chapter 50 - selamat datang kembali...

409 62 16
                                    

"Ngh?" Shinsuke perlahan membuka matanya, dia sedikit bergerak di kasur king size nya.

Saat dia bergerak, dia merasakan nyeri di bagian bahu kirinya. Dia merah perlahan bagian itu.
"Kok.... Sakit, ya?" tanyanya pada diri sendiri.

'Tunggu, apa kasur ku membesar? Atau.... Hanya perasaan ku?' batinnya saat dia merasa lebih leluasa.
'i'e i'e... Hanya perasaan ku...' dia menggeleng mengusir pikiran buruk.

"Sepertinya kau agak linglung, ya? shinsuke?" Shinsuke membeku mendengar suara itu.
'i'e... Uso!... Uso!...'

Sebuah tangan menyentuh kepalanya dengan ringan.
"Apa kau benar-benar lupa?"

Shinsuke berusaha tenang mengambil nafas. Tapi, jantungnya tak berhenti berdetak dengan kecepatan tak normal.
"Dimana....ini..?" tanya Shinsuke dengan sangat pelan.

"Tentu saja, di rumah..."
Shinsuke hanya diam, sebenarnya. Dia sangat takut sampai tak bisa berbuat apapun.

Orang itu berdiri, mendekati jendela besar di kamar tsb. Dan membuka tirainya dengan kasar. Memaksa sinar matahari masuk menyinari kamar itu. Shinsuke refleks menutup matanya yang terkena cahaya secara tiba-tiba.
"Inarizaki sudah hancur....begitu juga mimpi mu..." orang itu lagi-lagi mendekati Shinsuke.

Mendekatkan wajahnya hingga berhadapan langsung dengan wajah Shinsuke yang mulai pucat pasi.
"Mulai sekarang, jadilah anak pintar yang penurut, ya? Shinsuke..."

Shinsuke menggeleng putus asa.
"Oh iya, aku yakin menyimpan seekor rubah dengan bulu kuning yang bagus.. Apa itu akan enak jika di berikan kepada beberapa kucing kita?"

Shinsuke semakin pucat pasi.
"Bagaimana menurut mu, Shinsuke?" Dia menatap wajah Shinsuke yang pucat pasi dengan seringai mengerikan.


















"I'E!! YAMETE!! ONEGAI!! ONEGAI!! IYADA!! YA--METE!!"

Terushima memandang seseorang di bawahnya dengan pandangan yang tak berbeda dari tadi malam. Dia marah.

"Apa hak mu menghentikan ku? Rintarou?~~" Terushima kembali memegang pisaunya. Rintarou sudah tak kuat menerima hukuman yang dia terima dari malam, mungkin... Dia sudah seperti itu sejak 4-5 jam yang lalu.

"Onii-chan.. Otou-sama menyuruh mu untuk tidak berlebihan.." ucap seorang wanita.

"Huh! Kata-kata mu mengganggu ku, lhoo.. Meiko..."

"Aku hanya mengingatkan, kakak ku tercinta... Bagaimana jika Otou-sama menghukum mu?~"

"Ah, kau tak salah... Baiklah.." dia kembali menatap Rintarou yang berada dalam posisi berlutut. Dengan luka pisau, memar di sekujur tubuhnya.

"Kau benar. Aku agak berlebihan..." Terushima tertawa ringan.

"Rintarou, apa itu sakit?" tanyanya pada sang adik. Rintarou hanya diam.
"Mulai sekarang. Rintarou nggak boleh nakal, ya?... Janji?~"

Rintarou yang putus asa hanya mengangguk, kemudian dia pingsan menubruk Terushima. Terushima tersenyum kemenangan.
"Ahahaah! Rintarou-ku harusnya memang nggak boleh nakal, kan?~~"
"Soalnya, nakal itu cuman buat yang bukan milik-ku...." Dia mengelus rambut Rintarou yang lepek dan agak terwarnai darah.

"Rintarou itu milik-ku... Jadi, nggak boleh nakal, ya..." Terushima mengendus rambut Rintarou.

"Dia makin miring..." gumam Meiko pelan sambil menatap kelakuan sang kakak sulung pada adiknya.




------------------------------------------------------------------------------------------

"Tokyo mengalami masa kritis karena ancaman dunia bawah yang makin mengganas. Shiratorizawa seakan-akan menguasai seluruh negara, dia menjadikan semua manusia sebagai budaknya. Akankah ini terus berlanjut? Ataukah para polisi akan berhasil memukul mereka untuk tunduk dan kalah?"

"Insiden terjadi kembali, terbunuhnya 4 keluarga pada tanggal xxx di kediamannya. Pembunuhan meraja lela!!"

"Penjualan obat-obatan terlarang kembali menyarak masyarakat. Di duga dalang di balik semua itu adalah Shiratorizawa"

"Terbunuhnya seorang ceo di perusahaan xxxx tadi malam!"

"Apakah Tokyo masih memiliki harapan?"

"Jaga diri anda jika keluar rumah.."

"Tolong berhati-hatilah!"
"Tetap berhati-hati!"

"Para polisi masih berusaha memukul mendur para kriminal itu!! Kita masih memiliki harapan!!"

"Ah, sial!... Aku terus menerus memikirkannya..." keluh Shoyou. Menatap berita yang sama setiap harinya.

Itu semua terjadi setelah Shinsuke berhasil di rebut kembali oleh Shiratorizawa.

"Fine, ini sudah waktunya...." Fine menatap rekannya, Yachi Hitoka. Mine.

"Ya, kita mulai lagi dari nol.. Kali ini kita tak akan gagal..."






The end (?)

Mau ada chapter tentang karakternya...
Eh, apa nggak usah?
Kalian mau nggak? Ato... Udah nggak mau?

Jadi, itu.nanti ttg karakter sama latar kehidupan mereka..
Mau? Or not?

We're MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang