Chapter 29 - menjemput Shoyou

346 67 2
                                    

"Kau sungguh sudah tak apa?" tanya Aran khawatir.

"Omi sudah memperbolehkan aku pulang, kok.." jawab Atsumu lemah.

"Ya  ampun! Ya sudah kalau sudah diperbolehkan, apa kau bisa jalan?" tanya Aran lagi. Atsumu tersenyum lesu dan menggeleng.

"Setiap aku bernapas, kepalaku berdenyut.. Seakan-akan kepalaku akan terpental.." jawab Atsumu bercanda.

"Omongan adalah do'a.." Aran merangkul Atsumu.

"E-eh, jangan..." bela Atsumu. Aran hanya diam sambil membawa Atsumu menuju parkiran, dan mendudukkannya di bangku belakang.

"Tidurlah, ada waktu sekitar ½ jam untuk sampai di Karasuno.." titah Aran dengan lembut.

"Mhhmnn.." Atsumu memposisikan duduknya agar nyaman, dan ketika Aran duduk di bagian kemudian. Atsumu sudah nampak tertidur.

"Haah.. Kalau masih sakit, kenapa keluar?" tanya Aran pada Atsumu yang tertidur.































_-_-_

"Hinata, kau sudah siap?" tanya Sugawara. Hinata mengangguk senang.

"Baguslah, Aran akan tiba sekitar 20 menit lagi.." ucap Sugawara.

"Hmmn, aku sangat merindukannya...!!" balas Hinata antusias.

"Aku juga sangat merindukan Osamu-nii, Kita-nii, dan Rin-san.." lanjutnya tersenyum kecil.

"Mereka pasti sangat sibuk.. Kau harus selalu mendoakan keselamatan mereka, Hinata.." nasihat Sugawara.

Hinata mengncungkan jari jempolnya. "Aku selalu berdoa untuk mereka, Sugawara-san.." Hinata tersenyum lebar.

Sugawara tersenyum, walau sebenarnya hatinya sedang menahan sedih karena Hinata tak tahu menahu tentang kakak2nya yang sedang terbaring lemah.

"Bagaimana jika kita berbincang-bincang sedikit?" usul Sugawara. Hinata menyetujuinya.

"Ngomong ngomong, Hinata.."

"Ya?"

"Kau kenal murid bernama Kageyama Tobio? Aku dengar dia sekelas denganmu.." tanya Sugawara.

"Iya, aku kenal.. Dia mendapat hukuman di hari ke2nya beresekolah.." jawab Hinata tertawa lucu.

"Hah?!! Kau serius?" tanya Sugawara tak percaya.

"Iya.. Udah gitu. Dia tak pernah mendapat nilai tugas lebih dari 65.. Kadang juga 70.. Tapi, terkutuklah wajahnya itu!!!!" ucap Hinata kesal. Sugawara tertawa.

"Padahal nilainya kek orang tak terlalu berpendidikan! Tapi, loker nya selalu dipenuhi surat cinta! Menyebalkan!!" lanjutnya.

"Dia juga sering ditembak cewe! Dia juga sering makan semeja sama ciwi ciwi.. terus nanti ciwi ciwi bertingkah SKSD seperti jalang.. Iuh!" entah kenapa, apa yang membuat Hinata terus ingin memaki tem-- makhluk kelasnya itu.

"Hahahahah, ya ampun. apa dia seburuk itu?" tanya Sugawara lagi.

"Hmm.. Dia sangat buruk!! Dia menghabiskan seluruh susu dikantin, dia juga sering memanggilku bodoh! Padahal, nilai ku dan dia selalu berbeda 15-20 digit!! Eughh!! Menyebalkan!!"

"Hahahahah, aku sama sekali tidak tahu dia seburuk itu padamu.."

"Sugawara-san mengenalnya?" tanya Hinata penasaran.

"Dia itu salah satu rekan kami, Shoyou!!" jawab Nishinoya yang tiba tiba nyambung dan duduk disamping Hinata.

"E-eh? H-hontou?" tanya Hinata terkejut.

We're MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang