Chapter 13 - Menyelamatkan dia

475 85 4
                                    

Dorr
Dorr..

"Kalau masih ingin hidup tutup mulut kalian dan menunduk lah..."

.
.

Cklekk

Lampu kembali menyala diruangan itu, menyisakan orang orang yang menonton, karena sang pembawa acara sudah tergeletak dengan kepala terbelah dua. Sang penjaga berada dalam kondisi yang sama.

Para penonton yang disambut dengan mayat itu pun berteriak histeris, dan beberapa ada yang mencoba kaluar dari ruangan. Tapi, nihil. Ruangan itu sendiri sebelumnya sudah dikunci oleh Kenma sehingga suara maupun kegiatan mereka tak terganggu dari luar.

Mine yang melihat mayat mengenaskan itu sampai ikut terkejut. Padahal, ini rencananya.

'Si gila itu..apa harus sampai membelah kepala?!!' batinnya shock dengan partnernya yang kini tidak bersamanya.

Jlebb

Lampu kembali mati, menyisakan teriakan teriakan histeris dari mereka yang datang diacara itu.

'Eh, aku harus cepat..' dia pun bangkit dari kursinya.

Dorr
Dorr

"Jika ada yang bergerak dari sini, kubunuh kalian" ancam Mine sebelum meninggalkan kursinya dan menyisakam kursi penuh dengan orang ketakutan itu.

Dia berjalan kebelakang panggung tempat rekannya berada, "Kenma-san, kau sadis.." ucap Mine kepada rekannya yang kini sedang membersihkan suatu alat yang dia gunakan untuk membelah kepala para korban.

Didepan Kenma tergeletak seseorang yang tak sadarkan diri, Kuro. Mine berjongkok dan menoel sedikit wajah Kuro yang sedang tertidur.

"Dia benar benar terlelap.." gumamnya.

"Kita harus cepat, keburu terlalu menarik perhatian.." perintah Mine sambil bangkit.

Kenma mengangguk paham, dia pun membawa -dibaca:menggeret- tubuh si Kuro. Mine yang melihat itu cuman geleng geleng kepala dan membantu Kenma memb--menggeret Kuro. Mereka ber2 memasukkan Kuro kedalam sebuah kotak yang terdapat roda dibawahnya, agar mudah dibawa, layaknya koper.
Atau..kotak mayat??¿¿

Mereka ber2 menyusuri koridor bersamaan, tapi langkah mereka terhenti ketika mendengar banyaknya langkah kaki orang yang berlari mendekat.

"Mine pegang!" perintah Kenma memberi kotak itu kepada Mine.

Tak selang lama banyak orang yang mengepung mereka dengan persenjataan lengkap.

"Mereka disini!! Tangkap!!"

Orang orang itu langsung menyodorkan senjata api mereka.

Kenma membuka jasnya, terlihat sebuah benda indah dengan sarung berwarna biru tua. Kenma menarik keluar benda itu dari kemejanya, dan menarik keluar dari sarung yang menutupinya.

Terpampang panjang katana itu, dan betapa indahnya benda itu. Seakan akan katana itu sebuah cermin yang memantulkan cahaya yang menerpanya.

"Ja..siapa yang pertama..??" kalimat tajam itu seakan akan membuat sekelompok orang dihadapannya ciut. Dia mengarahkan ujung katana itu kesekumpulan orang didepannya.

Sedetik kemudian Kenma sudah berada dibelakang sebaris orang yang siap menembaknya. "Kalianlah, yang pertama.." manik kuningnya menyala, memancarkan aura membunuh yang kuat. Didetik itu juga semua kepala orang yang berbaris itu terbelah menjadi dua.

Beberapa orang yang melihat itu langsung mundur beberapa langkah dan segera bersiap, tapi sayangnya sang manik kuning lebih cepat.

Detik selanjutnya Kenma sudah berada dibelakang seseorang yang tampaknya adalah komandan mereka, seketika tubuh itu terbelah menjadi dua dengan estetiknya. Mencuarkan banjir darah yang membuat semua bawahannya pundung ketakutan dan hendak lari, tapi sayangnya nasib mereka buruk, Kenma dengan estetiknya memisahkan kepala mereka satu per satu dengan kurun waktu singkat.

We're MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang