ughh--!!!" ringis seseorang.
"Uhkuk!" Kenma terbatuk mengeluarkan bercak darah.
"Merepotkan.." orang tadi tersenyum, dan mendekat lagi ke arah Kenma. Mengayunkan katananya dari bawah ke atas, lalu kembali mengayunkannya dari atas ke bawah.
Kenma menghindari serangan awal, Tapi sayangnya terkena serangan ke2 tepat diwajahnya. Dan itu membuat mata kirinya tergores berdarah. Untungnya tidak dalam, sehingga tidak menimbulkan kemungkinan kebutaan. Tapi, akibatnya, sekarang mata kirinya sulit dibuka.
Darah mengalir lagi diwajah Kenma. Kenma sedikit mengelapnya menggunakan sweater malamnya.
Terdengar bunyi 2 peluru melesat dari belakang, karena tidak terlihat, betis Kenma tergores dalam.
Kenma lagi-lagi diserang dari titik butanya, sebuah katana berayun dari bagian kiri letak titik buta Kenma. Karena tak sempat menghindar, Kenma mengorbankan tangan kirinya hingga tergores lebar mengeluarkan darah dengan deras.
Kenma terjatuh lemas. Dia benar-benar tak bisa melawan 2 orang sekaligus.
"Ken-chan, Menyerahlah..." ucap seseorang mengarahkan pistol ke kepala Kenma. Kenma membalasnya dengan tatapan tajam.
"Ayo kita pergi.." ajak seseorang lagi
"Oke.." pistol itu ditarik dan kesempatan bagi Kenma untuk lari. Entah kenapa dia merasa ada sedikit kesempatan.
Pokoknya, jangan sampai tertangkap
Itulah yang dia pikirkan.Tapi, efek obat bius dari peluru pistol itu menguat. Membuat Kenma melambat. Alhasil, seseorang berhasil menyusulnya. Menyergapnya, mengunci ke2 tangan Kenma, dan membekapnya dengan kain.
Kenma yang tak bisa menghindar serangan cepat itu, hanya bisa memberontak pelan sambil berusaha lepas.
"Mmmphhh---!!" Tapi sia-sia, betapa pun Kenma berusaha melepas kukungan itu. Kukungannya makin terasa erat.
"Sudah ku bilang Menyerahlah..." Kenma mulai kehilangan kesadaran. Efek obat bius dan kehabisan oksigen.
"Hey kau tidak papa?" seseorang menghampiri ke2nya.
"Aku tidak apa-apa, Aka-chan. Tadi dia hampir kabur..." jawab seseorang yang mengkukung Kenma.
Orang yang dipanggil Aka-chan mengangguk.
Ceklek
Sebuah benda terjatuh dari atas, menyerupai sebuah granat. 2 orang tadi terkejut bukan main, berusaha menjauh.
Ceesssshh
Asap tebal muncul dari benda yang menyerupai granat itu.
Uhkuk Uhkuk
Uhkuh Uhkuk..Suara batuk dan umpatan terdengar jelas disana.
Seseorang dengan setelan hitam turun, dan mengambil Kenma (dibaca:menyelamatkan)
Hanya 20 detik, dan asap itu hilang, beserta Kenma.
"Ahkk!!! Sedikit lagi!!" umpat seseorang.
"Haah.. Kenapa gagal lagi..." keluh satunya.
"Kita tak bileh menyerah, Red! Aku tidak mau berlama-lama menjadi partner mu!"
"Aku juga nggak mau, Aka-chan.."
Mine membaringkan tubuh Kenma di sebuah taman yang sepi.
"M-mine?"
"Ya, tolong tunggu sebentar.." Mine mengambil ponsel Kenma yang masih sehat dan mulus. Mengirim pesan kepada seseorang. Saat dia kembali menatap Kenma, dia sudah tertidur dengan napas teratur. Mine yang melihat itu menghela nafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Mafia
Action. . . . . . . . . . . enjoy it... . . Karakter milik Haruichi Furudate. . . Hanya kegabutan semata n_n Jangan lupa vote yahhh...