Chapter 25 - Red Killer

333 65 3
                                    

Atsumu menghela nafas lelah, gegara kebanyakan ketawa. Tapi, ada yang aneh dengan dirinya. Dia makin sempoyongan dan jatuh dengan posisi merangkak. Nafasnya mulai tak beraturan. Dia sadar, dia sedang tidak fit. Bisa bisanya dari tadi hanya ketawa-ketawa lebih baik menghabiskan mereka dari awal. Atsumu merutuki dirinya.

"Boss, dia terlihat aneh.." ucap botak 3

"Ini kesempatan, bunuh dia.." perintah botak 2

Sedangkan bocah tadi hanya melihat Atsumu yang dalam keadaan seperti itu dengan ketakutan. Dia mendekat dan mengguncang tubuh Atsumu yang mulai ambruk sepenuhnya.

"Onii-chan..bertahanlah.." ucap gadis kecil itu. Dia berniat membopong tubuh Atsumu. Tapi, itu sangat mustahil untuk gadis sepertinya.

"Tinggalkan aku.." titah Atsumu.

"Tidak! Onii-chan seperti ini karena aku.." ucap gadis itu mulai menangis.

'Atsumu bodoh!! Bisa bisanya lhu ketawa2 nggak jelas!!!' maki Atsumu pada dirinya sendiri.

"Hahaah, sepertinya kau kebanyakan minum, ya??" botak 1 mendekat.

"Tidak jangan sentuh onii-chan! Aku akan ikut kalian!!" gadis kecil itu merentangkan tangannya didepan Atsumu yang tergeletak.

"B-bodoh.." gumam Atsumu, berharap ada sedikit tenaga untuk menghajar mereka ber3. Lalu dia rela pingsan sampai (y/n) menemukannya.

"Ululu.. Lucunya, kami akan membawamu setelah menghabisinya.. Gadis kecil.." botak 3 ikut mendekat.

"Minggir!" perintah botak 3, tapi tak digubris oleh gadis itu.

"Ck!"

Buagh

"Hei hei.. Kau kasar juga.." ucap botak 2 dibelakang.

Gadis kecil itu meringis kesakitan, dia baru saja dipukul oleh botak 3. Dia ditendang sampai menjauh dari Atsumu. Dan Atsumu melihat itu semua.

Atsumu berusaha bangkit, tapi dicegah oleh botak 1. Dia menginjak punggung Atsumu membuat sang empu kembali tengkurap.

"Ahahahah, tadi sok pahlawan. Sekarang sudah tak berdaya.." tawa para botak itu lepas.
"Ne, beritahu aku pahlawan jejadian. Apa yang membuatmu tertawa..?" tanya botak 2 mendekat.

Atsumu menghela nafas. "Tadi, aksi kalian seperti pahlawan jejadian.." jawab Atsumu jujur. Dan dia merutuki mulutnya yang tiba tiba berbicara tanpa tahu kondisi.

"Apa katamu????"

Daakkk

"Uhkuk--" Atsumu batuk mengeluarkan darah setelah mendapat pukulan dari botak 2 diperutnya. Tapi, itu membuatnya terbebas.

Perlahan dia memaksa bangkit dan berdiri, merogoh sakunya berusaha mencari pisau lipatnya. Botak 1 menyerang dengan tendangan, Atsumu hanya bisa menghindar mundur.

'Dapat!' Atsumu mengeluarkan pisau lipatnya dan memulai posisi bertarung lagi.

Botak 2 dan botak 3 menyerbu bersamaan, Atsumu dengan estetik menghindar, menendang dan menancapkan pisau lipatnya dipaha botak 3.

"AGHH--!!" pekik botak 3 kesakitan. Atsumu mencabut pisaunya dari paha botak 3. Dan mulai mendekat kearah botak 2.

"SIALAN KAU!" desis botak 2. Atsumu tak menghiraukannya, dia mulai menyerang botak 2, tapi botak 2 menghindari semua serangannya. Atsumu sadar gerakannya lambat, karena itu musuhnya bisa menghindar.

"Kau lengah!"

Bugh
Sreethh

"A-ap--- AHHKKK!!!!!" Atsumu lengah, dia hanya memikirkan bagaimana mengatasi si botak 2, sedangkan botak 1 sudah menyiapkan serangan dari belakang.

We're MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang