Chapter 32 - Kepercayaan

276 67 7
                                    

"Konbanwa, Akagi-san.." sapa Hinata malam itu.

"Oh? Hinata-kun.. Masuklah.. Maaf berantakan.." balas Akagi.

"i'e, dayjobu.."

Lalu, hening..
Hinata sedang berusaha mencari bahan perbincangan, sedangkan Akagi tampak agak gelisah.

"Emm.. Akagi-san? Dayjobu desu ka? Kau terlihat gelisah.." tanya Hinata.

"Aku ingin bicara, Hinata-kun..." jawab Akagi serius. Hinata pun langsung menatapnya serius juga, siap mendengar apa yang akan dikatakan oleh Akagi.

"Kau... Kau Hinata Shoyou, kan?" Hinata memasang wajah terkejut sekaligus heran.

"Emm ya? Ada yang salah?"

"Aku adalah salah satu bawahan Shiratorizawa.. Dan misiku adalah menangkapmu.." ucap Akagi serius.

Hinata terkejut langsung mengeluarkan pisau lipatnya dan  mengarahkannya pada Akagi.

"Tapi, aku tidak mau..." ucap Akagi pelan, tapi masih terdengar oleh Hinata.

"Kau boleh pergi jika kau meragukan ku.." tawar Akagi.

"i'e.. Shou butuh penjelasan..." bantah Hinata.

"Kenapa Akagi-san tidak mau menangkapku?" tanya Hinata.

"Entahlah, kau akan percaya padaku atau tidak.. Jika tidak percaya kau boleh pergi.." Hinata terdiam, Akagi yang melihat itupun tak keberatan untuk melanjutkan omongannya.

"Aku.. Aku adalah mantan anggota Inarizaki, kelompok mafia yang diketuai kakakmu, Shinsuke...
10 tahun lalu tepatnya, aku diancam oleh Shiratorizawa untuk membunuh Shinsuke, mereka menyandera ke2 orang tuaku..
Aku merasa terpaksa, aku pun mengikuti kemauan mereka, aku memancing Shinsuke kedalam suatu jebakan, dan itu seakan² menyebabkan  aku dan Shinsuke menjadi korban..
Tapi sebenarnya, yang disana bukanlah diriku yang asli.. Aku menggunakan seseorang untuk menjebaknya.
Alhasil, aku yang palsu tiada. Dan Shinsuke mengalami cedera parah hingga koma selama 2 bulan..
Mendengar hal itu, Shiratorizawa melepasku, dan seharusnya beserta ke2 orang tua ku.. Tapi ternyata, mereka sudah dibunuh.."
Akagi menghentikan ceritanya, mengambil nafas.

"Lalu, kenapa saat itu kau tidak kembali ke Inarizaki?" tanya Hinata.

"Aku merasa sangat bersalah, aku takut.. Akulah yang menyebabkan Shinsuke koma selama itu.. Aku tak mempunyai wajah untuk bertemu mereka semua...
Aku sangat menyesal..."

"Mmm.. Sekarang..kenapa kau menceritakan semua ini?" tanya Hinata lagi.

"Kau bilang kakakmu sakit, kan?" tanya Akagi memastikan.

"Iya, apa hubungannya?"

"Akulah yang membuat mereka sakit.. Aku meracuni mereka atas tindakanku.. Aku ingin menebus kesalahan ku.. Aku tau dim--"

"Tunggu²... Chotto matte.. Kakak ku hanya demam..." potong Hinata terkejut dengan pernyataan dari Akagi.

"Tidak, dia bukan hanya demam.. Keadaannya bisa dibilang agak kritis.." bantah Akagi.

"T-tunggu, Atsumu-nii demam karena terlalu lelah bekerja.." ucap Hinata.

"Atsumu? Bukankah yang sakit itu Osamu?" tanya Akagi tak percaya.

"Osamu-nii? sakit? i'e, dia sedang bekerja kok.. Atsumu-nii bilang dia sedang bekerja.."

"Bekerja? Bukankah mereka dirumah sakit?"

"Mereka?"

"Iya, bukankah Osamu, Rintarou, dan Shin ada dirumah sakit?! Aku yang melakukan itu.. Aku meracuni mereka.. Mereka tidak bekerja.. Atau, kau tidak tahu semua itu?" tanya Akagi dengan suara kecil.

We're MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang