Keano 39

23 1 0
                                    

Abimanyu beserta sahabat-sahabatnya sibuk mencari bukti-bukti dimana Agatha mengalami kecelakaan, walau sebenarnya Abimanyu tau itu akibat Leanna entah kenapa hatinya terus mengatakan bahwa harus mencarinya sebagai tanda dimana memang Leanna lah yang membuat keluarga mereka hancur.

"Bi, mending kita bawa Keano biar kita enak," usul Erwin pada sahabatnya.

Alex yang mendengar usul Erwin sedikit menarik baginya. "Boleh juga, tumben otak lu lagi bagus?" ejek Alex.

Erwin dongkol dengan ucapan Alex walau sebenarnya ia tau itu hanya sebuah bercanda tapi anehnya dirinya sekarang mudah tersulut emosi.

"Yaudah, ajak aja biar gampang cari buktinya." putus Abimanyu sambil memikirkan sesuatu.

"Nanti kita ajak Keano ketemuan di cafe lu aja gimana?" Alex ngajukan saran yang membuat kedua temannya menatapnya.

"Ide bagus, lumayan kalau di cafe Abimanyu gua bisa lirik pegawai wanitanya."

"Inget, ini serius bukan bahas soal candaan dan lagian lu engga malu udah tua bukan waktunya main-main bro. Karma berlaku, apalagi lu maini hati perempuan, lu engga sadar sama nyokap lu?" Alex mencibir Erwin yang langsung diam saat mendengar cibiran Alex.

"Lu sadar kan? Umur, karma atau jodoh engga tau kapan akan datangnya. Misalnya lu buat karma dengan mempermainkan hati wanita, nanti wanita yang bakal jadi pasangan lu kelak akan membalasnya."

"Iya gua paham, gua cuma bercanda."

Abimanyu memperhatikan keduanya tanpa mau ikut campur ia masih harus menyusuh sebuah rencana untuk mencari bukti kecelakaan adiknya 11 tahun yang lalu.

***

Pukul empat sore Agatha terbangun dari tidur siangnya dengan perut yang sangat lapar, ia keluar kamar dan melihat sekelilingnya ternyata Mama dan Kakaknya belum pulang. Dulu sebelum rumah tangga orang tuanya hancur, ketika Agatha lapar ia akan keluar kamar dan menemukan masakan sang Mama yang sudah ada di meja makan.

Ia kembali ke dalam kamar dan mengambil tas kecil yang ia isi oleh dompet dan ponselnya, Agatha akan pergi sebentar ke supermarket membeli beberapa cemilan dan membeli lauk di warung pinggir jalan untuk dirinya makan.

"Kamu mau kemana?" tanya Abimanyu yang baru sampai.

Agatha yang mendengar suara Kakaknya pun melihat ke belakang ternyata ada Kakaknya bersama kedua temannya. "Mau keluar cari makan."

"Mau di antar?" Erwin menawarkan diri, ia tidak tega melihat Agatha yang harus jalan ke depan gang apalagi untuk mencari makan pasti ia akan kelelahan.

"Engga usah, Agatha bisa sendiri Ka Erwin tenang saja."

"Yaudah kamu hati-hati dijalan kalau ada apa-apa kabari kami."

"Siap Kak."

Agatha menelusuri jalan demi jalan untuk ke depan gang rumahnya, ia melihat pemandangan di luar tidak begitu buruk meskipun awan di atas langit sudah sangat gelap.

Ternyata tadi habis hujan. Gumam Agatha saat melihat jalan setapak yang ia lewati begitu becek akan genangan air.

Ia lantas berjalan ke dalam supermarket ia mengambil beberapa cemilan lalu membayarnya, setelah membayar dan keluar Agatha berjalan ke warung pinggir jalan untuk membeli makanan.

Tin Tin Tin

"Ngapain kamu keluar sore-sore mana dingin." ucap seseorang di balik helmnya.

Agatha yang melihat sebuah motor yang berhenti di depannya pun bingung padahal ia tidak mengenal motor itu bahkan seseorang yang di balik helm itu.

"Ini aku, kamu pikir aku siapa?" ucap Keano saat membuka kaca helmnya.

"Oh."

"Naik kita pulang, ini hawanya engga bagus untuk kamu."

Agatha hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh pasangannya, ia menaiki motor Keano yang lumayan tinggi dan besar.

Keduanya pun pergi meninggalkan tempat itu, tanpa mereka sadari ada beberapa orang yang melihat keduanya. Bahkan salah satu dari mereka begitu bahagia melihat pasangan itu.

***

Abimanyu yang lain duduk di teras depan rumah guna menunggu kedatangan Agatha, mereka tidak akan masuk sebelum Agatha datang dengan selamat.

Abimanyu meluhat motor besar dengan warna biru yang dibelakangnya adiknya sedang duduk manis, bahkan sedang melingkarkan tangannya ke pemuda yang memiliki motor biru.

"Makasih." ucap Agatha sat turun dari motor Keano.

"Sama-sama, kamu masuk yah jangan keluar lagi kalau butuh apa-apa telepon aku." Keano mengacak rambut pujaan hatinya. Sang pujaan hanya diam, tidak menunjukkan sebuah ekspresi.

"Keano sini!!" teriak Erwin dengan semangat.

Alex hanya menggeleng kepala saat mendengar teriakan Erwin yang padahal bisa dikatakan Keano itu terlalu jauh, apa susahnya ia jalan dan bicara tanpa haru berteriak?

Keano akhirnya turun tidak enak juga kepada Abimanyu dan teman-teman pasti ada yang mau mereka bahas.

Abimanyu melihat adiknya, ia hanya ingin bicara dengan Keano adiknya tidak perlu tau. Jika tau maka Agatha tidak akan mengizinkan untuk mencari bukti-bukti kecelakaannya.

Abimanyu melirik adiknya, "Agatha, kamu masuk dulu iya."

"Jangan lakuin hal yang bikin Agatha kecewa sama kakak." Agatha meninggalkan Abimanyu usai mengatakan insting yang ia miliki.

"Ada apa iya kak?" tanya Keano sopan.

"Gua mau ajak lu buat cari bukti kasus, kecelakaan Agatha 11 tahun yang lalu apa lu ada waktu?"

Keano mematung saat mendengar kata kecelakaan yang menimpah Agatha, ia pikir hanya dirinya yang akan memulai mencari bukti ternyata kakak dari pasangannya sudah bergerak lebih dulu.

"Boleh, kapan?" akhirnya Keano menyetujui, ia akan ikut adil mencari segala bukti untuk mengungkap kejahatan Leanna.

"Besok, besok pagi kita kumpul di cafe gua. Gua mau lu datang sendiri, jangan ajak Agatha. Gua yakin dia engga akan setuju sama rencana kita ini."

"Iya kakak tenang aja, gua besok datang ke cafe lu."

Abimanyu bersyukur akhirnya Keano mau ikut, ia pikir Keano tidak akan mau berurusan soal yang ribet. Ternyata dugaannya salah, Keano benar-benar sayang kepada adiknya.

****

Hai selamat awal bulan di akhir tahun 2021, semoga di awal bulan desember ini kita di beri kesehatan, semoga di beri rezeki lancar. Mohon maaf kalo lama up, kemarin sibuk sama kerja ini baru bisa up.

Jangan lupa vote, komen dan share makasih.

Instagram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 01 Desember 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang