Keano 2

123 12 23
                                    

Suasana kampus pagi hari kini sedang ramai, bahkan banyak mahasiswa yang sedang duduk di taman, di kantin hanya untuk menunggu jam kuliah selanjutnya. Atau menunggu saat jam masuk, sama seperti seorang wanita dengan kemeja biru sedang duduk dibawah pohon yang rimbun dengan novel yang ada ditangannya.

Ia sedang menunggu sang sahabat yang katanya akan mau sampai, ia malas jika harus menunggu di depan kelas duduk lebih baik ia duduk di tempat biasa ia menunggu sang sahabat.

Kenapa dunia sangat kejam kepadaku, kenapa kau memberi aku sebuah beban dimana harus aku pikul sendiri. Ingin rasanya aku mengatakan pada mereka bahwa aku tak begitu kuat seperti mereka katakan, aku hanya seorang manusia yang rapuh dan butuh sandaran. Tapi aku juga sadar, tidak mungkin aku mengatakan kepada mereka bahwa aku lemah. Batin wanita berkemeja biru.

"Hayo mikirin apaan lu sampai ngelamun begitu?" tanya seseorang yang menepuk pundak sang wanita berbaju kemeja biru.

"Gpp." jawab sang wanita itu dengan memasukan barang - barangnya kedalam tas.

Wanita dengan setelan baju lengan panjang putih ditambah dengan kerudung segitiga biru membuatnya sangat cantik. Dan itu sangat cocok dengan kulitnya yang putih, sangat sempurna. "Kalau ada masalah cerita jangan di pendam nanti jadi gila."

"Ayo," ajak sang sahabat.

Nesyah Litahayu wanita yang memakai baju lengan panjang dan kerudung segitiga birunya menatap sang sahabat yang udah mulai menghilang dari hadapannya. Mau sampai kapan lu begitu? Gua hanya ingin lu bahagia, gua tau lu rapuh tapi gua yakin kelak lu akan lepas topeng itu dari wajah lu. Gua sangat yakin sama itu.

****

"Keano, lu mau makan apa?" tanya sang sahabat yang sedang melihat menu makanan.

Keano yang sedang mengecek ponselnya pun beralih melihat sang sahabat. "Bebas."

Arifin Putra sahabat Keano dari mereka masih kecil hingga saat mereka memasuki dunia kampus pun mereka selalu bersama, ia hanya berpikir entah sampai kapan sahabatnya bisa menjadi lelaki hangat tanpa harus membuat benteng.

"Yaudah, gua pesen mie ayam sama Mang Wanda bentar iya,"

Keano hanya mengangguk ia malas berkata, ah bukan malas tapi ia sangat irit dalam bicara. Tapi ia juga bersyukur sahabatnya sangat memahami dirinya.

"Lu makan dulu, ini keburu adem mie ayamnya." Arifin datang dengan mie ayam dua mangkuk di tangannya.

"Taruh aja." balas Keano dengan melihat Arifin.

Keduanya dalam keadaan hening tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Hanya ada suara penghuni kantin yang berisik, bahkan mereka tidak terganggu karena udah biasa akan hal itu.

"Gua mau cerita boleh?"

"Boleh,"

"Gua lagi suka sama anak jurusan sastra cantik, lemah lembut bahkan bisa gua liat kayanya dia engga pernah deket sama cowo lain."

"Siapa?"

"Nesyah anaknya gemesin tapi yah sedih agak barbar sih tapi gitunya dia pakai kerudung cantik banget bikin hati adem."

"Oh."

"Nanti deh gua kenalin kalau ada anaknya, jadi biar lu enak liatnya."

"Hm."

***

"Agatha, gua bosan." ucap Nesyah dengan mencoret - coret kertas yang ada di hadapannya. Jujur saja Nesyah sekarang bosan dosen yang mereka tunggu hari engga masuk, lebih baik ia tadi engga usah datang ke kampus tadi.

"Sama."

"Kita kekantin mau engga?"

"Ikut aja."

Akhirnya keduanya sepakat untuk pergi ke kantin, mereka bingung jika harus kemana yang ada di pikiran mereka hanya sebuah kantin.

Kantin dimana banyak orang sedang mengisi perut yang sedang lapar dan ada juga yang hanya duduk ssntai sambil makan.

Mereka berjalan bersebelahan menuju kantin, kantin kakpus mereka memiliki banyak tukang makanan mulai dari makanan harga murah hingga ke harga yang paling mahal pun di kantin itu ada.

Banyak pasang mata uang melihat kearah keduanya. Udah tidak asing jika mereka menjadi sorotan para mahasiswa dan mahasiswi di kampusnya. Mereka miliki gaya dan sifat yang bertolak belakang satu sama lain, tapi mereka semua kagum kepada kedua sahabat itu walau beda keyakinan bisa saling melengkapi.

"Keano itu yang namanya Nesyah yang jalan samping cewek pakai kemeja biru." tunjuk Arifin saat melihat Nesyah dan Agatha yang sedang berjalan.

Keano yang penasaran pun ikut melihat ke arah yang sama seperti sahabatnya, dan ia melihat dua wanita. Salah satunya emang memakai kerudung segitiga biru, ia akui Nesysh memang wanita cantik dengan kerudung dan kulit putihnya pantas saja sahabatnya tergila - gila dengan Nesyah.

"Cewek kemeja biru itu sahabat kecilnya Nesyah namanya Agatha, Agatha dari yang gua denger dia anak broken home. Mamanya kerja jadi apoteker di salah satu rumah sakit ternama, terus kakak lelakinya punya cafe. Tapi sayang Agatha hidupnya misterius dan susah ditebak." lanjut Arifin sambil memakan mie ayam.

"Kenapa?" Keano mulai penasaran dengan kehidupan seorang cewek bernama Agatha. Cewe yang berhasil membuatnya enggan beralih dari pandangannya.

"Dia tertutup katanya semenjak itu dia sulit buat terbuka. Dia kaya membangun sebuah benteng."

Keano sekarang paham dengan topik pembicaraan Arifin, dan dia paham akan latar belakang keluarga cewek itu. Baginya itu tidak mudah berada dalam fase dimana dirinya tidak menginginkan tetapi itu menjadi takdirnya.

***

Maaf baru up saking sibuknya saya kerja kemarin engga sempet buat up niatnya kemarin cuma saya kecapean pulang kerja, ditambah saya sakit yaudah saya jadi baru bisa up karang mohon maaf iya.

Jangan lupa share, vote dan komen iya makasih.

Instagram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 03 September 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang